TRIBUNWIKI
SOSOK Dokter Jonas, Konsultan Sulap Tersohor yang Mengabdikan Diri di Rumah Sakit
Hal berbeda bagi masyarakat Kota Pematangsiantar yang mengenalnya sebagai Dokter Radiologi di RS Vita Insani Pematangsiantar.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Setiap aksi memukau pesulap di panggung tak lepas dari hadirnya sosok konsultan yang mampu mengemas bentuk penampilan seperti yang dibutuhkan.
Industri sulap di tanah air, mengenal sosok konsultan sulap dari seorang dokter bernama Jonas Ardianta.
Ya, nama Dokter Jonas di dunia sulap tanah air cukup dikenal oleh beberapa seniman sulap tersohor negeri.
Hal berbeda bagi masyarakat Kota Pematangsiantar yang mengenalnya sebagai Dokter Radiologi di RS Vita Insani Pematangsiantar.
Tribun Medan berkesempatan menggali sosok Dokter Jonas.
Ditemui di sela kesibukannya, Minggu (7/11/2021), Dokter Jonas bercerita mengawali dunia sulap dari aksi sederhana di kediamannya, Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.
"Sejak usia 10 tahun. Belajarnya dari buku, dan kebetulan tetangga juga pesulap. Dia itu tukang servis radio tapi jago sulap. Dari dia saya belajar," cerita pria kelahiran 1 Maret 1974
Pertama kali diperlihatkan sulap, Jonas mengaku terkagum-kagum mengapa hal sederhana, dan beberapa di antaranya merupakan hukum alam namun bisa menjadikan seseorang bertanya-tanya.
Baca juga: Artis Thalita Latief Ngaku Pernah Menginap Sehotel Bareng Pria Beristri Ini, Intip Sosoknya
"Pertama kali kurasakan kok bisa begitu, terus saya berpikir bagaimana belajar biar orang lain merasakan apa yang kurasakan. Dia seusia bapakku dan waktu itu memainkan kartu. Di situlah itu aku merasakan kagum pertama kali," kenang Jonas.
Kekaguman Jonas dengan sulap tak membuatnya diam. Ia pun mulai membeli buku-buku sulap terbitan CV Aneka Solo melalui pos. Jonas ingat betul membeli buku masih pakai jasa Wessel Pos masa itu.
Satu persatu teknik sulap ia pelajari. Ia bahkan membuat sendiri properti yang akan dimainkan saat itu, hingga berani debut ke panggung sulap di usia yang tergolong sangat muda.
"Debut kelas I SMP itu main di Pekan Raya di Kutacane. Banyak mainkan pertunjukkan. Saya main sendirian. Ngeluarkan kelinci dari topi kosong dan menghidupkan lilin dengan jari. Ya, dengan alat sendiri," katanya.
Lepas dari panggung, Jonas kecil pun tak berhenti, ia membuka pertunjukkan sulapnya di rumah, dengan penontonnya adalah teman dan tetangga sendiri.
Ia pun ingat betul, dari aksi panggung rumahan mampu menambah uang jajannya di sekolah. Bahkan ia mampu membeli gitar impiannya dengan tambahan dari ayahnya, S Bangun, yang merupakan pedagang.
Walaupun sudah mendapatkan cuan dari sulap, Jonas tak pernah terpikir untuk menjadi pesulap yang selalu muncul di publik, kendati merasa hidupnya banyak diiringi filosofi tentang sulap selama ini.
Baca juga: Wisata di Bagan Percut, Bisa Menikmati Langsung Menu Olahan Hasil Tangkapan Nelayan
"Tahun 1998 sudah ada internet dan belajar tentang sulap sudah mulai bisa diakses. Aku waktu itu anak warnet. Akses pelajaran tentang sulap awal-awal juga masih sulit karena teks atau referensi di internet masih ejaan bahasa Inggris," katanya.
Jonas kemudian kuliah di FK Methodist Indonesia tahun 1992-2002 untuk gelar Sarjana Kedokteran dan melanjutkan Spesialis Radiologi tahun 200 di FK Universitas Indonesia.
Jonas pun berbagi pengalaman lucu saat ia menjalani pelayanan masyarakat di salah satu daerah di Kalimantan Timur selepas pendidikan kedokteran.
"Dulu pernah jadi Pegawai Tidak Tetap di Berau, Kaltim. Di sana aku menunjukkan sulap sampai masyarakat di sana ngira saya melakukan mistik," ujar Jonas seraya tersenyum-senyum.
Hingga pada tahun 2006, Dokter Jonas bertemu dengan Demian Sang Ilusionis, salah satu pesulap tanah air yang sempat beraksi di panggung Americas Got Talent.
Keduanya berkolaborasi dalam beberapa kesempatan.
"Kami sempat buka sekolah sulap namanya Demian Magic Academy tahun 2008 dan kemudian berkembang. Kemudian saya juga sempat buat akademi di Siantar, namanya Siantar House of Research Demian Magic Academi tahun 2010," kata Jonas.
Pengalaman sharing dengan beberapa pesulap tanah air membuatnya sering dijadikan tempat mencari saran dan memberi konsep dalam panggung sulap.
Ia pun tak pernah mengira dianggap sebagai pemberi nasihat yang baik untuk sulap.
Baca juga: Menikmati Senja dan Keindahan Danau Toba dari Dataran Tinggi Kawasan Tarabunga
"Kemudian karena banyak sharing dari teman teman sulap dan Demian percayakan soal konsultasi sulap sama saya, jadi teman-teman ngikut," ungkap Jonas.
Di dunia sulap tanah air. Dokter Jonas dikenal dengan sapaan PDJ (Pak Dokter Jonas). Berbagai workshop tentang sulap tak jarang menjadikannya sebagai guru bagi talenta talenta muda tanah air.
"Aku mempopulerkan sebuah istilah Magica Vita mea, artinya sulap adalah hidupku. Jadi sulap itu sama seperti profesi lainnya. Sulap itu seperti nilai sehari-hari karena ada filosofi yang diambil," tutup Jonas
Sebagai informasi tambahan, suami dr Melva Naiborhu menjabat sebagai Board of Advisor Indonesian Ventriloquist Club (IVC) dan Pengkab Taekwondo Indonesia Simalungun.
(alj/tribun-medan.com)