Khazanah Islam
Kisah Uwais Al Qarni Tidak Pernah Bertemu Rasulullah, Tapi Nabi Muhammad Tahu Doanya Sangat Makbul
Dia seorang pemuda fakir miskin yang tinggal di Yaman bersama seorang ibu yang sudah sepuh, mengidap
TRIBUN-MEDAN.com - Di antara para sahabat Nabi Muhammad yang dikenal dengan kebaikan dan kesalehan, ada satu sosok yang meminta agar dirinya tidak diketahui oleh banyak orang.
Dia seorang pemuda fakir miskin yang tinggal di Yaman bersama seorang ibu yang sudah sepuh, mengidap kelumpuhan dan buta.
Dia lah Uwais Al Qarni pemuda berpenyakit sopak, bertubuh belang-belang, terdapat tanda putih di telapak tangannya dan di tengkuknya. Walaupun begitu, sosok ini pernah disebut oleh Nabi Muhammad sebagai sosok terkenal dan penghuni langit, doa dan istighfarnya mustajab.
Baca juga: Artis Cantik Usai Keluar Bui, Diisukan Simpanan Pejabat, Kini Hidupnya Apes Bikin Nyesek
Baca juga: Cerita Roy Kiyoshi Kekesalannya Memuncak, Keluarga Panik Baca Berita Roy Meninggal
Baca juga: Potret Pernikahan Celine Evangelista dan Marshel Bikin Heboh, Istri Stefan Pamer Cincin Indah
Rasullah SAW pernah berpesan kepada Khalifah kedua, Umar bin Khattab RA dan Khalifah terakhir Ali bin Abi Thalib RA untuk mencari keberadaan Uwais Al-Qarni. Dan berwasiat, apabila berjumpa dengan Uwais untuk melihat tanda di tangannya, dan untuk tidak lupa meminta doanya yang makbul.
Rasulullah SAW bersabda, "Satu saat akan datang seorang bernama Uwais bin 'Amir bersama serombongan kafilah dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah maka akan diperkenankan yang ia minta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni minta lah padanya" (HR Muslim).
Suatu hari, Khalifah Umar teringat pesan Nabi tentang Uwais Al Qarni. Beliau pun mengingatkan kembali pesan Nabi Muhammad kepada sahabatnya Ali bin Abi Thalib RA sosok Uwais Al-Qarni, yang kesehariannya hanya menggembalakan domba dan unta.
Baca juga: Terkuak Penyebab Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi Cerai, Segini Kisaran Gaji Suami
Kesempatan kedua Khalifah bertemu Uwais Al-Qarni pun tiba, saat rombongan dari Yaman datang menuju Syam. Uwais Al-Qarni turut di dalam rombongan ketika tiba di Kota Madinah.
Satu per satu anggota rombongan itu ditanyai oleh Umar RA dan Ali RA Uwais apakah ada sosok Uwais Al-Qarni bersama mereka. Rombongan itu mengatakan Uwais Al-Qarni sedang menjaga unta-unta di perbatasan kota.
Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar RA dan Ali RA segera melangkah pergi untuk menjumpai Uwais Al-Qarni di kemahnya, di perbatasan kota. Saat pertama melihat Uwais, dia sedang sholat sehingga Umar dan Ali menunggu hingga mengucapkan salam.
Setelah itu, Khalifah Umar RA membuktikan perkataan Nabi soal tanda dan ciri yang ada pada tangan Uwais, saat berjabatan tangan. Ternyata memang benar adanya meski tidak pernah berjumpa fisik dengan Nabi Muhammad secara lansgung.
Baca juga: Diterpa Keretakan Rumah Tangga, Akhirnya Ketahuan Suami Kaya Zaskia Gotik Sering ke Rumah Imel
Khalifah Umar dan Ali pun menanyakan namanya, dan dijawab, sesungguhnya aku ini Abdullah (Hamba Allah). Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, kami pun Abdullah.
Uwais kemudian berkata, nama saya Uwais Al-Qarni. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali memohon agar Uwais membacakan do’a dan istighfar untuk mereka.
Uwais yang merasa orang biasa, enggan memunajadkan doanya. Karena kerendahan hatinya, dia merasa sebagai orang yang seharusnya menerima doa dari Khalifah.
Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar.
Usai berdoa dan istighfar untuk dua Khalifah, Uwais balik meminta permohonan yang sangat mudah dilakukan. Katanya kepada Umar dan Ali, hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.