Wanita Ini Simpan Mayat Bayinya di Kulkas, Ternyata Ada Kisah Sedih di Balik Aksi tak Terduganya

Wanita ini melakukan tindakan tak biasa terhadap bayi yang baru dilahirkannya. Kondisi bayi wanita ini pun sungguh memperihatinkan.

Editor: Liska Rahayu
eva.vn
Wanita Ini Simpan Mayat Bayinya di Kulkas, Ternyata Ada Kisah Sedih di Balik Aksi tak Terduganya. Foto ilustrasi 

Dokter Sharran mendesaknya untuk melakukan prosedur pelebaran dan kuretase (D & C) untuk memotong bayi keluar dari rahimnya setelah sonogram mengungkapkan jantung Miran telah berhenti berdetak.

Tapi Sharran menolak karena dia tidak ingin bayinya keluar 'berkeping-keping' dan memilih untuk diinduksi dan melahirkan secara alami pada 23 April, 173 hari sebelum tanggal jatuh tempo.

Sharran, seorang ibu dari 11 anak, berkata, "Dokter mengatakan kami dapat membuangnya sebagai limbah medis, atau Anda dapat menghubungi rumah duka."

"Saya sangat marah karena dia memanggil bayiku 'janin'. Saya tidak percaya dia juga menyindir tentang membuang di limbah medis. Saya sangat marah karenanya."

Baca juga: Ibu Yang Buang Bayi Ini Menyerahkan Diri ke Polisi, Ternyata Anak di Bawah Umur

Baca juga: Kasihan Bayi Ini Lahir Tanpa Alat Kelamin, Menangis Terus saat BAB, Dokter Tak Bisa Beri Penjelasan

"Tetapi saya juga merasa pemakaman tampak berlebihan. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dan saya dihadapkan dengan keputusan ini."

"Suami saya dan saya berdiskusi untuk menguburnya di pot bunga yang penuh dengan hydrangea yang akan tumbuh setiap tahun dan kami pikir itu ide yang bagus."

Sharran ingin membuat orang yang ingin aborsi berpikir dua kali bahwa saat usia 14 minggu, itu benar-benar bayi dan kehidupannya sangatlah berharga.

Penyebab Bayi Meninggal Dalam Kandungan

Dilansir dari laman kompas.com, banyak faktor yang menyebabkan janin meninggal di kandungan, bisa dari janinnya sendiri ataupun kondisi ibu yang tidak sehat.

1. Gawat janin

Lewat tali pusat, nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin dialirkan. Jika tali pusat terpelintir, tentu suplainya akan terganggu, bahkan terhenti.

Biasanya, hal ini terjadi karena gerakan janin yang sangat berlebihan, terutama gerakan yang satu arah saja.

Bisa juga, hal ini terjadi karena kondisi ibu yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi yang menyebabkan janin mengalami kekurangan oksigen sehingga ia bergerak liar dan membuat tali pusat terpelintir.

Kemungkinan lainnya, air ketuban habis sehingga otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dan ibunya, yang mengakibatkan janin "tercekik" karena suplai oksigen terhenti.

2. Kehamilan lewat waktu

Umumnya, kehamilan ditargetkan hingga usia 42 minggu.

Jika lebih dari itu, kehamilan dianggap lewat waktu. Plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya berkurang, yang dikhawatirkan akan menyebabkan janin kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved