Tikus-tikus Langsung Ngacir dari Pekarangan Rumah Anda Hanya dengan Meletakkan Tanaman Ini
Keberadaan tikus di rumah memang sangat mengganggu semua orang. Hewan satu ini juga membawa bibit penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Keberadaan tikus di rumah memang sangat mengganggu semua orang.
Hewan satu ini juga membawa bibit penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Lantas bagaimana cara mengusi tikus dari rumah tanpa harus membunuhnya?
Sebelum membahasnya lebih lanjut, alangkah baiknya setelah makan malam, jangan lupa simpan makanan dalam kulkas atau dalam wadah yang tertutup
Mereka bisa saja tinggal dan berkembang biak di dalam rumah.
Kamu bisa mengetahui keberadaan mereka dengan melacak kotorannya.
Jika kamu melihat kotoran tikus di rumah, berarti ada hewan pengerat tersebut dalam rumah.
Oleh karena itu, sebelum terlambat sebaiknya gunakan tanaman yang ditakuti tikus untuk mencega atau mengusir mereka dari rumah.
Kamu bisa menanam tanaman berikut di rumah untuk mengusir atau membuat tikus ogah masuk ke dalam rumah.

Daun Mint (Peppermint)
1. Peppermint
Peppermint memiliki aroma yang menyenangkan bagi kebanyakan manusia.
Namun, tikus tidak menyukai baunya. Dengan menanam pohon peppermint di halaman, kita dapat menjauhkan tikus.
Selain menanamnya di halaman, kamu bisa membuat semprotan peppermint dengan memotong beberapa daun mint dan menambahkannya ke air mendidih.
Saring larutan ke dalam botol semprot dan semprotkan ke area yang dipenuhi tikus.
Celupkan bola kapas ke dalam minyak mint dan tinggalkan di mana pun mencurigai adanya tikus, terutama di sekitar jendela dan pintu.
Sisakan sebagian di laci, lemari, di bawah sofa dan tempat lain yang sering dikunjungi tikus.
Bau peppermint cenderung menghilang dalam beberapa hari dan karenanya perlu disegarkan. Selain tikus, peppermint juga mengusir kutu, kutu dan semut.
Daun mint atau pepermint (peppermint) kerap dijumpai dalam berbagai sajian minuman, makanan, hingga minyak esensial.
Peppermint atau daun mint yang juga memiliki nama latin Mentha piperita L.
Tanaman mint umumnya memiliki batang berbentuk persegi.
Daun mint tumbuh berpasangan pada batang. Bunga mint berukuran kecil dengan berbagai warna mulai dari putih, kebiruan, hingga merah muda.
Tanaman mint yang berusia lebih muda menghasilkan rasa yang lebih baik, sedangkan tanaman yang lebih tua cenderung terasa pahit dan liat.
Mint merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga Labiatae. Ada lebih dari 3.200 jenis mint.
Berbagai jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga mint sering ditandai dengan bau dan rasa yang unik.
Tanaman yang masuk dalam keluarga mint diantaranya adalah lavender, rosemary, peppermint, dan spearmint. (2)
Daun mint merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan menjadi obat tradisional.
Oleh karena itu, banyak produk sehari-hari yang memanfaatkan daun ini. Seperti permen karet, penyegar nafas, pasta gigi, obat kumur, hingga minyak angin menggunakan daun mint sebagai bahan utamanya.
Tidak hanya itu, banyak juga yang menambahkan daun mint ke dalam masakan atau minumannya.
Pemanfaatan daun mint ini ternyata berasal dari kandungan gizinya yang melimpah.
Daun mint masih merupakan salah satu daun herba yang masih berkerabat dengan daun herba lain, yakni daun sage.
Meski berukuran kecil, daun mint memiliki berbagai kandungan nutrisi.
Daun herba ini diketahui merupakan salah satu tanaman sumber vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
Selain itu, daun mint juga sangat kaya akan antioksidan yang berperan untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Daun Mint atau Peppermint
- Sejarah
Daun mint memiliki asal-usul di Eropa dan Mediterania. Orang Romawi menggunakan mint untuk bumbu masakan dan digunakan untuk menjamu tamu-tamu mereka.
