Pria Berjuluk Vampir yang Bunuh dan Isap Darah Anak-anak Kabur dari Penjara
Seorang pria yang membunuh dan mengisap darah anak-anak berhasil kabur dari penjara sebelum diadili
TRIBUN-MEDAN.COM,- Masten Milimo Wanjala adalah pria berjuluk vampir yang bunuh dan isap darah anak-anak.
Saat menjalani hukuman di penjara, sembari menunggu proses persidangan, pria berjuluk vampir ini berhasil kabur dari sel tahanan pada Kamis (14/10/2021) kemarin.
Menurut laporan, pria berusia 20 tahun itu sebenarnya dijadwalkan hadir di pengadilan pada Rabu (13/10/2021) atas pembunuhan berdarah dingin yang menargetkan anak-anak berusia 12 dan 13 tahun.
Namun, para petugas polisi menyadari bahwa pembunuh kejam itu telah menghilang selama apel pagi, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Mengenal Tupai Vampir Asal Kalimantan, Disebut Pengisap Darah dan Pemakan Organ Tubuh
Maka, diintrogasilah 3 polisi yang bertugas di kantor polisi Nairobi, di mana pembunuh kejam itu ditahan sejak ditangkap, kata komandan polisi daerah Augustine Nthumbi.
"Mereka bersama direktur penuntutan publik," kata Nthumbi kepada AFP, seraya menambahkan bahwa pencarian Wanjala sedang berlangsung.
Sebagai gantinya, 3 petugas polisi muncul di hadapan pengadilan Nairobi pada Kamis (14/10/2021), tetapi tidak ada dakwaan yang dibacakan kepada mereka.
Jaksa telah meminta agar 3 petugas polisi tersebut ditahan selama 14 hari, untuk memberikan waktu penyelidikan atas tuduhan bahwa para polisi membantu atau "mengabaikan pencegahan" Wanjala kabur dari penjara.
Baca juga: Mengaku Vampir, Pria Ini Bunuh 10 Orang dan Isap Darah Korbannya
Pengadilan akan memutuskan permintaan penahanan 3 polisi itu pada Jumat (15/10/2021).
Pengawas Otoritas Pengawasan Kepolisian Independen (IPOA) mengumumkan pada Kamis (14/10/2021)) bahwa mereka juga sedang menyelidiki kasus pelarian Wanjala.
Diketahui, bahwa Masten Milimo Wanjala ditangkap pada 14 Juli atas tuduhan hilangnya 2 anak.
Namun dia mengakui bahwa telah membunuh 10 anak lainnya selama 5 tahun.
"Wanjala seorang diri membantai korban-korbannya dengan cara yang paling kejam"
"Kadang-kadang pelaku dengan menghisap darah dari pembuluh darah para korban sebelum mengeksekusi mereka," kata Direktorat Investigasi Kriminal (DCI) saat itu, menggambarkannya sebagai "vampir haus darah".
Kasus pembunuhan kejam Wanjala
Polisi pada Juli menggambarkan penangkapan Wanjala si pembunuh berantai sebagai terobosan besar dalam penyelidikan serentetan kasus hilangnya anak di Kenya, Afrika Timur.