Materi Belajar Sekolah
Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Contoh Anekdot di Kehidupan Sehari-hari
Berikut contoh teks anekdot bagian karya seni yang bisa menjadi sarana untuk menyampaikan sebauh cerita.
TRIBUN-MEDAN.com - Berikut contoh teks anekdot bagian karya seni yang bisa menjadi sarana untuk menyampaikan sebauh cerita.
Pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu di dalamnya serta bermaksud untuk mengkritik sesuatu atau seseorang.
Hal yang umumnya menjadi topik dalam anekdot antara lain layanan publik, lingkungan, sosial, dan bidang politik.
Cerita dalam teks ini dibuat dengan melibatkan orang-orang di dunia nyata, terkenal maupun tidak, sebagai tokohnya dan tempat serta waktu yang mudah diidentifikasi.
Definisi anekdot tidak hanya sebatas cerita singkat, namun mengandung kritikan yang diselipkan unsur lucu.
Meskipun terdapat unsur lucu, anekdot tidak dapat disebut sebagai lelucon karena tujuan utama teks ini adalah untuk mengungkapkan keadaan sebenarnya atau menggambarkan sifat karakter seseorang dengan pembawaan yang ringan sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Bentuk dari anekdot dapat berupa percakapan antara dua orang atau berbentuk seperti cerita pendek yang singkat.
Fungsi Anekdot
Fungsi anekdot sebagai cerita singkat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.
Fungsi primer teks ini adalah sebagai sarana ekspresi ketidakpuasan, kemarahan, dan kejengkelan terhadap suatu hal yang secara umum sudah diketahui oleh masyarakat.
Semantara itu, teks sekundernya sebagai hiburan dengan analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu.
Tujuan Anekdot
• Ketika Gubernur Sumut Pertama Diminta 120 Juta Gulden oleh Naga Bonar untuk Anggaran Pasukan
• Berlangsung Selama 29 Tahun 1878-1907, Sejarah Perang Batak Bentuk Perlawanan Rakyat Tapanuli
• Daftar Pahlawan Nasional dari Sumut: Raja Sisingamangraja XII, Djamin Ginting hingga TB Simatupang
Tujuan anekdot antara lain yaitu:
- untuk membangkitkan tawa bagi pembaca,
- sebagai sarana penghibur, dan
- sebagai sarana kritik.
Ciri-Ciri Anekdot
Teks anekdot memang hampir sama dengan cerita humor biasa, namun terdapat ciri-ciri khusus yang dapat membedakan keduanya.
1. Berupa Teks Perumpamaan
Pertama, anekdot berupa teks perumpamaan.
Hal tersebut karena anekdot mendekati bentuk dongeng yang ceritanya imajinatif, namun tetap berdasarkan hal nyata yang terjadi di masyarakat.
Tokoh, tempat, maupun suasana dibuat sedemikian rupa agar seperti di kehidupan sehari-hari.
2. Menceritakan Tokoh-Tokoh Penting
Kata-kata Bahasa Indonesia Indah yang Jarang Digunakan
Kedua, tokoh-tokoh penting.
Teks yang sering digunakan untuk mengkritik layanan publik ini menampilkan tokoh-tokoh penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Contohnya orang-orang pemerintahan seperti presiden, politikus, gubernur, walikota, bahkan sampai anggota keluarga sekalipun.
3 Terdapat Unsur Humor
Ketiga, terdapat unsur humor.
Lelucon yang biasa terdapat di anekdot tidak seperti pada cerita humor biasa, namun lelucon yang menyindir dan mengkritik.
Guyonan pada teks ini terkadang berkaitan dengan isu-isu dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.
4 Terdapat Kritikan
Keempat, terdapat kritikan.
Salah satu tujuan dibuatnya teks ini adalah untuk mengkritik maupun menyindir seseorang dengan cara yang berbeda.
Melalui anekdot, sindiran yang ditujukan dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca.
Struktur Anekdot

Seperti teks dalam bahasa Indonesia pada umumnya, struktur anekdot dibuat agar membuat tulisan lebih rapi dan sesuai.
Struktur anekdot terdiri dari abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan re-orientasi.
1 Abstrak
Bagian ini berisi pengenalan serta gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.
Biasanya, abstrak berada pada awal paragraf sebagai pembuka.
2 Orientasi
Setelah diberi penggambaran di abstrak, orientasi menjelaskan tentang awal mula serta latar belakang peristiwa utama dalam anekdot dapat terjadi.
