Begini Cara Mengatasi Laptop yang Lemot Kembali Ngebut, Bisa Kamu Lakukan Sendiri
Banyak cara mengatasi laptop yang lemot. Berikut ada 12 cara untuk mengatasi laptop yang lemot.
TRIBUN-MEDAN.com - Banyak cara mengatasi laptop yang lemot. Berikut ada 12 cara untuk mengatasi laptop yang lemot.
Terdapat beberapa faktor penyebab laptop lemot saat internetan atau bahkan saat sedang tidak melakukan aktivitas sekalipun.
Terlalu banyak startup programs alias software yang berjalan di background secara otomatis saat kamu menyalakan laptop. Semakin banyak software, maka makin lambat laptop saat booting.
Usia harddisk sudah terlalu tua. Semakin tua tipe HDD tentu juga akan memengaruhi performa laptop secara keseluruhan.
Harddisk penuh oleh data pengguna. Bahkan seorang pakar mengatakan harddisk yang penuh hingga 95% akan memperlambat laptop hingga 50%.
Kapasitas RAM yang terlalu kecil, dikarenakan pada laptop-laptop dengan harga terjangkau paling besar RAM yang digunakan berkisar antara 2-4GB saja.
Menjalankan terlalu banyak software dalam satu waktu yang membebani kinerja RAM. Apalagi kalau multitasking software berat seperti Photoshop dan Premiere misalnya pada RAM 4GB.
Terlalu banyak add-ons pada browser, misal Internet Download Manager, AdBlocker, dan lainnya. Secara nggak sadar, browser menjadi terbebani dan memperlambat laptop saat internetan.
Terlalu banyak tab yang dibuka pada browser. Karena hal ini ternyata juga cukup menguras RAM laptop, apalagi jika situs yang dibuka memiliki fitur auto-refresh.
12 Cara Mengatasi Laptop Lemot:
• Fitur Dompet Digital Ini Transfer Uang ke Luar Negeri dengan Biaya Murah, Tapi Intip Kelemahannya
• Fitur Google Translate Bisa Terjemahkan Percakapan Langsung, Begini Cara Kerjanya
1. Mengganti Harddisk (HDD) dengan SSD
Jika ternyata permasalahan datang dari harddisk (HDD), langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah melakukan proses defrag untuk menyegarkan kembali performanya.
Kalau cara mengatasi laptop lemot Windows 10 dan lainnya ini ternyata masih kurang ampuh, kamu bisa mengganti ke HDD terbaru atau menggunakan Solid State Drive (SSD).
Perbedaan HDD dan SSD selain pada performanya, tentu akan membuat proses booting menjadi lebih cepat dan responsif.
Sangat disarankan untuk menggunakan SSD hanya untuk memuat sistem operasi saja, karena ukurannya yang saat ini terbilang kecil dan harganya yang juga cukup mahal dibanding HDD.