Kader PDIP Tersinggung Marah, Megawati Disebut Gulingkan Gus Dur, Tuduhan Harusnya ke Amien Rais
Kader Partai Demokrat ini yang sebut Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden keempat RI kala itu yakni Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
TRIBUN-MEDAN.com - Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito mengaku tersinggung dengan pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers, Minggu (3/10) lalu.
Dalam konferensi pers itu, Herzaky diketahui sempat menyebut Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden keempat RI kala itu yakni Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Sebagai kader Banteng saya sangat tersinggung dengan pernyataan saudara Herzaky, Jubir Demokrat. Selain ngawur, Herzaky tidak paham sistem politik saat itu dimana MPR RI kedudukannya sebagai lembaga tertinggi. MPR itu terdiri dari DPR RI dan DPD RI. Jadi kalau mau main tuduh, harusnya ke Amien Rais, bukan ke Ibu Megawati," ujar Wanto, dalam keterangannya, Selasa (5/10/2021).
Pernyataan Herzaky disebut Wanto seolah-olah dinyatakan tanpa dasar yang jelas.
• Kader PDIP Tersinggung Marah, Megawati Disebut Gulingkan Gus Dur, Tuduhan Harusnya ke Amien Rais
Daripada mengurusi partai lain, Partai Demokrat diminta menjelaskan kemenangan di 2009 yang disebut manipulatif oleh Wanto.
"Hasilnya, kader demokrat banyak yang korupsi karena semua ikut perilaku pempimpinnya yang selalu kedepankan pencitraan. Saya siap debat terkait dengan kecurangan Pemilu yang dilakukan Demokrat," kata Wanto.
Baca juga: Sulit Dapat Jodoh, Wanita Milyuner Ini Tawarkan 1 Miliar bagi Pria yang Mau Jadi Kekasihnya
Wanto lantas menuntut Partai Demokrat untuk segera meminta maaf dan mengganti Herzaky selaku juru bicara Partai Demokrat.
Bagi kader banteng, Wanto menegaskan sekali harkat dan martabat ketua umumnya disentuh maka kader banteng yang militan akan bergerak.
“Atas dasar hal tersebut, saya berikan waktu kepada saudara Harzaky untuk meminta maaf. Jika tidak, maka karma politik akan terus melanda Demokrat seperti pengungkapan kasus narkoba, korupsi berjamaah yang melanda kader-kader muda, dimana banyak yang menyebut campur tangan putra kesayangan petinggi Demokrat tersebut," katanya.
"Antara Bu Mega dan Gus Dur itu terjalin persahabatan sejati, jadi jangan dipecah belah urusan politik. Sebaiknya Demokrat konsolidasikan saja internalnya daripada campur tangan ke Partai lain," imbuhnya.
• DULU Sebelum Terkenal Pesulap Limbad Ternyata PNS, Tergoda Bukan karena Uang Calonkan Diri Bupati
Dia menjelaskan kader PDIP diajarkan prinsip Satyam Eva Jayate, yang berarti kebenaran akan menang pada akhirnya.
Keyakinan ini pula yang mendorong PDIP terus menempuh jalur hukum, ideologi, kerakyatan dan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945.
Wanto mengingatkan mengenai karma politik, serta menyindir pihak-pihak yang menggunakan cara-cara kotor dalam mengerek popularitas dengan membangun kesan terzalimi.
PDIP, disebutnya, akan selalu bertahan pada keyakinan bahwa siapa yang menebar angin akan menuai badai. Karena itu, politik baginya adalah pengabdian dan berkeadaban.
Baca juga: TAJIR MELINTIR Terungkap Gaji ART Ruben Onsu - Sarwendah untuk 22 Pekerja Bikin Billy Kaget