Khazanah Islam

Kelebihan Nabi Muhammad dari Nabi Lainnya, Mendapat Gelar SAW Tidak Hanya Gelar AS

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Nabi Muhammad Kekasih Allah Makhluk Sempurna 

TRIBUN-MEDAN.com - Nabi Muhammad merupakan kekasih Allah.

Yang utama dan sebagai penutup para nabi dan Rasullullah. 

Sosok beliau lebih dahulu ada dibanding Nabi Adam.

Nur Muhammad lebih dahulu ada bersanding di sisi Allah sebelum Nabi Adam diciptakan. 

Nabi Muhammad diutus Allah ke muka bumi sebagai contoh teladan, dan memperbaiki akhlak manusia dan segala makhluk.

Nabi Muhammad merupakan anak Abdullah, ibunya Aminah.

Beliau dibesarkan kakeknya Abdul Muthalib, dan pamannya Abu Thalib. Kelahirannya memberi kedamaian bagi semesta dan alam. 

Dalam beberapa hari, Umat Islam akan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Momen yang terjadi setia 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. 

Sebuah peristiwa yang menandakan rahmat Allah SWT diutus kem muka bumi, dengan ajaran Islam (Selama) yang mulia. Seorang yang bahkan disebut memiliki berbagai keutamaan dibanding nabi dan rasul sebelum beliau. 

Al Hafiz Ibnu Katsir dalam Sirah Nabi Muhammad SAW menyebutkan beberapa keistimewaan Rasulullah SAW dibanding utusan yang lain. Penjelasan ini sesuai dengan sabda Nabi SAW berikut:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أحَدٌ مِنَ الأنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وجُعِلَتْ لي الأرْضُ مَسْجِدًا وطَهُورًا، وأَيُّما رَجُلٍ مِن أُمَّتي أدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ، وأُحِلَّتْ لي الغَنَائِمُ، وكانَ النبيُّ يُبْعَثُ إلى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وبُعِثْتُ إلى النَّاسِ كَافَّةً، وأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ. رواه البخاري 

Dari Jabir ibn  Abdullah berkata, “Rasulullah bersabda, “Aku telah diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: (1) aku ditolong dengan rasa takut yang menghinggapi musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan, (2) bumi ini dijadikan bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana saja seseorang dari umatku mendapati waktu shalat telah tiba, hendaklah dia mengerjakannya, (3) dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang belum pernah dihalalkan bagi seorang Nabi pun sebelumku, (4) diberikan kepadaku hak untuk memberikan syafaat, dan (5) dahulu para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR Bukhari).  

Baca juga: Doa Ketika Hati Hancur dan Berduka, Baca Firman Allah yang Turun untuk Menghibur Nabi Muhammad

Baca juga: Sabda Nabi Muhammad Doa Obat Segala Penyakit, Baca Sayyidul Istighfar

Baca juga: Wanda Hamidah Bongkar Bobroknya Layanan Asuransi Ternama, Ditipu Habis-habisan

Ibnu Katsir menjelaskan, maksud sabda Nabi terkait ditolong melalui rasa takut yang menghinggapi musuh-musuh Nabi dari jarak sebulan perjalanan, adalah bahwa jika Rasulullah bermaksud menyerang suatu kaum, maka kaum tersebut akan merasakan takut kepadanya sebulan sebelum beliau menyerang mereka. Kekhususan ini hanya diberikan kepada beliau. 

Sedangkan makna sabda, dijadikan bagi Nabi bumi ini sebagai tempat sujud dan alat bersuci adalah seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadits riwayat oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya:

“Sesungguhnya orang orang sebelum kita tidak boleh sholat di rumah. Mereka harus mengerjakannya di tempat tempat ibadah mereka.”  

Poin tentang alat bersuci, maksudnya adalah alat (sarana) untuk tayammum.

Bertayammum tidak dikenal umat sebelum kita. Akan tetapi, cara bersuci ini disyariatkan bagi Nabi Muhammad SAW dan umat beliau sebagai bentuk kelapangan, rahmat, dan keringanan. 

Adapun sabda, dihalalkan bagi Rasulullah harta rampasan perang, karena Nabi-nabi sebelumnya jika mendapatkan harta rampasan perang, mereka mengeluarkan sebagiannya lalu meletakkannya di suatu tempat. Kemudian, turunlah api dari langit dan membakarnya.

Keistimewaan syafaat Nabi SAW juga karena dia memiliki al-maqaam al-mahmud (kedudukan yang terpuji) yang diidam-idamkan orang-orang terdahulu dan sekarang, yaitu sebuah maqam (kedudukan) yang selalu didambakan setiap makhluk. Nabi SAW berhak memohonkan syafaat untuk manusia kepada Allah agar Dia segera memutuskan perkara di antara mereka dan melepaskan umatnya dari Padang Mahsyar. 

Itulah syafaat agung yang tidak dimiliki para rasul ulul ‘azmi lainnya, tidak lain karena keutamaan dan kemuliaan yang Allah berikan kepada beliau. 

Kemudian Nabi Muhammad SAW juga istimewa karena diutus kepada seluruh umat, bahkan kepada golongan jin.

Sementara Nabi-nabi lain hanya diutus untuk kaumnya saja. 

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah, "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua..," (QS Al Araf: 158).

Nabi Muhammad istimewa dengan gelar SAW, tidak AS seperti Nabi lainnya. 

Setiap nabi utusan Allah SWT masing-masing memiliki gelar yang disandangnya, termasuk Nabi Muhammad.

Namun, berbeda dengan nabi lainnya yang bergelar alaihi salam (AS), gelar Nabi Muhammad adalah shallallahu alaihi wasallam (SAW).

Baca juga: Video Gisel dan Wijin Asyik Dua-duaan Lakukan Ini, Warganet Sorot Goyangan Manggut-manggut

Menyertakan gelar shallallahu alaihi wasallam di belakang nama Rasulullah merupakan bentuk penghormatan umat Muslim kepadanya. Menyebutkan shalallahu alaihi wasallam sama saja dengan bersholawat dan menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad, karena arti kalimat tersebut adalah "Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepadanya".

Terkait dengan hal tersebut, Allah SWT telah menyebutkannya dalam Al Quran. Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Innal laaha wa malaaa'i katahuu yusalluuna 'alan Nabiyy; yaaa aiyuhal laziina aamanuu salluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa.

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Lantas, mengapa Nabi Muhammad memiliki gelar yang berbeda dengan nabi-nabi lainnya? Berikut penjelasannya.

Selain itu, disebutkan pula dalam Al Quran bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang sempurna. Seluruh kehidupannya dapat menjadi contoh yang akan membawa kebaikan pada manusia.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Qur'an surat Al-ahzab: 21)

Tak sampai di situ, Nabi Muhammad juga diberikan banyak mukjizat luar biasa dari Allah SWT. Mulai dari dijadikannya Al Quran sebagai pedoman manusia, terbelahnya bulan, air mengalir dari jemari tangannya, dan masih banyak lagi.

Melihat begitu banyaknya keistimewaan Nabi Muhammad, umat Muslim harus bersyukur atas anugerah yang diberikan kepadanya. Salah satu caranya dengan mencantumkan gelar shallallahu alaihi wasallam di belakang nama Rasulullah sebagai doa.

(*/Tribun-Medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved