Khazanah Islam
Doa Ketika Hati Hancur dan Berduka, Baca Firman Allah yang Turun untuk Menghibur Nabi Muhammad
Dhuha itu saat matahari mulai naik sepenggala, dan memancarkan sinar yang menyejukan.
TRIBUN-MEDAN.com - Doa Ketika Depresi dan Patah Hati. Dua Surat Al Quran Ini Turun Bersamaan Dalam Kisah Nabi Muhammad
Surat Ad-dhuha dan Al-Insyirah diturunkan berurutan di saat Nabi Muhammad mengalami amat kesusahan hati.
Surat ini diturunkan ketika Nabi Muhammad mendapat perlakuan sangat buruk dari masyarakat, dengan hinaan, celaan, caci maki, bahkan dilempari dengan batu.
Dua surat ini diturunkan Allah agar menenangkan hati kekasihNya, Nabi Muhammad. Sehingga dipakai untuk kelapangan urusan dan kelapangan hati.
Surat Ad-Dhuha dan Al-Insyirah dalam Kisah Nabi buat terharu karena keikhlasan beliau.
Surah Ad-Dhuha merupakan surah yang ke-93 dalam Al-qur'an. Surah ini tergolong ke dalam Makiyyah karena diturunkan di Mekkah.
Surah ini disebut dengan Ad-Dhuha yang berarti waktu Dhuha. Di mana waktu Dhuha ini adalah saat ketika matahari naik sepenggalah.
Nama ad Dhuha diambil dari ayat pertama yang berisi tentang sumpah Allah dengan waktu Dhuha.
Baca juga: Sabda Nabi Muhammad Doa Obat Segala Penyakit, Baca Sayyidul Istighfar
Baca juga: Wanda Hamidah Bongkar Bobroknya Layanan Asuransi Ternama, Ditipu Habis-habisan
Baca juga: Dulu Artis Cantik Ini Dicerai Gusti Randa, Lalu Rujuk Sudah 24 Tahun, Nasibnya Kini Berubah
Sedangkan, Surat Al-Insyirah merupakan surat ke-94 dalam Al-quran yang berarti Kelapangan. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.
Baca juga: Buntut Viral Baim Marah Dipaksa Kakek Tua Minta Uang, Imbas ke Subscribe Youtube Baim Paula
Mengutip ceramah Ustadz Adi Hidayat di channel Youtube Kanal Masjid dengan judul "Kisah Awal Muasal Turunnya Surah Ad Dhuha dan Al Insyirah - Ustadz Adi Hidayat" diceritakan, bahwa sempat terjadi jeda waktu yang lama tidak lagi turun Surat kepada Nabi Muhammad.
Masa-masa ini membuat Nabi merasa bertanya-tanya, bahkan dituduh sudah gila oleh orang kafir (yang tertutup).
"Enam bulan tidak ada turun Surat, orang kafir pun memprovokasi bawhwa Muhammad sudah ditinggalkan Tuhannya. Nabi bolak balik naik turun bukit sampai ada tuduhan sudah gila.
Nah, setelah itu lah turun dua surat berurutan, turun satu (Ad-Dhuha), disusul satu lainnya (Al-Insyirah)" kata UAH.
Baca juga: DULU Siksa Manohara Sejak Malam Pertama, Kini Pangeran Fakhry Kena Karma Bobroknya Terbongkar
"Dhuha itu saat matahari mulai naik sepenggala, dan memancarkan sinar yang menyejukan. Kalau kita terima sinarnya enak, tenang, karena matahari posisi paling indah. Seakan-akan Allah ingin bicara kepada Nabi, bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya" katanya untuk menggambarkan sumpah Allah ketika berbicara pada Nabi lewat Surat Ad-Dhuha.
Saat kejadian ini, Nabi SAW mulai berupaya menyebarkan dakwah ditemani Zaid bin Haritsah pergi ke Thaif. Kota itu terletak sekitar 80 kilometer arah selatan Mak kah. Namun, di jalan penduduk Thaif sudah bersiap-siap menyerang beliau, segerombolan orang bahkan melempari Nabi dengan batu dan tanah, bahkan kotoran.