Breaking News

TAK DINYANA, Masih Ada Pengedar Narkoba Berkeliaran di Kampus USU, Berikut Wawancara Eksklusifnya

JHS adalah pengedar ganja yang mengambil barang dari DM yang merupakan mahasiswi Budi Darma. Berikut wawancacara eksklusifnya

Istimewa
Begini suasana detik-detik BNNP Sumut gerebek narkoba di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) pada Sabtu (9/10/2021) malam.Istimewa 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - JHS, salah satu tersangka yang ditangkap BNNP Sumut mengedarkan narkoba di Universitas Sumatera Utara membeberkan bahwa ada pengedar narkoba selain dirinya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB)

Disampaikan sebelumnya JHS adalah pengedar ganja yang mengambil barang dari DM yang merupakan mahasiswi Budi Darma.

Hal itu pun disampaikan oleh JHS saat diwawancara ekslusif Tribun Medan di kantor BNNP Sumut pada Rabu (13/10/2021).

Berikut isi percakapan dengan JHS :

Kalau di FIB, ada berapa orang kompetitor Anda sebagai seorang pengedar?

Ada dari orang jurusan pariwisata aja yang berinisial R dan D.

Mereka ini yang sebenarnya dicari-cari orang bapak ini (pihak BNNP Sumut).

Sebenarnya targetnya orang itu.

Tapi karena ada barang bukti ku, ya kuakui lah memang. Nah, R dan D tak tertangkap orang itu.

Kalau di FIB ada berapa pengedarnya?

Kalau bisa dibilang cuma dua lah.

Tapi kalau bisa dibilang aku tidak terlalu terkenal di hadapan orang yang semua ditangkapi ini.

Orang yang banyak tertangkap ini bukan belanja barang dari aku.

Tapi dari R dan D.

Kalau aku jualnya memang hanya untuk kawan-kawan terdekat aja.

Contohnya, anak mapala datang nanti dari luar dan duduk - duduk di FIB sambil mengunakan ganja. Kalau anak mapala kan sudah biasa berganjaan.

Nah, massa yang ditangkap banyak ini memang komplotannya orang pariwisata itu.

Menurut anda apakah ada peredaran narkotika seperti sabu - sabu yang dilakukan oknum kampus USU?

Tidak ada.

Kalau di FIB itu kami larang kalau beredar sabu.

Itu kami cekal kali.

Karena kami tidak suka dengan orang penyabu, karena suka menipu, mencuri, dan lainnya.

Anda pernah ambil barang juga ke si R dan D?

Pernah juga memang. Tapi terakhir aku ambil dari DM ini.

Sejak kapan anda mengambil barang dari DM?

Udah adalah dua Minggu sejak ditangkap. Baru dua kali aku ambil barang dari DM.

Sekali ngambil barang ke DM berapa beratnya?

Sekali ngambil 1 kilo ganja. Terus yang kedua 1 kilo juga.

Itu dijualnya bagaimana?

Ya setelah dapat dari dia paket besar.

Ya aku paketkan aja dulu. Satu paket kecil Rp 10 ribu.

Anda kenal dengan DM dari mana?

Dari kawan juga dari orang Aceh. Itu dari via telpon saja. Udah tamat dia.

Dari mana Anda kenal orang dari Aceh tersebut?

Dia anak mapala kian di daerah pancing.

Jadi jumpa jumpa di sekret mapala.

Tapi di sekret Gemapala kami tidak pernah transaksi narkoba.

Kami cekal kali seperti itu.

Itu sudah kukenal bertahun-tahun yang lalu.

Kenapa anda berani jadi pengedar?

Ya kalau bisa dibilang tuntutan hidup. Karena sifat alamiah manusia kan survive atau bertahan hidup.

Ya, memang udah itu lah kadang - kadang manusia kalau sudah kalang kabut semua dikerjain.

Itu 1 kilo ganja anda beli berapa dan habisnya berapa lama?

Itu habisnya dalam waktu seminggu untuk paket pertama kemarin.

Harganya 1 kilo Rp 1,5 juta.

Untungnya paling bersih Rp 500 ribu.

Tapi makan dan rokok sudah aman.

Karena banyak juga kawan-kawan, kan anak mapala ini mana bisa pelit-pelit.

Memang untuk konsumsi kawan kawan di kampus dan untuk senior-senior itu kalau kami ya.

Beda kalau dari pengedar dari pariwisata.

Pembeli mereka ada datang dari luar, junior baru pun udah memakai ganja.

Kalau tidak salah R mahasiswa pariwisata dan anggota PEMA USU.

Itu yang kudengar.

Jadi sebenarnya, tidaknya mau nyari uang kali dari ganja ini.

Sekadar menyambung hidup aja.

Tengoklah, ini resikonya tinggi, golongan I, dan untungnya sikit kalinya.

Apakah benar R yang punya barbut (barang bukti) tidak bertuan itu?

Waktu ditampari orang yang ditangkapi, kudengar pengakuan orang - orang punya R kepada BNNP Sumut.

Menurut anda, selain di FIB apakah ada pengedar di Fakultas Lainnya?

Kalau itu aku engga tahu.

Tapi, sebenarnya siapa yang engga tahu dari dulu - dulu ganja di fakultas ini sudah ada.

Menurutmu menjual ganja di FIB aman?

Kalau soal aman, tidak juganya.

Tapi lebih ke arah sekalian duduk aja di situ dan kami bisa tahu siapa saja yang masuk. Jadi terpantau.

Apa perbedaan anda dengan kompetitor lain?

Ya, kalau dia mungkin bebas dijualnya ke semua. Kalau aku, ku batasi. Memang harus betul - betul yang dekat dan senior yang beli. Dan memang bukan aku yang mengajarkan mereka berganja, tapi memang udah berganja sebelumnya. Aku pemain barunya.

Sepengetahuan Anda, DM kasih ke siapa saja paket ganja tersebut?

Ke aku aja.

Kalau hubungan dengan kompetitor sempat bermasalah?

Engga ada. Kami berkawannya.

Pernah kasih setoran ke pihak USU?

Tidak pernah.

Jadi bagaimana menurutmu soal penggerebakan ini?

Menurutku ini sebenarnya bukan untuk penggerebekan narkoba. Tapi ada orang yang diincar dengan balutan penangkapan pengedaran ganja.

Sebelumnya, BNNP Sumut melakukan penggerebekan di FIB USU pada Sabtu (9/10/2021) malam. Hasilnya, ada 31 orang yang diamankan karena positif narkoba setelah dites urine.

Ada pun ada 14 mahasiswa aktif USU, 6 Alumni USU, dan 11 lainnya datang dari masyarakat umum serta mahasiswa universitas lainnya.

Barang bukti yang ditemukan di TKP ada 508,6 gram. JHS (alumni USU) akui miliknya ada 265 gram sementara lainnya sampai saat ini masih belum diketahui milik siapa

JHS pun mengakui barang haram itu didapatnya dari DM yang merupakan mahasiswa Budi Darma.

Sementara FAY adalah teman lelaki DM yang digrebek BNNP di Jalan Cemara Ujung pada Minggu (10/10/2021) pagi.

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved