Pendidikan
UNIMED Dukung Program Sekolah Garuda, Berikut Dua Skema Pelaksanaannya
Prof. Brian Yuliarto, menyebut Sekolah Garuda akan menjadi fondasi pemerataan pendidikan dan wadah lahirnya pemimpin masa depan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Universitas Negeri Medan (Unimed) menyatakan dukungan penuh terhadap Program Sekolah Garuda yang digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program ini menjadi langkah strategis nasional untuk memperluas akses pendidikan berkualitas sekaligus mempercepat akselerasi talenta unggul di seluruh Indonesia.
Program yang diluncurkan serentak pada 8 Oktober 2025 di 16 wilayah Indonesia itu merupakan bagian dari visi besar pemerintah menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Brian Yuliarto, menyebut Sekolah Garuda akan menjadi fondasi pemerataan pendidikan dan wadah lahirnya pemimpin masa depan.
“Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama: penyeimbang akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa, inkubator kepemimpinan bagi generasi emas 2045, serta pendidikan berkualitas yang berpadu dengan pengabdian masyarakat,” ujar Prof. Brian dalam sambutannya.
Program ini terdiri atas dua skema utama.
Sekolah Garuda Baru, difokuskan pada pembangunan sekolah dari nol di daerah dengan keterbatasan akses pendidikan. Sekolah ini akan dilengkapi fasilitas modern, kurikulum berbasis data, serta program pengabdian masyarakat.
Sekolah Garuda Transformasi, diarahkan pada penguatan sekolah-sekolah menengah atas dan madrasah aliyah unggulan melalui peningkatan kapasitas guru, pembinaan siswa, serta tata kelola menuju standar pendidikan kelas dunia.
Hingga 2029, pemerintah menargetkan berdirinya 20 Sekolah Garuda Baru serta pembinaan 80 Sekolah Garuda Transformasi di berbagai daerah.
Beberapa sekolah yang tergabung dalam skema transformasi antara lain: SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia OKI (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).
Adapun Sekolah Garuda Baru pertama akan dibangun di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).
Rektor Unimed Prof. Dr. Ir. Baharuddin, S.T., M.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi untuk menyukseskan implementasi Sekolah Garuda, terutama di wilayah Sumatera Utara.
“Program Sekolah Garuda ini sangat strategis dalam mempercepat pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Kami di Unimed siap mendukung, agar semakin banyak putra-putri daerah yang cerdas, unggul, dan berkarakter untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia,” ungkap Prof. Baharuddin.
Ia menambahkan, keterlibatan perguruan tinggi seperti Unimed menjadi penting dalam aspek riset pendidikan, pendampingan guru, serta pembinaan siswa berprestasi.
Menteri Brian menegaskan, Sekolah Garuda bukan semata pembangunan infrastruktur, melainkan investasi jangka panjang dalam menyiapkan generasi Indonesia yang berdaya saing global dan berakar pada nilai budaya bangsa.
“Kita ingin melahirkan Garuda-Garuda muda, para petarung yang siap bersaing bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga global. Kalau negara lain bisa, Indonesia pun harus bisa,” tegasnya.
Mahasiswa Unimed Keluhkan Sistem Blok, Sudah Bayar UKT tapi Tak Bisa Isi KRS |
![]() |
---|
Konferensi Nasional di FH USU Bahas Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dalam RKUHAP 2025 |
![]() |
---|
UINSU Medan Resmi Buka Dua Prodi Magister Baru, Studi Islam dan Syari’ah |
![]() |
---|
Beredar Isu Suap Jelang Pemilihan Rektor, Begini Respons Universitas Sumatera Utara |
![]() |
---|
Beasiswa OSC Buka Pendaftaran hingga 12 November 2025, Bisa Kuliah Gratis di UMSU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.