Mitologi Romawi menyatakan bahwa tanaman mint berasal dari bidadari bernama Minthe yang dikutuk menjadi tanaman.
Di berbagai belahan dunia, daun mint umum digunakan sebagai herbal penyembuh penyakit.
Penyakit yang bisa disembuhkan dengan daun mint diantaranya adalah insomnia, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
- Kandungan Gizi
Dalam 100 gram daun mint, terkandung beragam nutrisi, di antaranya:
Protein: 3,8 gram.
Lemak: 0.9 gram.
Natrium: 31 mg.
Karbohidrat: 15 gram.
Serat: 8 gram.
Kalsium: 243 mg.
Zat besi: 5.08 mg.
Kalium 569 mg.
Folat: 114 mcg.
Vitamin A: 212 mcg.
Niasin (vitamin B3): 1.706 mg.
Vitamin C: 31,8 mg
- Manfaat
A. Menjaga kesehatan gigi
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pasta gigi atau obat kumur yang mengandung daun mint dapat memberikan efek segar pada mulut dan pernapasan.
Selain itu, daun mint pada pasta gigi dan obat kumur juga bermanfaat untuk membunuh bakteri yang menempel di gigi, gusi dan dinding mulut.
B. Meringankan kram menstruasi
Mengonsumsi minuman teh dengan campuran daun mint diyakini dapat mengurangi kram menstruasi.
Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa ekstrak daun mint memiliki efek yang serupa dengan obat-obatan pereda nyeri haid.
C. Mengatasi gangguan pencernaan
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa minyak daun mint sangat efektif dalam meredakan keluhan akibat gangguan pencernaan.
Salah satunya adalah akibat irritable bowel syndrome (IBS), yaitu suatu gangguan kronis yang menyerang usus besar.
Hal ini karena minyak daun mint mengandung menthol, yaitu senyawa alami yang dapat memberikan efek relaksasi pada otot saluran pencernaan.
Selain minyak daun mint, teh dengan campuran daun mint juga dapat memberikan efek serupa.
D. Meredakan sakit kepala
Sakit kepala tegang biasanya muncul ketika mengalami stres atau cemas berlebihan.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minyak daun mint yang dioleskan di dahi dan pelipis dapat meredakan rasa sakit kepala.
Demikian pula sakit kepala yang diakibatkan oleh konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
Keluhan ini bisa diredakan dengan mengoleskan minyak daun mint di sekitar pelipis.
E. Meningkatkan fungsi otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup aroma minyak daun mint dapat meningkatkan fungsi otak, terutama dalam mengingat.
Akan tetapi, masih butuh penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Tanaman bawang putih (ISTIMEWA)
2. Bawang putih
Bawang putih digunakan untuk mengusir kutu dari rumah. Namun, itu juga dapat menjauhkan tikus dari rumah dan kebun.
Dengan menanam bawang putih di kebun, tikus tidak berani masuk ke dalam halaman.
Bawang putih mengandung beberapa senyawa belerang yang menghasilkan bau menyengat yang tidak disukai oleh hewan pengerat.
Kamu juga bisa membuat semprotan sederhana dengan menambahkan siung bawang putih ke dalam air mendidih.
Saring cairan dalam botol semprot dan semprotkan di area di mana Anda melihat hewan pengerat.
Atau, taburkan bubuk bawang putih di sekitar rumah atau di sekitar taman untuk mengusir tikus.

Bunga Lavender (MailOnline)
3. Lavender
Siapa sangka, tanaman yang ditakuti tikus lainnya yakni lavender.
Bukan hanya tikus, sejenis nyamuk saja tidak mau mendekat.
Tanaman berbunga lavender memiliki bunga seperti kuncup ungu yang memancarkan aroma segar yang disukai orang, tetapi akan mengusir tikus.
(*/tribunmedan/ tribunnewswiki/grid)
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, "Tanpa Perangkap, Tikus Ketakutan Masuk ke Rumah Jika Moms Gunakan Tanaman Ini, Segera Coba!"