Banjir Rob Landa Medan Utara, Warga Tak Bisa Tidur dan Kesulitan Memasak
Banjir ROB atau fenomena pasang surut laut masih menggenangi Wilayah Kecamatan Medan Belawan
Penulis: Arjuna Bakkara |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Banjir ROB atau fenomena pasang surut laut masih menggenangi Wilayah Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara, Senin (8/11/2021).
Mastur Napitulu, penduduk terdampak efek banjir ROB mengatakan, pasang laut kali ini merupakan pasang tertinggi yang pernah terjadi menggenangi Kota Belawan.
"Inilah pasang yang paling besar. Sudah lama saya di sini, mulai tahun 1994 saya di sini," kata Mastur.
Menurut Mastur, pasang laut di wilayah dia tinggal, 4 hari terakhir mencapai satu meter di atas permukaan lantai rumah normalnya di sana.
Efek negatif pasang laut dirasakan warga tengah malam menjelang pagi, mulai Pukul 01-Pukul 05 Subuh setiap harinya.
Kondisi ini,membuat warga tidak nyaman. Rumah selalu terendam dan perkakas basah hingga rusak.
Jam tidur yang seharusnya mereka lakukan, kini diganti menjadi aktivitas menguras genangan pasang laut si rumah.
Tidur nyaman pun tak pernah dirasakan warga selama pasang laut menyapu pemukiman.
Pasang laut yang terjadi pada tahun ini, menurut Mastur terjad rata-rata dua kali sebulan. Satu musim pasang laut, bisa berlangsung sapai empat hari berturut-turut.
Selain Mastur, Halima Ritonga warga Bagan Deli turut meceritakan pengalaman pahit selama musim pasang laut melanda. Halima dan anaknya tidak bisa memasak karena dapur beserta perkakasnya terendam banjir.
Untuk saat ini, ada pun kebutuhan mendesak yang diperlukan warga seperti disampaikan Halimah adalah Sembilan Bahan Pokok.
"Kebuthan makananlah yang paling kami butuhkan saat ini. Kami selama beberapa hari ini enggak masak, jadi makan nasi bungkus saja, itu pun pake tempe doang. Goceng (Rp.5000) harganya," kata Halimah.
Hingga kini, semasa musim banjir ROB yang terparah melanda, belum ada bantuan dari pemerintah selain imbauan untuk mewaspadai efek ROB.
Beruntung, bantuan non pemerintah seperti dari Relawan Projo maupun Keluarga Besar Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) mulai mengalir.
Rizal, perwakilan Kagama dan Projo megatakan, melihat kondisi warga, Kagama menyerahkan bantuan yang merupakan kebutuhan mendesa.
Bantuan tersebut disalurkan pada Dua Kelurahan, yakni Kelurahan Belawan Bahari maupun Kelrahan Bagan Deli.
Bantuan mereka berikan berupa telor, beras, dan sembako lainnya yang dihrapkan bisa mengurangi beban warga paling terdampak. Bantuan diserahkan secara spontanitas secara "dorr to door".
Rizal berharap, Pemko Medan maupun Pemprov Sumut agar segera mengambil langkah cepat untuk menanggulangi banjir ROB di Belawan.
Meski memang, kata Rizal penyelesaian banjir ROB bukan perkara yang mudah.
Langkah yang akan diambil Kagama, katanya wadah itu akan membuat pers rilis dan mendorong pemerintah untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam mengatasi banjir ROB.
Rizal menganjurkan agar Pemko Medan dan Pemprov Sumut bekerja sama menyelesaikan persolan bajir ROB Belawan.
"Mudah-mudahan kita bisa segera melihat akai Pemerintah Kota Medan mauoun Pemerintah Provinsi Sumut secara real," harap Rizal.
(Jun-tribun-medan.com)