Khazanah Islam
Baca Surat Al Ma'un, Kisah Celakanya Orang yang Sholat, Mengajarkan Toleransi dan Kepedulian
Kandungan makna surat Al Ma un menerangkan tentang sifat dan watak manusia, yang dianggap mendustakan agama,
TRIBUN-MEDAN.com - Surat Al-Ma'un merupakan surah ke-107 dalam Al Quran.
Surat Al-Ma'un termasuk dalam surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah.
Kandungan makna surat Al Ma un menerangkan tentang sifat dan watak manusia, yang dianggap mendustakan agama,
seperti mengumpat, menelantarkan anak yatim, tidak melakukan sedekah dan tidak mengusulkan orang lain untuk menyantuni fakir miskin.
Baca juga: Keutamaan Surat Ar Rahman, Ayat Diulang 31 Kali, Ini Kisah Nabi dan Bangsa Jin yang Mendengarkan
Baca juga: Hikmah Kisah Nabi Ibrahim, Ternyata Katak dan Kampret Dimuliakan dalam Islam, Dilarang Dibunuh
Baca juga: DULU Siksa Manohara Sejak Malam Pertama, Kini Pangeran Fakhry Kena Karma Bobroknya Terbongkar
Isi dari surat Al Ma'un terdiri dalam tujuh ayat, yang suratnya diturunkan setelah surat Al Quraisy.
Arti surat Al Ma’un adalah bantuan penting, jika diartikan dan dimaknai dari namanya.
Berikut penjelasannya beserta keutamaannya dalam kehidupan sehari-hari
Surat Al Ma’un ini bisa dijadikan sebagai pengingat akan sifat manusia, agar setiap umat manusia selalu mengasihi dan memberi.
Baca juga: Doa Singkat Nabi Muhammad Menyembuhkan Segala Penyakit, Dimulai Baca Bismillah Tiga Kali
Baca juga: Bacaan Surat Al Kahfi dan Artinya, Nabi Muhammad Ingatkan Keutamaan Luar Biasa
Berikut Bacaan Surat Al Ma’un:
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
A ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
fa wailul lil-muṣallīn
Artinya: Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
allażīna hum yurā`ụn
Artinya: yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
wa yamna'ụnal-mā'ụn
Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti mengutip dari Imam Ibnul Mundzir, beliau menjelaskan bahwa ada hadist Tharif Abu Thalhah yang sumbernya berasal dari Ibnu Abbas R.A
Dalam sumber tersebut, dijelaskan bahwa surat Al-Ma’un diturunkan untuk orang yang munafik.
Karena orang-orang munafik selalu memamerkan sholat di hadapan orang mukmin, dengan sikap yang riya atau sombong.
Tetapi jika di sekitarnya tidak ada orang mukmin, maka orang munafik akan meninggalkan sholat.
Surat Al-Ma’un juga ditafsirkan bahwa surat ini membahas tentang orang yang melakukan sholat, tetapi tidak menghayati dan merenungkan setiap bacaannya.
Sehingga orang yang shalat tidak mengetahui tujuan melakukan shalat dan tidak menyadari bahwa shalat bisa mencegah kejahatan.
Dalam surat Al Ma’un juga terdapat sifat dan perilaku yang tercela, seperti tidak membayar zakat, tidak mau bersedekah dengan fakir miskin dan tidak memiliki simpati dengan yatim piatu.
Orang yang tidak menyadari sifat tercela tersebut, maka akan mendapatkan siksa dari api neraka dan bisa dikatakan sebagai golongan orang yang mendustai agama Islam.
Surat Al-Ma’un memiliki keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Makna dari surat ini dapat disimpulkan, bahwa surat Al Ma’un bisa dijadikan sebagai peringatan bagi umat Muslim, agar memiliki sifat yang baik pada anak yatim.
Selain itu, surat Al Ma’un juga menegaskan agar umat Muslim tidak boleh memiliki sifat sombong, tidak boleh munafik, harus memaknai setiap sholat dan hindari perbuatan riya.
Surat ini selalu mengingatkan umat Muslim untuk menolong sesame dan selalu mengandalkan shalat, agar terhindar dari perbuatan kejahatan.
Karena dalam surat ini, umat Muslim dimintai untuk rajin membayar zakat, membantu fakir miskin, peduli dengan anak yatim piatu dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Seperti dalam hadist riwayat Thabrani dikatakan, Rasulullah SAW pernah memberikan peringatan :
“Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang, padahal tetangganya yang di sampingnya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya.”
Semoga dengan mengamalkan Surat Al Ma'un memberi hikmah kepada kita agar senantiasa peduli pada sekitar, dan membenarkan niat dalam beribadah kepada Allah. Amiin.
(*/Tribun-Medan.com)