Dokter Jelaskan Tukul Arwana Alami Stroke, Penting Keseimbangan Pola Istirahat dan Pola Bergerak

dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS mengatakan, apa yang dialami Tukul Arwana bagian dari penyakit stroke.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Tribun Medan/IST
Dokter sebut Tukul Arwana alami stroke. Foto: Gambar otak dan Tukul 

Penderita gangguan tidak selalu mengeluhkan adanya gejala, namun seketika pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan kondisi yang berbahaya.

Gangguan pembekuan darah

Selain kelainan darah menurunnya trombosit juga dapat menyebabkan pendarahan otak.

Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal), hemofilia (tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah), hingga mengonsumsi obat pengencer darah dapat berkontribusi dalam hal ini.

Aneurisma

Aneurisma atau pembengkakan pembuluh darah menyebabkan melemahnya pembuluh darah, yang kemudian dapat pecah dan menimbulkan pendarahan di dalam otak.

Selain itu kondisi juga ini dapat menyebabkan stroke.

Angiopati amiloid

Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia atau hipertensi.

Kondisi ini dapat menimbulkan banyak perdarahan kecil yang mengarah pada perdarahan yang lebih besar.

Selain itu penyebab lain terjadinya pendarahan otak juga dapat dikarenakan penyakit tumor otak dan penyakit hati.

Penyebab perdarahan otak dapat diatasi sejak dini.

Misalnya dengan menjaga pola makan dan hidup sehat agar terhindar dari tekanan darah tinggi.

Baca juga: NAMANYA Muncul dalam Daftar Artis Terkaya Kalahkan Raffi Ahmad, Nikita Mirzani: Gue Aminin Sih

Anda juga bisa mulai mencari tahu tentang pencegahan hipertensi dan penanganannya dengan berkonsultasi ke dokter.

Gejala yang dialami penderita penyakit pendarahan otak ialah biasanya akan mengalami sakit kepala parah yang tiba-tiba datang, muntah, kebingungan (delirium), hingga pingsan. Namun hal ini tidak terjadi pada semua orang. 

Gejala lainnya yang mungkin terjadi pada pasien perdarahan otak adalah penderita dapat mengalami kejang secara tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.

Apabila pendarahan otak terjadi pada bagian bawah atau batang otak, pasien dapat mengalami koma, hingga gagal napas.

Sementara pendahan otak yang terjadi pada bagian pusat bicara akan menyebabkan pasien mengalami gangguan dalam berbicara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved