Sejarah Jalan Letda Sujono Medan dan Pengorbanan Sang Pahlawan
Letda Sujono merupakan seorang anggota TNI yang menjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsy.
Pada 15 Juli 1965 bertepatan pada kegiatan HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Letnan Jenderal Ahmad Yani meluapkan kemarahannya.
"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," tegas Yani kepada prajurit.
Aziz kembali menjelaskan, saat itu sebagai bentuk penghormatan TNI menaikan pangkat Sujono dari Pelda menjadi Letda.
"Karena heroisme yang dilakukan Pelda Sudjono ini, maka Pelda Sujono dianugerahkan kenaikan pangkat dua tingkat.
Tidak hanya itu, bentuk pengorbanan Pelda Sujono kemudian diabadikan sebagai nama jalan di Medan," ujarnya.
"Karena itulah jalan penghubung Kota Medan dan Deliserdang, jalan provinsi, diabadikan sebagai nama jalan sebagai bentuk penghormatan Pemerintah yang mengorbankan dirinya," ucap Aziz.
Baca juga: Berkunjung ke Samosir, Ini Tarif Penyeberangan dari Dermaga Ajibata
Tidak hanya memberi penghargaan, membuat namanya menjadi nama jalan, Pemerintah juga membangun Tugu Letda Sujono yang berada di tengah perkebunan karet Bandar Betsy Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.
Selain itu di pusat kota Medan, persisnya tak jauh dari Stasiun Kereta Api, juga terdapat Monumen Perjuangan Angkatan 66.
Di mana dalam ukiran itu terdapat relief kematian Letda Sujono yang dibantai PKI secara sadis.
(mft/tribun-medan.com)