Anggota OKP Palak Pedagang
Ngulah Lagi, Mabuk Tuak Preman Anggota OKP yang Diduga Dilepas Polisi Kembali Palak Pedagang Buah
Preman yang memalak pedagang buah di Jalan Gatot Subroto sempat ditangkap polisi. Namun kini diduga kembali berulah
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Aksi premanisme di Kota Medan benar-benar tak ada habisnya.
Kali ini, preman anggota OKP yang diduga sebelumnya sudah ditangkap lalu dilepas polisi kembali buat ulah.
Preman anggota OKP itu memalak pedagang Pandawa Durian di Jalan Sei Batanghari, Kecamatan Sunggal pada Jumat (17/9/2021) sekira pukul 17.00 WIB.
Saat melakukan pemalakan, satu diantara dua preman yang diduga sempat dilepas polisi itu tengah mabuk tuak.
Alasan preman minta durian karena ingin mencampur tuak dengan buah berduri itu.
Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, korban pemalakan merekam jelas wajah kedua preman anggota OKP tersebut.
"Mau malak orang ini di Pandawa Durian," kata wanita perekam video.
Wanita perekam video lalu memperlihatkan pelat nomor polisi kendaraan bermotor milik si preman.
"Pelat nomor kendaraannya BK 4255 AEK," ujarnya.
Melihat aksi pemalakannya direkam, preman yang ada di boncengan menunjuk ke arah belakang, diduga posko ormas..
"Mau Ormas apa saja saya tidak peduli," tegasnya.
Dalam video terlihat preman tersebut memegang tuak dalam bungkusan plastik berwarna kuning.
"Sudah, ini enggak boleh minta-minta, kami beli di kampung," tuturnya.
Menurut pemilik durian, para preman yang meresahkan ini sudah sering minta buah durian.
"Mereka seringnya minta jatah buah. Dalam sehari bisa dua sampai tiga kali. Lain-lain orangnya, alasan mereka mau campur tuak. Mau minum di Komplek Tomang sana," bebernya.
Menurut pedagang buah durian itu, awalnya dia sempat mengusir preman lainnya.
Namun setelah pengusiran awal, datang lah dua preman yang membawa tuak ini.
"Pedagang durian sekitar Sunggal sini sudah sering jadi mangsa mereka. Saya rekam biar enggak kebiasaan. Dikasih sekali, langsung mengkek, diulang berulang kali mintanya," curhatnya.
Lebih lanjut, pemilik lapak durian berharap pihak kepolisian bisa bertindak tegas terhadap preman-preman yang meresahkan masyarakat tersebut.
"Kalau bisa segeralah ditangkap sama polisi biar mereka jera. Tapi jangan hanya ditangkap terus dilepaskan. Entar enggak tobat dia," harapnya.
Terkait pemalakan pedagang buah ini, seorang preman berkumis yang mengenakan topi diduga sebelumnya sudah sempat ditangkap Polsek Sunggal.
Namun saat itu preman tersebut dilepas dengan alasan sudah membuat surat perjanjian.
Belakangan, aksi premanisme kembali terjadi.
Hebatnya, preman-preman ini beraksi saat mabuk tuak seolah ingin menunjukkan kehebatannya.(tribun-medan.com)