News Video
Polisi Angkat Bicara Terkait Warga Mengamuk Bakar Mesin Judi Tembak Ikan di Pantai Labu
Kepolisian angkat bicara terkait aksi pembakaran mesin judi oleh warga Kecamatan Pantai Labu, Sabtu (2/10/2021).
Penulis: Indra Gunawan |
TRIBUN-MEDAN.com, Deliserdang - Kepolisian angkat bicara terkait aksi pembakaran mesin judi oleh warga Kecamatan Pantai Labu, Sabtu (1/10/2021).
Warga mengumpulkan mesin-mesin judi tembak ikandi Desa Paluh Sibaji dan membakarnya.
Menyikapi peristiwa ini, Polsek Pantai Labu meminta warga untuk tidak anarkis.
"Kami terus mengimbau masyarakat, jangan lebih anarkis," ucap Kapolsek Pantai Labu Iptu Sopar Sitorus, Sabtu, (2/10/2021).
Ia mengakui pada Jumat sore kemarin warga dari beberapa desa mengamuk.
Diakui tindakan anarkis bisa terjadi lantaran kerjasama yang kurang untuk melakukan pencegahan.
Meski para warga banyak yang resah dengan keberadaan lokasi perjudian namun Sopar menyebut lokasi yang didatangi masyarakat sebenarnya sudah tutup.
"Sedang tutup sebenarnya kemarin itu tapi mereka datangi karena kesal orang itu. Mulai dua Minggu terakhir ini mereka seperti itu (mulai resah)," kata Sopar.
Ia membantah kalau disebut pihaknya "pejam mata" dengan keberadaan lokasi perjudian tembak ikan itu.
Diakui kalau pengaduan tertulis masyarakat juga sudah pernah dikirimkan ke Polsek.
Dikatakannya selama ini pemilik lapak judi cukup cerdik.
"Hilang-hilang timbul itu. Sudah pernah kita datangi dan suruh tutup. Punya Nainggolan itu tapi orang luar di Medan rumahnya. Sementara ini baru kita ketahui itu saja pemiliknya," kata Sopar.
Aksi massa yang didominasi kaum ibu-ibu ini sudah dimulai sejak pukul 14.00. Awal pertama kali mereka mendatangi lokasi yang ada di dusun II dan dusun III kemudian bergerak ke Desa Pantai Labu Baru Desa Sarang Burung.
Beberapa lokasi tempat perjudian yang didatangi oleh warga saat itu berada di rumah Udin Boneng, Ali Paci, Bajeng dan rumah milik Acik Yoko yang berada di Desa Pantai Labu Baru.
Kepala Desa Paluh Sibaji, Hafiz mengaku aksi ini bisa dilakukan oleh warganya karena memang sudah banyak masyarakat yang resah.