Saking Cintanya Sang Istri, Jasad Suaminya Dibalsem dan Hatinya Disimpan dalam Sebuah Peti

Kisah Gila Ratu Swedia Maria Eleonora yang Nekat Hidup dengan Tubuh Suaminya yang Dibalsem dan Menyimpan Hatinya dalam Sebuah Peti.

Editor: AbdiTumanggor
The Vintage News
Ratu Swedia Maria Eleonora Nekat Hidup dengan Tubuh Suaminya Raja Gustavus Adolphus yang Dibalsem 

Kisah Gila Ratu Swedia Maria Eleonora yang Nekat Hidup dengan Tubuh Suaminya yang Dibalsem dan Menyimpan Hatinya dalam Sebuah Peti.

TRIBUN-MEDAN.COM - Hanya butuh beberapa kata sifat untuk menggambarkan Maria Eleonora dari Brandenburg (1599-1655), seorang putri Jerman yang menjadi permaisuri Swedia.

Hidupnya penuh melodrama, tragedi, misteri, dan petualangan.

Dia merupakan seorang wanita yang memuja suaminya, Gustavus Adolphus, Raja Swedia.

Pernikahan berjalan lancar pada awalnya, tapi ada tanda-tanda masalah kemudian.

Untuk satu hal, Maria Eleonora membenci kota Stockholm, menganggapnya sebagai negara tidak berbudaya yang tidak memiliki kegembiraan Berlin.

Namun, dia mencoba menemukan cara untuk beradaptasi, menciptakan hiburannya sendiri (dia sering membawa badut dan kurcaci).

Namun, dia sangat mencintai suaminya.

Sayangnya, sebagian besar waktu Gustavus Adolpus dihabiskan untuk ambil bagian dalam kampanye militer.

Karena ditinggal tugas militer itu, Maria Eleonora mengalami depresi berat.

Ratu Swedia Maria Eleonora Nekat Hidup dengan Tubuh Suaminya Raja Gustavus Adolphus yang Dibalsem
Ratu Swedia Maria Eleonora Nekat Hidup dengan Tubuh Suaminya Raja Gustavus Adolphus yang Dibalsem (wikipedia)

Dengan raja yang begitu sering mempertaruhkan nyawanya dalam pertempuran, menjadi keharusan bahwa istrinya harus melahirkan anak laki-laki untuk pewaris takhta.

Dalam enam bulan pernikahan mereka, Maria Eleonora melahirkan seorang putri yang lahir mati.

Dua tahun kemudian, dia hamil anak perempuan lagi, tetapi bayinya meninggal pada usia sebelas bulan.

Pada bulan Mei 1625, dia melahirkan untuk ketiga kalinya (untuk anak laki-laki), tetapi dia juga lahir mati.

Pada 1626, selama jeda pertempuran yang jarang terjadi, Gustavus Adolphus kembali ke Stockholm.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved