Breaking News

Narapidana Bom Bali Ini Sebentar Lagi Akan Bebas, Kini Berubah Drastis dan Jadi Raja Gombal

Umar Patek mengakui dirinya adalah orang yang berdosa dengan tindakan-tindakananya melakukan pengeboman.

Editor: AbdiTumanggor
Youtube
Umar Patek dan Najwa Shihab 

Umar Patek mendapat pengurangan masa hukuman lantaran dinilai berperilaku baik dan berikrar setia kepada NKRI. Sebab itu, Ia diperkirakan akan bebas di tahun 2022 medatang.

Umar Patek saat membawa bendera dalam upacara bendera di LP Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Umar Patek saat membawa bendera dalam upacara bendera di LP Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. (Polres Sidoarjo)
Umar Patek saat upacara HUT RI
Umar Patek saat upacara HUT RI (Tribunnews.com)

Umar Patek meminta maaf

Umar mengakui dirinya adalah orang yang berdosa dengan tindakan-tindakananya melakukan pengeboman.

"Saya dan teman-teman adalah seorang pendosa yang pernah berbuat salah kepada negara ini namun kepala BNPT dan tim tetap memperhatikan kami itu sesuatu yang sangat berharga buat kami, kami sangat berterimakasih", kata Umar.

Umar adalah sosok penting di balik aksi-aksi terorisme di Indonesia, karena dia memiliki peran sentral.   

Umar disebut  salah seorang  warga negara Indonesia yang juga dikenal dekat dengan pemimpin Al-Qaida, Osama bin Laden yang sudah tewas. Umar Patek merupakan buronan teroris internasional.

Ia dicari oleh tiga negara yaitu Indonesia, Amerika, Filipina.

Salah seorang mantan alumni akademi militer Afghanistan, Abdurrohman Ayyub,  pernah mengungkapkan keberanian dan peran Umar yang ditakuti.

Misalnya, menguasai pembuatan 30 jenis racun dan piawai membuat bom jenis high explosive.

“Di ruangan tertutup seperti ini misalnya, cukup dengan bubuk tanaman yang ada di sekitar kita, sebarkan lewat AC, pasti semuanya tidak bisa bangun lagi,” kata Ayyub, saat memberikan testimoni di Kementerian Agama tahun 2016 silam. 

Umar Patek pamer kemesraan dengan sang isteri usai menerima SK WNI di Lapas Porong Sidoarjo, Rabu (20/11/2019).
Umar Patek pamer kemesraan dengan sang istri di Lapas Porong Sidoarjo, Rabu (20/11/2019). (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

Tidak heran bila Umar Patek disebut guru dari gembong teroris Noordin M. Top, yang berkal-kali beraksi di Indonesia. 

Umar Patek, kelahiran tahun 1970 itu ditangkap di Abbottabad, Pakistan, pada 2011 silam.

Kepalanya pernah dihargai 1 juta dollar AS. Saat dibawa ke Indonesia, dilakukan pengamanan sangat ketat. 

Intelejen mempercayai dia merupakan aset penting untuk mengungkap jaringan terorisme al-Qaida dan afiliasinya di Asia Tenggara.

Kini Umar sudah menyadari kesalahannya.

Ia pun berterima kasih kepada BNPT atas perhatian yang negara telah berikan kepadanya dan keluarganya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved