Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar IPA: Tahukah Tentang Fenomena Gunung Bernapas? Ini Penjelasan Ahli Geologi
Pegunungan Himalaya telah diteliti beberapa ilmuwan ketika menunjukkan tanda-tanda menyusut dan mengembang.
Lempeng tektonik planet bumi terus bergerak, membentuk kembali permukaannya saat mereka berpisah dan bertabrakan.
Baca juga: Materi Belajar IPA: Proses Terjadinya Hujan Mulai Evaporasi, Kondensasi, hingga Presipitasi
Baca juga: Materi Belajar Sejarah: Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa pada Masa Penjajahan
Tabrakan ini disebut tabrakan tektonik, yang juga berpotensi terjadi gempa bumi.
Namun, 50 juta tahun lalu, ketika lempeng Benua India menabrak Benua Austria, tumpukan tektoniknya menghasilkan Himalaya.
Terjadinya Pergerakan Lempeng
Uniknya, hingga saat ini India terus bergerak ke utara dengan kecepatan 2 inci setiap tahunnya.
Tapi daratan tersebut tidak meluncur mulus di bawah Eurasia. Dan saat India menekan, lempeng Eurasia menggembung dan membengkak.
Hal inilah yang memicu terjadinya pernapasan pada pegunungan Himalaya.
Pegunungan bisa bertambah sedikit lebih tinggi ke langit dalam waktu yang lama.
Akhirnya, tekanan mencapai titik puncaknya, dan daratan bergeser menjadi gempa yang mengguncang tanah
Tahun 2015, siklus ini menyebabkan gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menyebabkan petak pegunungan Himalaya tenggelam hampir dua kaki.
Penelitian Para Ilmuwan
Para peneliti mendapatkan sebuah penemuan bahwa ternyata perbedaan zona pada Pegunungan Himalaya juga memengaruhi perbedaan intensitas pernapasan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara yang tidak mudah.
Sebab, peneliti harus mengukur pembentukan gunung dari penurunan kecepatan lempeng tektonik yang lambat hingga pergeseran gempa yang hampir seketika.
Hasil yang mereka temukan, struktur-struktur yang berada di gunung dan pegunungan Himalaya ini dapat mencegah kerusakan dan besarnya gempa.
