Cerita Seleb

Memimpin Indonesia 32 Tahun, Terungkap Ada Misi Super Rahasia yang Nekat Dilakukan Presiden Soeharto

32 Tahun Memimpin Indonesia, Ini Misi Super Rahasia yang Nekat Dilakukan Presiden Soeharto, Selundupkan Senjata hingga Sembunyikan Presiden Kamboja!

Arsip RI
32 Tahun Memimpin Indonesia, Ini Misi Super Rahasia yang Nekat Dilakukan Presiden Soeharto, Selundupkan Senjata hingga Sembunyikan Presiden Kamboja! 

Benny Moerdani sampai menyewa pesawat Garuda untuk memberangkatkan Lon Nol dari Kamboja.

Rombongan Lon Nol bertemu dengan Soeharto di Bali pada 5 April 1975.

Dalam pertemuan tersebut, Soeharto mendukung pemerintah Lon Nol, tapi tak bersedia jadi penengah antara kubu komunis dengan Lon Nol.

Di samping itu, pendiri CSIS Jusuf Wanandi mengatakan bahwa Indonesia secara rahasia juga mengirim senjata AK-47 kepada Lon Nol melalui Amerika Serikat.

Sebagai gantinya, Indonesia mendapat ribuan senjata M-16 buatan Amerika Serikat.

Dalam buku berjudul 'United States and Cambodia, 1969-2000: A Troubled Relationship', Kenton Clymer menulis setidaknya lima kali Indonesia mengirimkan senjata.

Pengiriman kelima terjadi pada November 1970, Clymer mencatat Indonesia mengirim 1770 senapan AK-47 pada bulan itu.

Dan sebagai imbalannya, Indonesia mendapat 5880 senapan M-16 dan 54 ribu amunis.

Baca juga: Karier Meredup Jadi Bintang Sinetron & FTV, Aktor Tampan Ini Banting Setir Lakoni Profesi Mentereng

Baca juga: Ditanya Jika Raul Lemos Berniat Nikah Lagi, Krisdayanti Langsung Teriak Histeris, Ini Kata Ibu Aurel

Misi Benny Moerdani di Afganistan dan Israel

Benny Moerdani juga pernah sukses menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu dekat dengan Amerika Serikat, memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan," kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Setelah itu, disepakati operasi bersama yang diberi nama "Babut Mabur' atau permadani terbang.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved