Peredaran Narkoba

Video Jual Beli Narkoba di Lapas Klas IIA Siantar Menguak, KPLP : Itu Minta Rokok

Peredaran narkotika di Lapas Klas IIA Siantar terkuak. Seorang napi terekam jual beli sabu di dalam lapas

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Aktivitas dugaan peredaran narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Siantar menguak.

Sejumlah rangkaian video amatir menunjukkan adanya jual beli narkotika dari sebuah bilik yang memiliki lubang kecil. 

Pada rangkaian video tersebut menunjukkan beberapa warga binaan menyebut "belanja paket lima puluh".

Mereka menguntit lubang di balik bilik lapas dan meminta bagian mereka.

Tampak pula video seseorang meninting klip plastik paket kecil dan menyorotnya melalui video.

Menanggapi video tersebut, Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Raymond Andika Girsang membenarkan video itu terjadi di Lapas Klas IIA Siantar.

Namun peristiwa itu Raymond klaim terjadi hampir 3 bulan yang lalu.

"Itu sudah lama, sebelum saya di sini. Orang-orang yang berada di dalam video itu pun sudah dipindahkan. Sudah nggak di sini lagi. Ada tiga orang sudah dipindahkan," ujar KPLP di ruangannya.

Raymond menyampaikan dirinya baru seminggu berdinas sebagai KPLP di Lapas Klas IIA Siantar.

Ia pun meyakinkan akan terjadi pembenahan secara bertahap.

Disinggung mengenai Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menunjukkan klip plastik, Raymond menyampaikan yang bersangkutan sudah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Berkaitan dengan isi klip plastik tersebut, Raymond mengakui isinya sabu.

"Kalau itu (klip plastik) iya diduga narkoba. Soal itu (didapat) dari mana itu di BAP-nya," ujar Raymond tanpa menjelaskan secara gamblang.

Disinggung terkait penggunaan handphone yang dilakukan WBP untuk merekam aksi peredaran narkoba di dalam Lapas, Raymond juga mengakui pegawai lapas kecolongan.

"HP nya udah dapat. Kalau HP katanya dari mereka mereka juga, napi yang sudah bebas," singkat Raymond.

KPLP Raymond menjelaskan bahwa bilik kayu yang memiliki lubang kecil tersebut bukan untuk jual beli narkoba, melainkan sekadar celah berkomunikasi antar napi

"Bilik kayu itu, bukan bilik jual narkoba. Itukan dilubangi mereka. Minta duit terus minta rokok ke kawan sesama napi," ujar Raymond.(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved