Materi Belajar Sekolah

Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 9: Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek

Pilihan kata dan kalimatnya pun ringkas. Perkenalan, konflik, hingga penyelesaian cerita dibungkus dengan padat dan tidak bertele-tele.

Ilustrasi
Ilustrasi Menulis Kalimat Intransitif 

Alur mundur memulai cerita dari penyelesaian, kemudian membawa pembaca ke kejadian di masa lampau.

Terakhir, alur campuran yang menggabungkan keduanya. Di satu bagian cerita dituturkan secara kronologis, tapi di bagian lain membahas masa lalu.

Baca juga: Materi Belajar IPA: Penjelasan Bagian-bagian Bunga, Perkembangbiakan Pada Bunga, dan Fungsinya

Baca juga: Materi Belajar PPKn: Jenis-jenis Tindakan yang Mendukung Wujud Demokrasi

Unsur intrinsik keempat adalah tokoh dan penokohan. Tokoh merujuk kepada karakter dan pelaku cerita, sementara penokohan adalah sifat-sifat dari para tokoh.

Kelima adalah sudut pandang. Sudut pandang menentukan cara cerita dituliskan, yaitu dari sudut pandang orang pertama (“aku”), orang kedua (“kamu), atau orang ketiga (“dia”).

Terakhir adalah amanat, yaitu pesan yang bisa didapat dari cerita.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur pembentuk cerpen yang berasal dari luar cerita itu sendiri.

Pertama adalah nilai dalam cerita. Nilai-nilai tersebut bisa berupa nilai sosial, budaya, maupun politik. Contohnya, cerpen yang berlatar di Indonesia bisa menampilkan tokohnya yang bernama Budi sedang berkumpul bersama teman-temannya di sebuah warung tegal dan membahas siapa yang akan mereka pilih di Pemilu pertama mereka nanti.

Budi adalah nama yang umum digunakan oleh orang Indonesia dan warung tegal merupakan tempat makan yang bisa kita temukan di Indonesia.

Indonesia sebagai negara demokrasi juga mengadakan pemilihan umum untuk menentukan pejabat negara.

Ketiganya menampilkan nilai sosial, budaya, dan politik Indonesia.

Kedua adalah latar belakang tokoh. Tiap penulis memiliki motivasi dan alasan tersendiri dalam menciptakan tokoh dalam cerita.

Bisa jadi tokoh-tokoh tersebut menyimbolkan sesuatu atau memiliki makna tersendiri.

Unsur ekstrinsik yang terakhir adalah situasi sosial. Situasi sosial membahas situasi yang terjadi di saat pembuatan cerita karena biasanya, penulis mendapatkan inspirasi dari hal-hal sekitarnya.

Contohnya di zaman Soeharto, banyak cerita-cerita yang membahas tentang perjuangan kebebasan opini atau penindasan oleh pemerintah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved