Kisah Raja Ashoka yang Bunuh 99 Saudaranya Demi Takhta, Justru Tak Terduga-duga di Akhir Hidupnya
Ashoka dikatakan lahir pada tahun 304 SM dari kaisar Bindusara dan Dharmma (istri kaisar yang relatif rendah).
Pembangunan ini adalah permintaan yang dibuat oleh Girika, algojo yang baru diangkat kaisar.
Pembangunan itu pun mendapat inspirasi dari lima siksaan Neraka.
Pertaubatan sang Raja yang Brutal
Satu legenda menyatakan bahwa salah satu korban Girika adalah seorang biksu Buddha bernama Samudra.
Meskipun dia disiksa oleh Girika, dia tidak terluka dan berita keajaiban ini sampai ke raja.
Ashoka kemudian datang untuk menemui Samudra dan belajar banyak hal serta menyesali perbuatannya yang jahat selama ini.
Sang biksu kemudian menginstruksikan Ashoka untuk membangun 84.000 stupa sesuai dengan ramalan Buddha agar menjamin keamanan semua makhluk.
Ashoka kemudian bertobat, meniggalkan cara-cara keras dan memeluk agama Buddha serta mematuhi perintah Samudra.
Ashoka Masuk Buddha dan Menyebarkan Ajaran
Setelah memeluk agama Buddha, raja mulai menyebarkan ajaran kasih sayang ke seluruh penjuru kekaisarannya.
Runtuhnya Kekaisaran dan Agama
Meskipun status agama Buddha meningkat berkat perlindungan Ashoka, itu tidak bertahan lama.
Setelah kematian Ashoka pada 232 SM dan runtuhnya Kekaisaran Maurya sekitar setengah abad kemudian, agama Buddha akhirnya mati di India.
(*/tribunmedan/intisari)