Materi Belajar Sekolah

Hewan Ruminansia: Contoh Hewan hingga Sistem Pencernaan pada Sapi

Hewan ruminansia merupakan kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali.

Instagram Raffi Ahmad
Sapi Limousin 

TRIBUN-MEDAN.com - Hewan ruminansia merupakan kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali.

Hewan ruminansia juga dikenal sebagai hewan pemamah biak.

Beberapa contoh hewan ruminansia ialah sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang.

Dikutip dari Buku Kelas V Tema 3 Buku Siswa Ayo Madrasah, terdapat empat bagian lambung dengan fungsi yang spesifik pada hewan ruminansia.

Selain itu, beberapa mikrob (bakteri dan protozoa) membantu pencernaan makanan pada hewan ruminansia.

Mikrob tersebut juga dapat membantu mencerna rumput.

Berikut adalah ulasan mengenai pencernaan sapi, salah satu hewan ruminansia:

Ilustrasi sapi limousin jenis simental jantan
Ilustrasi sapi limousin jenis simental jantan (kelompokternakpucakmanik.blogspot.com)

Proses pencernaan pada sapi

Makanan seperti rumput, pertama kali masuk ke dalam mulut sapi.

Terdapat beberapa organ pencernaan di dalam mulut, di antaranya:

- Gigi

Gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk memotong makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.

- Lidah

Lidah sapi berguna untuk merenggut rumput (makanan) kemudian mendorong makanan yang sudah dikunyah menuju lambung.

- Saliva

Cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi yang kemudian disalurkan ke dalam rongga mulut.

dalam hal ini, saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi.

Lambung sapi merupakan organ pencernaan yang sangat penting bagi sapi.

Lambung sapi berbeda dengan lambung manusia dengan ukuran yang jauh lebih besar.

Lambung sapi terdiri atas empat bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum.

Oleh karena itu, sapi dikatakan memiliki empat perut.

Bagian-bagian dari lambung sapi

- Rumen (perut besar)

Tempat terjadinya pencernaan dengan bantuan mikroba (bakteri).

Di dalam rumen, makanan dicerna hingga menjadi bubur dengan gerakan mengaduk yang dilakukan oleh dinding rumen.

Pada saat sapi beristirahat, makanan tersebut kembali ke mulut dan dikunyah kembali.

Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya, makanan masuk ke retikulum (perut jala).

- Retikulum (perut jala)

Di dalam retikulum, makanan kembali mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa.

Di dalam bagian perut ini, terjadi proses absorpsi dan penyaringan benda-benda asing yang masuk bersama makanan sehingga tidak masuk ke omasum (perut kitab).

- Omasum (perut kitab)

Di dalam omasum, makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan.

Selanjutnya, makanan masuk ke abomasum.

- Abomasum (perut masam)

Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung.

Di dalam abomasum, makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan pepsin yang dihasilkan oleh abomasum.

Setelah melewati seluruh proses pencernaan makanan di dalam abomasum, makanan bergerak menuju usus halus.

Panjang usus halus seekor sapi dewasa dapat mencapai 40 meter.

Di dalam usus halus, terjadi proses absorpsi dan fermentasi.

Selanjutnya, sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved