Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Ekonomi Kelas 11: Pengertian Inflasi dan Jenis-jenis Inflasi
Para ekonom terus memantauan inflasi. Lalu, apa inflasi dalam mata pelajaran ekonomi?
TRIBUN-MEDAN.com - Pada materi belajar kelas 11 sudah tentu masuk dalam pengertian inflasi dan jenis-jenis inflasi.
Para ekonom terus memantauan inflasi. Lalu, apa inflasi dalam mata pelajaran ekonomi?
Berdasarkan Badan Pusat Statistik, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen;
kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen;
kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen;
dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,32 persen;
kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 0,05 persen;
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen.
Kestabilan perekonomian suatu negara menjadi tolak ukur bagi berkembangnya perekonomian secara berkelanjutan.
Sayangnya, kestabilan perekonomian tersebut selalu dibayangi dengan masalah klasik, salah satunya inflasi yang bisa menggerus daya beli masyarakat, dan ujungnya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi ini ada beberapa jenis.
Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga keseluruhan barang dan jasa yang ada di pasar mengalami kenaikan dalam suatu periode karena banyaknya uang yang beredar di dalam masyarakat.
Inflasi merupakan salah satu gejolak ekonomi yang tidak dapat dihindari dari waktu ke waktu.
Dimana, ini hanya dapat dicegah dan ditahan agar sesuai dengan nilai yang diharapkan.
Tujuannya adalah agar keadaan ekonomi tetap terjadi dengan stabil.
Baca juga: Robot Trading Forex Hasilkan Cuan tanpa Ribet, Tapi Kenali Dulu Kekurangan dan Kelebihannya
Baca juga: Berikut Daftar Harga OPPO Oktober 2021 Lengkap Spesifikasi: OPPO Reno 5 Rp 4 Jutaan
Dilansir dari website Bank Indonesia, kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Maka pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sementara itu, inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni berdasarkan tingkat keparahan dan sumber terjadinya.
Berdasarkan Tingkat Keparahan
- Inflasi ringan
Ini adalah inflasi yang masih berada di kisaran angka 0-10% dimana inflasi masih dapat dikendalikan oleh pemerintah dan tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Inflasi ini yang biasa diharapkan oleh negara guna menunjang produktivitas di dalam masyarakat.
- Inflasi sedang
Ini adalah inflasi yang berada di antara kisaran 10-30%. Inflasi jenis ini cukup membuat keadaan ekonomi negara terganggu, namun masih dapat dikendalikan oleh pemerintah.
- Inflasi berat
Ini adalah inflasi yang terjadi pada kisaran antara 30-100%. Jenis inflasi ini dapat mengacaukan keadaan ekonomi dan berbahaya bagi suatu negara. Inflasi jenis ini sulit untuk dikendalikan dan dapat mengakibatkan krisis moneter pada suatu negara.
- Inflasi sangat berat (hyper inflation)
Ini adalah inflasi yang ada di atas angka 100%. Inflasi ini sudah sangat parah dan dapat menimbulkan segala gejolak ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Pada kondisi ini akan terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemakaian uang sehingga dapat mengakibatkan runtuhnya sistem ekonomi yang sedang dibangun.
Berdasarkan Jenis Sumbernya
Berdasarkan jenis sumbernya, inflasi dibedakan menjadi inflasi dari luar negeri dan inflasi dari dalam negeri, apa yang membedakan?
- Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
Ini adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga barang dari luar negeri.
Kenaikan harga barang di luar negeri dapat diakibatkan oleh krisis moneter, kekacauan politik maupun gangguan keamanan.
Barang dengan harga yang sangat tinggi akan dijual tinggi juga di dalam negeri, sehingga mempengaruhi pertambahan jumlah uang beredar dalam negara tersebut.
- Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
Ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan uang di dalam negeri akibat keputusan pemerintah seperti pencetakan uang baru yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal ini akan mengakibatkan penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Selain itu, adanya gagal panen juga dapat menyebabkan inflasi karena penawaran berkurang sedangkan permintaan tetap sehingga yang terjadi adalah kelangkaan yang berujung kenaikan harga barang panen.
(*/tribun-medan.com)