Cerita Seleb

Daftar Orang Terkaya di Indonesia 1-10 Pada 2021, Ada Mantan Sopir Angkot dan Penjual Biskuit

Berikut daftar orang terkaya di Indonesia 2021. Majalah ekonomi, bisnis, dan finansial Amerika Serikat, Forbes, menghimpun

Editor: Dedy Kurniawan
Tribun-Jatim.com
Deretan Orang Terkaya di Indonesia 2021 

TRIBUN-MEDAN.com - Berikut daftar orang terkaya di Indonesia 2021.

Majalah ekonomi, bisnis, dan finansial Amerika Serikat, Forbes, menghimpun dan merilis daftar orang terkaya di Indonesia pada 2021.

Dari daftar tersebut muncul 10 nama orang terkaya di Indonesia pada tahun ini. 

Diketahui, tak semuanya berasal dari keluarga kaya raya. 

Baca juga: BUKA-BUKAAN Tingkah Nyeleneh Anang, Ashanty Bongkar Ritual Suami Minta Jatah, Konsep Ranjang

 
10 orang terkaya di Indonesia 2021 versi Forbes ternyata ada yang pernah jualan biskuit saat remaja, hingga jadi sopir angkot.

Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2021
Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2021

Daftar orang terkaya di Indonesia 2021 versi majalah Forbes. (screenshoot via Kompas.com)

Melansir dari Kompas.com, berdasarkan laman Forbes yang diakses pada Senin (13/12/2021), konglomerat Robert Budi dan Michael Hartono masih menduduki posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia.

Dua bersaudara Hartono ini mendapatkan lebih dari 80 persen kekayaan dari investasi mereka di Bank Central Asia (BCA).

Kekayaan bos BCA dan Djarum

Baca juga: Kisah Wanita Sudah 12 Kali Menjanda, Selalu Cerai Usai Malam Pertama, Kabur Tanpa Jejak dari Kamar

Robert Budi Hartono dan keluarganya membeli saham BCA setelah keluarga konglomerat lainnya, seperti Salim, kehilangan kendali atas bank itu selama krisis ekonomi pada 1997-1998. 

Selain itu, kekayaan Robert Budi juga berkat industri rokok Djarum yang kini dijalankan oleh putra Budi, Victor.

Kepemilikan keluarga ini termasuk merek elektronik populer Polytron dan real estat utama di Jakarta.

Keluarga Wijaya

Selanjutnya, di urutan kedua orang terkaya di Indonesia ada nama Keluarga Wijaya.

Keluarga Widjaja mewarisi bisnis yang dirintis oleh Eka Tjipta Widjaja. Eka meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun.

Eka Tjipta Widjaja memulai usahanya dengan menjual biskuit saat remaja.

Semangat berbisnisnya terus berkembang ke skala yang lebih besar, hingga bisa mendirikan perusahaan Sinar Mas, yang memiliki peran di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi di Indonesia.

Adapun bisnisnya sekarang dipegang oleh empat putra tertua Widjaja, sedangkan yang lain membangun bisnis sendiri.

Prajogo Pangestu

Di posisi ketiga dalam jajaran orang terkaya di Indonesia, ada nama Prajogo Pangestu. Prajogo merupakan putra dari seorang pedagang karet.

Ketika beranjak dewasa, Prajogo mencoba memulai bisnis kayu pada akhir 1970-an.

Bisnisnya berjalan lancar hingga dia bisa mendirikan perusahaan Barito Pacific Timber.

Perusahaan ini dibuka untuk publik pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia yang merupakan produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Berikut 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes:

Robert Budi dan Michael Hartono (38,8 miliar dollar AS)
Keluarga Widjaja (11,9 miliar dollar AS)
Prajogo Pangestu (6 miliar dollar AS)
Anthoni Salim (5,9 miliar dollar AS)
Sri Prakash Lohia (5,6 miliar dollar AS)
Susilo Wonowidjojo (5,3 miliar dollar AS)
Jogi Hendra Atmadja (4,3 miliar dollar AS)
Boenjamin Setiawan (4,1 miliar dollar AS)
Chairul Tanjung (3,9 miliar dollar AS)
Tahir (3,3 miliar dollar AS)
Mengenal Sosok Prajogo Pangestu

Di samping itu, melansir dari Kompas.com, sosok orang terkaya di Indonesia urutan ketiga ini, ternyata pernah jadi sopir angkot.

Diketahui, Forbes baru saja merilis daftar orang terkaya di indonesia tahun 2019.

Salah satu yang berada dalam daftar tersebut adalah Prajogo Pangestu yang berada di urutan ketiga dengan total kekayaan sebesar 7,6 milliar dollar AS yang setara dengan Rp 106 triliun.

Peningkatan kekayaannya terjadi karena investor menaikkan saham Barito Pacific.

Bagaimana ayah tiga anak ini memulai bisnisnya hingga menjadi orang terkaya nomor tiga di Indonesia?

Pria kelaihran Kalimantan Barat 1944 silam ini merupakan seorang taipan kayu yang mengelola Barito Pacific.

Sebelum mendirikan perusahaannya, ia bekerja di PT Djajanti Group, yang dimiliki oleh Burhan Uray, pada tahun 1969.

Setelah itu, ia menjadi General Manager pabrik PT Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur, pada tahun 1976.

Pemilik nama asli Phang Djoem Phen ini bukan berasal dari keluarga kaya raya.

Ia terlahir dari keluarga biasa yang membuat dirinya hanya bisa mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat sekolah menengah.

Sempat Kerja Jadi Sopir Angkot

Pria 75 tahun ini juga sempat bekerja sebagai sopir angkot.

Siapa sangka, berawal dari pekerjaan inilah ia berhasil mengubah nasib.

Prajogo Pangestu, pendiri perusahaan Barito Pacific. (The Jakarta Post via kontan.co.id)
Tahun 1960an, saat masih berprofesi sebagai sopir angkot, ia bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray.

Pria asal Malaysia itu mengajak Prajogo bergabung dengan perusahaanya yang berkecimpung dalam industri kayu, PT Djajanti Group.

Setelah itu, Prajogo dipercaya menjadi general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur.

Setelah setahun berkarir Prajogo memutuskan untuk keluar dan memuloai bisnisnya sendiri dengan membeli CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo juga mengganti nama CV Pacific Lumber Coy menjadi PT Barito Pacific Timber.

Tahun 1993, perusahaan tersebut mulai dikenal masyarakat luas dan namanya lalu berubah menjadi Barito Pacifik pada 2007.

Di tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia. Bisnis Prajogo pun semakin berkembang di berbagai bidang.

Baca juga: Kisah Artis Dulu Korban Sinetron Keluarga Cemara, Rela Jualan Nasi Keliling, Kini Sukses Besar

Baca juga: Santriwati Korban Rudapaksa Herry Wirawan Banyak Ditolak Sekolah, Disdik Jamin Pendidikan

Tahun 2011, Prajogo juga mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical yang merupakan penggabungan dengan Tri Polyta Indonesia, dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar nasional.

Tahun 2015, Chandra Asri Petrochemical bekerja sama dengan produsen ban Perancis Michelin untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia.

Penghargaan

Bulan Agustus lalu, Prajogo juga menerima penghargaan dari Presiden Jokowi.

Ia memperoleh Bintang Jasa Utama yang merupakan suatu kehormatan dari Negara Republik Indonesia kepada warga sipil atas pelayanannya yang istimewa kepada negara.

Penghargaan tersebut ia dapatkan berkat dedikasihnya dalam mengembangkan dan meningkatkan Industri Petrokimia dan Panas Bumi di Indonesia.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Teubun-Jatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved