Wisata Gunung Sibayak
Longsor dan Jalan Rusak Bikin Wisata Pendakian Gunung Sibayak Terpuruk
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Sibayak semakin anjlok dampak longsor dan jalan rusak
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,KARO - Gunung Sibayak di Kabupaten Karo menjadi pilihan wisata sejumlah kawula muda.
Namun belakangan ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Sibayak menurut.
Menurut informasi, penurunan jumlah wisatawan tak terlepas dari adanya bencana longsor dan jalan rusak.
Selain itu, menurunnya jumlah wisatawan di Gunung Sibayak akibat kondisi cuaca yang akhir-akhir ini terus memburuk.
Baca juga: Peringati Hari Guru, Puluhan Guru SDS IT Siti Hajar Lakukan Upacara di Puncak Gunung Sibayak
"Lumayan turun jumlah yang datang, apalagi di jalur pendakian ada titik yang longsor. Jadi pengunjung agak takut datang," kata penjaga pos masuk pendakian Gunung Sibayak Ahmad, Minggu (28/11/2021).
Selain dampak alam, pengunjung yang naik ke Gunung Sibayak mulai terlihat menurun sejak penyebaran Covid-19.
Sebelum Covid-19, di malam libur mereka bisa menerima pendaki mencapai kurang lebih 500 orang.
Namun, sejak pandemi dan longsor di jalur pendakian, pengunjung sudah berkurang lebih dari 50 persen.
"Sekarang mau cari 200 orang saja sudah susah," ucapnya.
Baca juga: Hore, Jalur Pendakian ke Gunung Sibayak Sudah Dibuka Lagi, Benarkah Ada Harimau?
Pria yang mengenakan baju hitam ini menjelaskan, saat sebelum longsor terjadi di jalur pendakian pengunjung yang datang bukan hanya dari pendaki saja.
Namun, ada juga keluarga yang menghabiskan waktu berlibur ke sana karena bisa naik ke pos dua menggunakan mobil.
"Kalau sebelumnya kan bisa naik mobil sampai ke pos dua. Karena ada longsor, ya sekarang paling yang memang pendaki saja yang naik," katanya.
Amatan www.tribun-medan.com, di jalur pendakian mulai dari pos satu hingga pos dua memang terlihat tersedia aspal agar mobil bisa naik.
Namun, selain dari longsor aspal di beberapa titiknya juga terlihat rusak cukup parah. Bahkan, wisatawan yang naik ke pos dua menggunakan sepeda motor tak jarang yang mengalami kendala. (cr4/tribun-medan.com)