Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Ekonomi Kelas 11: Pengertian Inflasi dan Jenis-jenis Inflasi
Para ekonom terus memantauan inflasi. Lalu, apa inflasi dalam mata pelajaran ekonomi?
Dilansir dari website Bank Indonesia, kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Maka pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sementara itu, inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni berdasarkan tingkat keparahan dan sumber terjadinya.
Berdasarkan Tingkat Keparahan
- Inflasi ringan
Ini adalah inflasi yang masih berada di kisaran angka 0-10% dimana inflasi masih dapat dikendalikan oleh pemerintah dan tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Inflasi ini yang biasa diharapkan oleh negara guna menunjang produktivitas di dalam masyarakat.
- Inflasi sedang
Ini adalah inflasi yang berada di antara kisaran 10-30%. Inflasi jenis ini cukup membuat keadaan ekonomi negara terganggu, namun masih dapat dikendalikan oleh pemerintah.
- Inflasi berat
Ini adalah inflasi yang terjadi pada kisaran antara 30-100%. Jenis inflasi ini dapat mengacaukan keadaan ekonomi dan berbahaya bagi suatu negara. Inflasi jenis ini sulit untuk dikendalikan dan dapat mengakibatkan krisis moneter pada suatu negara.
- Inflasi sangat berat (hyper inflation)
Ini adalah inflasi yang ada di atas angka 100%. Inflasi ini sudah sangat parah dan dapat menimbulkan segala gejolak ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Pada kondisi ini akan terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemakaian uang sehingga dapat mengakibatkan runtuhnya sistem ekonomi yang sedang dibangun.
Berdasarkan Jenis Sumbernya
Berdasarkan jenis sumbernya, inflasi dibedakan menjadi inflasi dari luar negeri dan inflasi dari dalam negeri, apa yang membedakan?
- Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
Ini adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga barang dari luar negeri.
Kenaikan harga barang di luar negeri dapat diakibatkan oleh krisis moneter, kekacauan politik maupun gangguan keamanan.
Barang dengan harga yang sangat tinggi akan dijual tinggi juga di dalam negeri, sehingga mempengaruhi pertambahan jumlah uang beredar dalam negara tersebut.
- Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
Ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan uang di dalam negeri akibat keputusan pemerintah seperti pencetakan uang baru yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal ini akan mengakibatkan penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Selain itu, adanya gagal panen juga dapat menyebabkan inflasi karena penawaran berkurang sedangkan permintaan tetap sehingga yang terjadi adalah kelangkaan yang berujung kenaikan harga barang panen.
(*/tribun-medan.com)