Kripto

Rusia Tetap Tolak Investasi Kripto: Tuding Jadi Alat Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme

egara Rusia melaprokan telah melarang investasi kripto. Menurut dua sumber dari pasar keuangan

Unsplash
Rusia larang pasar kripto 

TRIBUN-MEDAN.com - Negara Rusia melaprokan telah melarang investasi kripto.

Menurut dua sumber dari pasar keuangan, pelarangan ini, karena melihat risiko atas stabilitas keuangan atas meningkatnya jumlah transaksi kripto.

Bank sentral disebut sedang dalam pembicaraan dengan pelaku pasar dan pakar soal kemungkinan larangan tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (17/12/2021).

Jika larangan disetujui oleh anggota parlemen, maka akan berlaku bagi pembelian aset baru kripto.

Namun tidak akan untuk yang dibeli di masa lalu, ungkap salah satu sumber pasar keuangan.

Anak Usaha Telkom Jalin Kerja Sama dengan Platform Jual-Beli Aset Kripto

Cara Mengirim Uang Kripto via WhatsApp, Fitur Baru WhatsApp Resmi Meluncur

Sumber lain yang dekat dengan Bank Rusia mengatakan posisi bank sentral sekarang 'menolak total' terhadap semua mata uang kripto.

Kepada Reuters, bank sentral mengatakan sedang menyiapkan laporan penasihat untuk menyuarakan soal pandangan masalah ini.

Namun lembaga tersebut tidak mengomentarinya secara spesifik.

Selama bertahun-tahun, Rusia telah berdebat mengenai melawan cryptocurrency.

Uang tersebut disebut bisa digunakan untuk pencucian uang atau membiayai terorisme.

Akhirnya ada status hukum soal cryptocurrency tahun 2020, namun melarang penggunanya sebagai alat pembayaran.

Beberapa waktu lalu, Deputi Gubernur Pertaam Bank Sentral Ksenia Yudaeva mengatakan meningkatnya popularitas cryptocurrency menimbulkan kekhawatiran soal risiko atas kestabilan keuangan.

ethereum, mata uang kripto
ethereum, mata uang kripto (Pixabay)

"Situasi di negara maju semakin mirip dengan yang disebut sistem keuangan bayangan," kata Yudaeva.

Dia juga menambahkan penggunaan cryptocurrency bisa menurunkan efisiensi kebijakan moneter.

Yudaeva juga mengomentari aturan di China soal hal ini, serta mengatakan Rusia butuh penyesuaian lebih lanjut soal peraturan cryptocurrency.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved