Viral Medsos
Ternyata Wanita Cantik-Sombong Ini Dikawal Jenderal Bintang Satu, Panglima TNI Diminta Turun Tangan
Anggota DPR RI Arteria Dahlan dan ibunya dimaki-maki oleh seorang perempuan ketika tengah berada di Bandara Soekano Hatta, Tangerang, Banten.
Awalnya viral di media sosial sebuah postingan yang menunjukkan seorang anggota DPR RI asal PDIP, Arteria Dahlan dan ibunya dimaki-maki oleh seorang perempuan ketika tengah berada di Bandara Soekano Hatta, Tangerang, Banten.
***
TRIBUN-MEDAN.com - Belakangan ini ramai dibicarakan seorang wanita mengaku anak Jenderal bintang 3 saat memaki Arteria Dahlan, anggota DPR dan ibunya.
Kini sosok jenderal itu diungkap Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.
TB Hasanudin mengungkapkan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait kericuhan antara anggota DPR RI Arteria Dahlan dan ibunya dengan seorang perempuan yang mengaku keluarga pejabat TNI.
Menurut Hasanuddin, dari informasi yang diperoleh ternyata yang terlibat kericuhan bukan hanya perempuan itu, tetapi juga seorang pria yang diduga anggota TNI yang disebut-sebut berpangkat Brigjen.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat Brigjen. Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," kata Hasanuddin saat dikonfirmasi, Senin (22/11/2021).
Hasanuddin mengatakan, mobil militer dengan nomor 75194-03 yang digunakan perempuan dan pria berpangkat Brigjen tersebut adalah kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta.
"Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN. Saat ini kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," kata Hasanuddin.
TB Hasanuddin mengatakan, awal kejadian adalah kericuhan saat turun dari pesawat.
Arteria Dahlan yang saat itu bersama ibunya sempat dimaki perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI.
"Dari kasus di atas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Viral di Media Sosial
Awalnya viral di media sosial sebuah postingan yang menunjukkan seorang anggota DPR RI asal PDIP, Arteria Dahlan dan ibunya dimaki-maki oleh seorang perempuan ketika tengah berada di Bandara Soekano Hatta, Tangerang, Banten.
Dalam video tersebut, tampak sang perempuan menyebut bahwa dirinya memiliki ayah yang merupakan pejabat TNI.
Namun berdasarkan informasi, wanita tersebut memang merupakan anak jenderal TNI. Tapi bukan anak jenderal bintang 3, namun bintang 1.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni yang juga mem-posting video itu pertama kali menyebut, perbuatan perempuan itu sama sekali tak bisa diterima.

Hal ini karena sebagai keluarga dari anggota TNI, pelaku justru harus bisa menjaga nama baik institusi.
"Bisa dilihat di video baik saudara saya Arteria maupun ibunya sama-sama berusaha menjaga kondusifitas suasana dengan tidak balik berteriak-teriak, apalagi membawa-bawa nama institusi seperti yang dilakukan oleh perempuan tersebut. Jadi ini sama sekali tidak bisa diterima karena sangat arogan. Kalau memang benar keluarga TNI, harusnya dia bisa menjaga nama baik institusi dan emosi, bukannya malah petantang-petenteng di balik itu," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Sahroni juga meyebut bahwa rekan satu komisinya Arteria Dahlan adalah sosok yang memang sederhana dan tidak suka memamerkan posisinya sebagai anggota DPR. Meski begitu, sikap hormat dan tidak arogan harus tetap dilakukan terhadap siapa saja.
"Arteria Dahlan memang kesehariannya adalah sosok yang sederhana, enggak ada kesan pejabat sama sekali. Ini pelajaran bagi siapapun agar jangan menilai orang dari luarnya. Hormati semua orang mau dia pejabat, rakyat biasa, mau keren, atau gayanya sederhana, semua sama," pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.tv, kini, Arteria menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Sudah berproses di Polres Bandara, biar kita tempuh jalur hukum saja," kata Arteria kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Politikus PDIP itu mengaku tidak ingin memperkeruh peristiwa tersebut, sehingga langsung menempuh jalur hukum.
"Saya tidak mau ribut di publik karena yang bersangkutan melibatkan nama Jenderal bintang tiga, ketua-ketua umum partai. Jadi nggak enak kalau sampai ke permukaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, peristiwa itu diketahui setelah akun Instagram @ahmadsahroni88 mengunggah video yang menampakkan seorang perempuan berjaket ungu terlibat perdebatan dengan ibunda Arteria Dahlan.

Viral video ibunda anggota DPR RI Arteria Dahlan dibentak oleh seorang wanita yang mengaku 'keluarga jenderal bintang tiga' di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Minggu (21/11/2021) malam.Istimewa
Kini Saling Lapor
Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Iptu Prayogo mengungkapkan, aksi yang terekam dalam video itu terjadi pada hari Minggu sore kemarin.
Dia menyebut, peristiwa itu terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk saat ini, baik pihak ibunda Arteria Dahlan maupun perempuan dalam video tersebut sama-sama saling lapor.
"Sementara keduanya saling melapor. Jadi dua-duanya saling melapor, tidak hanya satu pihak," ujarnya saat dihubungi, Senin.
Prayogo berujar, kedua perempuan dalam video saling lapor lantaran tersinggung atas perkataan satu sama lain.
"Ya dengan perkataan itu tidak terima, saling tersinggung," ucapnya.
Kepolisian, kata Prayogo, hendak menggelar mediasi untuk menyelesaikan perselisihan ini.
Akan tetapi, Prayogo belum dapat menginformasikan kapan upaya mediasi tersebut bakal berlangsung.
"Kita upayakan untuk mediasi untuk hasil yang terbaik. Tapi itu semua tergantung yang pelapor ya. Pelapor dalam hal ini kedua belah pihak," urainya.
"Belum ada informasi dari penyidik soal waktu mediasi. Nanti kalau ada perkembangan kita kabari ya," sambung Prayogo.
Dia menambahkan, ibunda Arteria Dahlan dan perempuan tersebut sama-sama baru mendarat dari Denpasar, Bali. Mereka bahkan berada dalam maskapai yang sama.
Minta Panglima TNI dan KASAD Turun Tangan
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman turun tangan, mengevaluasi prosedur protokoler anggota TNI di lapangan saat tak sedang bertugas resmi.
Permintaan itu disampaikan Arteria Dahlan setelah ibunya dimaki oleh seorang perempuan yang mengaku anak jenderal bintang tiga di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (21/11/2021).
Tidak hanya itu, Arteria Dahlan juga menyatakan bahwa perempuan itu bahkan bisa mengatur sejumlah orang yang disebutnya sebagai protokoler TNI.
Mabes TNI kemudian memberikan respons akan menelusuri terlebih dulu sejumlah orang yang ada dalam video viral perselisihan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Merespons video yang beredar tentang insiden di Bandara Soekarno-Hatta hari ini, TNI akan menelusuri dulu pihak-pihak yang ada di video ini," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal TNI Prantara Santosa kepada Kompas.com, Senin (22/11/2021).
Menanggapi itu, Prantara mengatakan, Mabes TNI akan memberikan sanksi jika memang ada keterlibatan anggota TNI yang melakukan pelanggaran, termasuk proses hukum.
"Bila ada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI, akan diproses di Peradilan Militer," kata dia.
Kemudian, jika yang terlibat perselisihan bukan anggota TNI, selanjutnya akan diproses oleh aparat hukum.
"Namun bila pihak yang diduga melakukan tindak pidana bukan anggota TNI, akan diproses oleh aparat hukum peradilan umum," ujar dia.
Berikut cekcok antara anak jenderal TNI bintang 3 dengan ibunda Arteria Dahlan:
"Gimana nggak ngehalangin gue, ada dia dengan barang-barang segitu banyaknya. Hai diam saja ibu.
Apa saya harus cium tangan sama ibu? Siapa ibu? Aneh," ujar wanita tersebut kepada ibunda Arteria.
Tak terima dimaki-maki, ibunda Arteria lantas menyebut wanita tersebut tidak memiliki sopan santun.
"Saya nggak nyuruh kamu cium tangan. Tidak punya sopan santun sama sekali," balas ibunda Arteria.
Namun, sang wanita tak terima disebut tidak memiliki sopan santun dan kembali memaki ibunda Arteria.
Bahkan, wanita tersebut membentak dengan menunjuk-nunjuk ke arah ibunda Arteria. Sontak, ibunda Arteria kembali menyebut wanita tersebut tidak memiliki sopan santun.
"Kamu kok enggak punya sopan santun. Pantas kamu ngomong kayak gitu? Gila kamu ya," ujar ibunda Arteria.
"Kenapa? Kamu kok ngatain saya orang gila. Kamu yang gila, elu yang gila," ucap sang wanita.
Setelahnya, Arteria tampak menenangkan situasi dan menawarkan untuk memperpanjang permasalahannya.
Arteria pun menanyakan sosok ayah wanita yang disebutnya seorang Jenderal dengan pangkat bintang tiga.
"Kalau mau diperpanjang enggak apa-apa. Bintang tiga juga tidak masalah. Bapak kamu namanya siapa, tadi ngakunya bintang tiga. Kalau kita kan rakyat biasa," ujar Arteria.
Menanggapi tawaran Arteria, wanita tersebut pun tak mempermasalahkannya. Ia justru menantang karena mengaku ayahnya seorang jenderal berpangkat tiga.
"Enggak masalah. Kenapa rupanya. Bapak gue emang kenapa. Kalian tahu dirilah sama siapa.
Gue bilang bapak gue bintang tiga. Bapak gue, bapak gue, ya sudah tunggu saja," ujar sang wanita.
Inilah 17 Perwira TNI yang bertugas di BIN
Baru-baru ini, sebelum masa pensiunnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan mutasi dan rotasi terhadap perwiranya.
Tercatat, ada 151 perwira yang mutasi dan rotasi. Di antaranya 17 ditugaskan di Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/350/IV/2021 tanggal 26 April 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Perwira TNI AD yang bertugas di BIN:
1. Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana.
Ia dimutasi dari Kepala Biro SDM pada Sekretariat Utama BIN menjadi Kabinda Sumatera Utara pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
2. Kolonel Inf Achmad Adipati Karnawidjaja.
Ia dimutasi dari Kasubid Amerika II pada Direktorat Amerika Eropa Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri BIN menjadi Kepala Biro SDM pada Sekretariat Utama BIN.
3. Brigjen TNI Dr. Sunoto.
Ia dari Direktur Telematika pada Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN dirotasi menjadi Agen Madya pada Direktorat Telematika, Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN.
4. Kolonel Chb Akhmad Zainul Arifin.
Ia dimutasi dari Agen Madya pada Direktorat Telematika Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN menjadi Direktur Telematika pada Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN.
5. Brigjen TNI Hardani Lukitanta Adi.
Ia dirotasi dari Kabinda Papua Barat pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Maluku dan Papua, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
6. Kolonel Arm Vincentius Setiawan Bayu Sasetiyo.
Ia dimutasi dari Agen Madya pada Binda Jawa Tengah, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Kabinda Papua Barat pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
7. Brigjen TNI Drs Ignatius Wahyu Hadi Prasetyo.
Ia dari Kabinda Lampung pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Agen Madya pada Sahli Bidang Ideologi dan Politik BIN.
8. Brigjen TNI Wing Handoko, dimutasi dari Kabinda Sulawesi Selatan pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Agen Madya pada Sahli Bidang Pertahanan dan Keamanan BIN.
9. Kolonel Inf Dwi Surjatmodjo.
Ia dirotasi dari Kasubdit Sumatera Wilayah I pada Direktorat Sumatera dan Kalimantan Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Kabinda Sulawesi Selatan pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
10. Brigjen TNI Dudy Fristiyanto.
Ia dari Kabinda Maluku Utara pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Agen Madya pada Sahli Bidang Pertahanan dan Keamanan BIN.
11. Brigjen TNI Irwan Mulyana.
Ia dimutasi dari Direktur Sulawesi dan Nusa Tenggara pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Direktur Komunikasi Sosial pada Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN.
12. Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa Mahks.
Ia sebelumnya menjabat Kabinda Sumatera Selatan pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN, dimutasi menjadi Direktur Sulawesi dan Nusa Tenggara pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
13. Kolonel Inf Armansyah.
Ia dimutasi dari Kabagdukopspada Binda Jambi, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Kabinda Sumatera Selatan pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
14. Brigjen TNI Alfi Sahri Lubis.
Ia dimutasi dari Direktur Kontra Separatisme dan Konflik pada Deputi Bidang Kontra Intelijen BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Separatisme dan Konflik, Deputi Bidang Kontra Intelijen BIN.
15. Brigjen TNI Aswardi.
Ia dimutasi dari Direktur Non Aparatur Negara pada Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur BIN menjadi Direktur Kontra Separatisme dan Konflik pada Deputi Bidang Kontra Intelijen BIN.
16. Brigjen TNI Sinyo.
Ia dirotasi dari Agen Madya pada Direktorat Jawa dan Bali, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Kabinda Kalimantan Tengah pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
17. Kolonel Inf Ario Prawiscso.
Ia dirotasi dari sebelumnya menjabat Kabagdukops pada Binda Maluku Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Kepala Biro Logistik pada Sekretariat Utama BIN.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Surya Dan artikel ini sebagian telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inilah Sosok Jenderal TNI Diduga Ayah Wanita Cantik Pemaki Anggota DPR dan Ibunya: Kerja di BIN