Dianggap Tak Menghargai MPR RI karena Anggarannya Terus Dipotong, Menkeu Sri Mulyani Didesak Mundur
Penyebab Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ramai-ramai meminta Presiden Jokowi agar mengganti Menkeu Sri Mulyani.
TRIBUN-MEDAN.com - Apa penyebab Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ramai-ramai meminta Presiden Jokowi agar mengganti Menkeu Sri Mulyani?
Ya, belakangan ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani agar segera mengundurkan diri atau segera dipecat presiden Jokowi.
Bahkan, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut meminta Presiden Joko Widodo memberhentikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dari jabatannya.
Ia menilai sebagai perwakilan pemerintah, bendahara negara itu tak menghargai lembaga yang dipimpinnya.
Desakan agar Sri Mulyani mundur juga diutarakan oleh Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad karena Sri Mulyani kerap memotong anggaran MPR.
Padahal jumlah pimpinan DPR RI saat ini sebanyak sepuluh orang, bertambah dari sebelumnya hanya empat orang.
“Kami di MPR ini kan pimpinannya sepuluh orang, dulu cuma empat, kemudian sepuluh orang. Tapi anggaran MPR malah turun dan turun terus,” kata Fadel dalam konfrensi pers di Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (30/11/2021).
"Kita minta presiden memberhentikan dan mencopot menteri keuangan karena tidak etik dan tidak cakap dalam kinerjanya," pungkasnya.
Fadel dalam konfrensi pers di Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (30/11/2021).
Tak hanya itu, menurut Fadel selama ini Sri Mulyani dianggap sangat meremehkan dan menyepelekan MPR sebagai lembaga negara.
Hal itu, terlihat dari Sri Mulyani yang beberapa kali membatalkan rapat meski sudah dilakukan janji sejak lama.
"Kita Komunikasi sudah beberapa bulan yg lalu sekitar 3 bulan, tapi dia gak anggap kita. Ini seperti menyepelekan sekali," tegas Fadel.
Fadel pun merasa selama menjabat sebagai Menkeu di kabinet Jokowi, Sri Mulyani tidak memiliki kinerja yang bagus.
Contohnya, pendapatan negara berkurang, utang bertambah, pinjaman bertambah dan berkonflik dengan menteri kabinet lainnya.
"Jadi hal-hal itu sudah layak menjadi dasar untuk pencopotan Sri Mulyani," tukas Fadel Muhammad.
