Batu Rongring, Lokasi Wisata yang Tawarkan Sensasi Makan di Atas Air
Di lokasi ini juga cocok dijadikan tempat kemping bagi kaum muda. Mendirikan tenda dipinggir sungai, pastinya akan menjadi lokasi favorit.
Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN.COM, LANGKAT - Komunitas motor Yamaha N-Max atau karib disapa Max Binjai Club (MBC) Kota Binjai jajah lokasi wisata pemandian alam Batu Rongring, di Dusun Penampean, Desa Sungai Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Lokasi wisata ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL).
Untuk sampai ke lokasi ini, memakan waktu perjalanan satu jam lebih kurang, bila Anda dari Kota Binjai.
Namun, jika wisatawan datang dari Kota Medan, pastikan akan memakan waktu sedikit lebih lama.
Cukup banyak keberagaman saat berada di wisata Batu Rongring.
Baca juga: Aktor Ini Tinggalkan Dunia Hiburan, Kini Kerja di Kapal Perang, Padahal Sukses di Sinetron GGS
Ketua MBC Kota Binjai, Yos mengatakan, saat sampai di Desa Sungai Musam, kita melakukan tracking menyusuri hutan berjalan kaki tapak demi setapak.
"Selama dalam perjalanan, kita jumpai bebebapa goa yang bisa untuk di kunjungi. Ada Goa Vertikal, dan Goa Angklung," kata dia.
Selain air sungai yang jernih, sambung Yos beberapa goa pasti akan dilewati wisatawan untuk sampai ke lokasi.
"Selain wisata air, lokasi ini juga memiliki beberapa goa yang memancarkan keindahannya," ucapnya.
Yos mengatakan, di lokasi ini juga cocok dijadikan tempat kemping bagi kaum muda. Mendirikan tenda dipinggir sungai, pastinya akan menjadi lokasi favorit.
"Cocok juga bagi tempat kemping bagi mahasiswa, komunitas lain atau sebagainya. Pastinya, mendirikan tenda dekat dengan sungai akan menjadi tempat yang favorit," jelasnya.
Selain itu, melepaskan akhir pekan bersama dengan keluarga juga tepat memilih lokasi wisata ini.
Baca juga: ANBK Diselenggarakan 2 Gelombang di Toba, Tujuannya Pemetaan Kualitas Pendidikan
"Untuk melewati akhir pekan bersama dengan keluarga juga cocok di tempat ini," jelasnya.
Kemudian, Yos menjelaskan setiap kali ke lokasi ini, pastinya dilewati dengan makan di atas air. Di mana, bersama dengan rekan-rekan lain, mendirikan meja tepat di atas aliran sungai tenang.
"Kalau kesana, pasti selalu makan di atas air. Pakai meja lipat dan kursi bisa santai menikmati makanan sambil berendam," ungkapnya.
(wen/tribun-medan.com)