Bagian ini juga memperkenalkan tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang ada di dalamnya
3. Even
Bagian ini berisi tentang rangkaian cerita atau peristiwa dalam cerita.
4. Krisis
Selanjutnya, krisis mengandung inti masalah yang ada di dalam anekdot.
Untuk memecahkan masalah yang ada di bagian krisis, bagian reaksi ada sebagai jalan penyelesaian cerita.
5. Koda
Setelah inti permasalahan yang telah dipecahkan, akan terjadi perubahan atau respon yang dialami oleh tokoh dijelaskan di bagian ini. Re-orientasi berfungsi sebagai bagian penutup atau akhir teks anekdot.
Meskipun struktur teks ini banyak dan bermacam-macam fungsinya, hal yang paling dasar dalam sebuah teks anekdot adalah singkat sesuai struktur dan kaidah anekdot.
Seperti teks bahasa Indonesia lainnya, kaidah bahasa perlu diperhatikan agar Anda dapat membuatnya dengan benar.
Kaidah kebahasaan anekdot, antara lain:
- Menggunakan kalimat pertanyaan retorik dengan keterampilan bahasa kreatif dan efektif.
- Membuat dan menulis sesuai dengan struktur, dimulai dari abstrak dan diakhiri dengan koda.
- Peristiwa di dalamnya dihubungkan dengan konjungsi dan diurutkan berdasarkan waktu kejadian.
Menggunakan kata keterangan waktu lampau. - Menggunakan kata kerja atau predikat.
- Terdapat penggunaan kalimat perintah.
Contoh Teks Anekdot
Setelah membaca dan memahami penjelasan di atas, Anda perlu membaca karya sastra anekdot untuk dapat lebih mengerti teks ini.
Contoh anekdot di bawah ini berjudul “Sekolah Bertarif Internasial”
Bu Guru memasuki kelas satu persatu saat lonceng sekolah berbunyi di Kota A. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil membawa selembaran pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gembira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?”
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
Pembahasan:
Anekdot di atas menceritakan tentang guru yang bertanya kepada murid-muridnya terkait perubahan status sekolah mereka menjadi taraf internasional. Berbeda dengan Jono, Ical memberikan pendapat yang sinis dan tidak mengenakan karena seiring berubahnya status sekolah pasti diikuti dengan perubahan biaya pendidikan.
Anekdot tersebut mengkritik tentang sistem pendidikan yang masih menekankan kepada biaya yang dibebani oleh setiap siswa di dalamnya.
Jika bentuk anekdot di atas seperti cerita pendek, anekdot di bawah ini disajikan dengan bentuk dialog antara dua tokoh dengan judul “Bebas Dari Kemiskinan”.
Contoh teks anekdot 2:
Bebas dari Kemiskinan
Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.
Obama bertanya, “Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?”
Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 25 tahun lagi”
Mendengar jawaban tersebut, Obama menangis tersedu-sedu.
Lalu, Tonny Abbott bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan, Ya Tuhan?”
Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 20 tahun lagi”
Tonny Abbott juga menangis tersedu-sedu.
Giliran Jokowi yang bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?”
Kata-kata Bahasa Indonesia Indah yang Jarang Digunakan
Mendengar pertanyaan itu, Tuhan langsung menangis tersedu-sedu.
Pembahasan:
Anekdot di atas menceritakan tentang para pemimpin bangsa yang bertanya kepada Tuhan secara bergiliran tentang kemiskinan di bangsanya.
Tuhan menjawab pertanyaan Obama dan Tonny Abbott dengan angka.
Lalu setelah mendengar jawaban tersebut, keduanya langsung menangis.
Tidak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jokowi kepada Tuhan, kebalikannya, sebelum dijawab Tuhan yang menangis.
Hal tersebut berarti bahwa Tuhan tidak bisa memprakirakan kapan kemiskinan akan tuntas di Indonesia.
Anekdot ini merupakan sindiran kepada pemerintah terhadap kasus kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat yang tidak terlihat ujungnya.
Di bawah ini adalah contoh lain anekdot tentang pemerintahan dengan judul “Bapak Kasih Makan Apa?”
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Cabang-cabang Ilmu Biologi: Materi Belajar Sekolah
Baca juga: Materi Belajar Sejarah: Penyebab Terjadinya Perang Dipenogoro dan Tokoh-tokoh Penting
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.