Baru Selesai Resepsi, Mempelai Wanita Ditembak 5 Kali hingga Kritis, Pelaku Dendam Cinta tak Dibalas

TRIBUN-MEDAN.com – Saat dalam perjalanan ke rumah suaminya, pengantin wanita ini dihentikan oleh sekelompok orang dan diserang.

Ia pun mengalami kondisi kritis setelah ditembak 5 kali.

Baru-baru ini, terjadi penyerangan terhadap seorang pengantin wanita di India.

Ia diserang saat dalam perjalanan ke rumah suaminya setelah menikah.

Dia ditembak lima kali dan masih dalam kondisi kritis.

Sementara itu, pengantin pria yang duduk di sebelahnya menyaksikan semuanya dari awal hingga akhir.

Namun dia benar-benar hancur dan putus asa ketika dia tidak dapat melindungi istrinya.

Peristiwa memilukan ini terjad di desa Bhali-Anandpur, di Kota Rohtak, negara bagian Haryana, India.

Baca juga: Padahal akan Ijab Kabul, Pengantin Wanita Ini Disuruh Calon Suami Pulang Gegara Minta Tambah Mahar

Baca juga: Unik, Pasangan Ini Diarak Keliling Pakai Buldozer, Ternyata Ini Profesi Pengantin Pria

Pada tanggal 1 Desember, pengantin wanita bernama Tanishka Sharma baru saja menyelesaikan upacara pernikahannya dengan Mohan.

Setelah vidaai (upacara perpisahan pengantin) yang diadakan pada pukul 10 malam, pengantin wanita Tanishka Sharma mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya untuk mulai tinggal dengan suaminya.

Si pengantin pria, Mohan, duduk mendampingi istrinya di mobil pengantin.

Sementara sopirnya adalah saudara laki-laki Mohan, Sunil.

Namun, saat mereka dalam perjalanan pulang, serangan mengerikan itu terjadi.

Sekitar pukul 23.30 malam, mobil yang ditumpangi pengantin tersebut dihentikan oleh sekelompok orang.

Mohan mengatakan, saat itu mereka dekat dengan kuil Shiv sekitar pukul 23.30, sebuah mobil Innova mengejar mobil mereka cukup lama.

“Lalu melewati dan menghentikan mobil kami. Ada 3 orang di dalam mobil. Di sana, dua orang keluar dari mobil dengan senjata dan kemudian meminta saudara saya untuk membuka pintu.” Ujar Mohan.

Setelah membuka pintu, para penyerang itu menembakkan lima peluru ke pengantin wanita.

Insiden itu terjadi begitu cepat hingga semua orang tidak bisa bereaksi tepat waktu.

Ketika Sunil mencoba menghalangi, dia diserang oleh pelaku dan mengambil kalung.

Segera setelah mereka menembak Taniska Sharma, para pelaku melarikan diri.

Tanishka Sharma kemudian dilarikan ke rumah sakit di RS PGIMS Rohtak.

Dokter mengatakan, wanita itu telah ditembak di wajah, leher, dada dan perutnya.

Kondisinya saat ini sangat kritis.

Baca juga: DIKIRA Pingsan, Pengantin Wanita Mendadak Jatuh Meninggal di Pelukan Suami Setelah Ijab Kabul

Baca juga: Pengantin Wanita Ini Menikah Dengan Manekin Untuk Gantikan Mempelai Pria, Alasannya Picu Kontroversi

Dia menderita kerusakan parah pada kerongkongan, hati, limpa, lambung, usus besar, tulang rusuk dan rahangnya.

Sejauh ini, Tanishka Sharma belum sadarkan diri dan dokter memperkirakan tingkat kelangsungan hidupnya hanya 50 persen.

Polisi Rohtak pun segera membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Mereka dengan cepat menemukan mobil Innova yang digunakan para pelaku adalah milik seorang agen real estate bernama Vishwanath.

Vishwanath mengatakan, dia diancam oleh tiga orang asing dengan senjata untuk merampok mobilnya.

Pada 2 Desember, polisi telah menemukan identitas tiga tersangka, di mana tersangka utama adalah Mohammad Shahil.

Mohammad Shahil ternyata sangat mencintai Tanishka Sharma, namun wanita itu tidak membalas cintanya.

Untuk waktu yang lama, dia secara teratur memantau dan melecehkan wanita itu.

Ketika dia mendengar bahwa Tanishka Sharma akan menikah, Mohammad sangat marah dan berencana untuk balas dendam.

Dia membawa beberapa temannya untuk menghadiri pernikahan Tanishka Sharma hingga dia bisa mengumpulkan semua informasi tentang pernikahan itu.

Bahkan Mohammad sendiri datang ke pernikahan ini untuk makan malam.

Ketika Tanishka Sharma hendak naik mobil untuk pergi, teman Mohammad mengiriminya informasi tentang nomor plat dan waktu kepergiannya.

Mohammad dan dua rekannya mengejar mobil tersebut, lalu menghentikannya dan menembak Tanishka Sharma.

Pada 5 Desember, ketiga tersangka ditangkap.

Dua kaki tangan Mohammad adalah anak di bawah umur dan telah dikirim ke pusat penahanan remaja.

Polisi setempat masih terus mendalami dan melengkapi berkas untuk mengusut kasus ini.

(Yui/Tribun-Medan.com)