Banjir Hebat Melanda Madina

IMBAS Banjir Madina, Kominfo Sebut 11.467 Jiwa Diungsikan seusai Banjir Landa 16 Kecamatan

Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu mengungkapkan data warga yang telah dievakuasi sampai saat ini karena terkena longsor dan banjir.

Tribun Medan
Bupati Mandailing Natal, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution menetapkan Madina darurat banjir dan tanah longsor hingga 31 Desember 2021 

Kominfo Madina : Sekitar 11. 467 Jiwa Diungsikan Akibat Banjir dan Longsor Terpa 16 Kecamatan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu mengungkapkan data warga yang telah dievakuasi sampai saat ini karena terkena longsor dan banjir.

"Jumlah pengungsi sementara ada sekitar 11. 467 jiwa," ujarnya kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).

Ada pun ia memperinci 11 ribu pengungsi itu diantaranya : dari daerah Muara Batang Gadis ± 4.125 jiwa, Natal ± 3.000 jiwa, Lingga Bayu ± 1.800 jiwa, Batahan ± 560 jiwa, Sinunukan ± 280 jiwa, dan Ranto Baek ± 1,882 jiwa

"Sebagian besar masih mengungsi ke rumah tetangga dan desa terdekat yang tidak terdampak banjir," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Mandailing Natal menetapkan status kesan darurat bencana banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 18 Desember 2021.

Hal tersebut dapat dilihat dari surat keputusan Bupati Mandailing Natal nomor : 360/0947/K/2021.

Diketahui isi surat itu menjelaskan dalam waktu 14 hari ke depan, yakni 31 Desember 2021, Madina ada dalam status darurat bencana.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).

"Untuk sekarang wilayah yang terdampak banjir ada 16 kecamatan, 74 Desa," katanya.

Dia menjelaskan banjir mulai melanda Madina pada Jumat (17/12/2021) sore. Tetapi sampai kini belum ada ditemukan korban jiwa.

Pihaknya menjelaskan langkah ke depan akan tetap proses menyelamatkan korban banjir untuk dievakuasi ke lokasi aman.

Misalnya di rumah warga lain yang tidak terdampak, atau desa lain yang aman. Dia menjelaskan juga telah disalurkan pasokan makanan dan tenaga kesehatan untuk memantau para korban.

Dia menjelaskan pula penyebab banjir karena intensitas hujan yang tinggi dan durasinya cukup panjang.

"Jadi hujan itu sudah mulai dua hari ini. Tapi sekarang sebagian daerah sudah terbit matahari, rapi sebelah pantai barat masih mendung," ujarnya.

Diungkapnya banjir tertinggi di desa Kutarimbaru sekitar 4 meter. Sampai kini pihaknya pun masih melakukan evakuasi terkait banjir yang melanda Madina tersebut.

Kominfo Madina : Sekitar 11. 467 Jiwa Diungsikan Akibat Banjir dan Longsor Terpa 16 Kecamatan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu mengungkapkan data warga yang telah dievakuasi sampai saat ini karena terkena longsor dan banjir.

"Jumlah pengungsi sementara ada sekitar 11. 467 jiwa," ujarnya kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).

Ada pun ia memperinci 11 ribu pengungsi itu diantaranya : dari daerah Muara Batang Gadis ± 4.125 jiwa, Natal ± 3.000 jiwa, Lingga Bayu ± 1.800 jiwa, Batahan ± 560 jiwa, Sinunukan ± 280 jiwa, dan Ranto Baek ± 1,882 jiwa

"Sebagian besar masih mengungsi ke rumah tetangga dan desa terdekat yang tidak terdampak banjir," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Mandailing Natal menetapkan status kesan darurat bencana banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 18 Desember 2021.

Hal tersebut dapat dilihat dari surat keputusan Bupati Mandailing Natal nomor : 360/0947/K/2021.

Diketahui isi surat itu menjelaskan dalam waktu 14 hari ke depan, yakni 31 Desember 2021, Madina ada dalam status darurat bencana.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).

"Untuk sekarang wilayah yang terdampak banjir ada 16 kecamatan, 74 Desa," katanya.

Dia menjelaskan banjir mulai melanda Madina pada Jumat (17/12/2021) sore. Tetapi sampai kini belum ada ditemukan korban jiwa.

Pihaknya menjelaskan langkah ke depan akan tetap proses menyelamatkan korban banjir untuk dievakuasi ke lokasi aman.

Misalnya di rumah warga lain yang tidak terdampak, atau desa lain yang aman.

Dia menjelaskan juga telah disalurkan pasokan makanan dan tenaga kesehatan untuk memantau para korban.

Dia menjelaskan pula penyebab banjir karena intensitas hujan yang tinggi dan durasinya cukup panjang.

"Jadi hujan itu sudah mulai dua hari ini. Tapi sekarang sebagian daerah sudah terbit matahari, rapi sebelah pantai barat masih mendung," ujarnya.

Diungkapnya banjir tertinggi di desa Kutarimbaru sekitar 4 meter.

Sampai kini pihaknya pun masih melakukan evakuasi terkait banjir yang melanda Madina tersebut.

Sampai saat ini Wilayah Pantai Barat yang meliputi 6 kecamatan masih terisolasi sehingga masih kesulitan dalam menyalurkan bantuan logistik dari kabupaten.

Untuk menyuplai kebutuhan dasar warga pada desa-desa yang terlanda untuk sementara kita penuhi dari ketersediaan bahan pokok yang ada di kecamatan masing- masing.

Daftar wilayah terdampak

1. Natal (12 desa/kel), banjir

(Patiluban Mudik, Balimbing, Bonda Kase, Patiluban Hilir, Setia Karya, Pasar III Natal, Sasaran, Sikara-kara IV, Tegal
Sari, Pasar V Natal, Pasar VI Natal, Kampung Sawah).

2. Batahan (6 desa/kel), banjir

(Batu Sondat, Batahan III, Muara Pertemuan, Bintungan Bejangkar Kampung, Banjar Aur, Batahan I).

3. Muara Batang Gadis (5 desa/kel) , banjir

(Hutarimbaru, Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Ranto Panjang, Trans Singkuang).

4. Sinunukan (3 desa/kel) , banjir

(Bintungan Bejangkar Baru, Air Apa, Banjar Aur Utara).

5. Ranto Baek (7 desa/kel) , banjir

(Hutanauli, Sampuran, Muara Bangko, Padang Silojongan, Dua Sepakat, Gonting, Ranto Panjang).

6. Lingga Bayu (8 desa/kel) , banjir dan tanah longsor

(Simpang Gambir, Lobung, Kampung Baru, Aek Garingging, Sikumbuk, Lancat, Tapus, Perbatasan).

7. Batang Natal (2 desa/kel), tanah longsor menutup ruas jalan.

8. Panyabungan Selatan (1 desa/kel), tanah longsor menutup ruas jalan.

9. Panyabungan Barat (4 desa/kel), banjir

(Longat, Batang Gadis Jae, Barbaran, Hutatonga).

10. Panyabungan Timur (2 desa/kel), banjir dan tanah longsor

Tobing Tinggi, Tanjung Julu).

11. Panyabungan Utara (8 desa/kel), banjir

(Baringin Jaya, Kampung Baru, Torbanua Raja, Rumbio, Jambur Padang Matinggi, Simanondong, Baringin jaya, Sopo Sorik).

12. Panyabungan (5 desa/kel), banjir

(Adian Jior, Manyabar, Pidoli Lombang, Pagaran Tonga, Aek Mata).

13. Siabu (4 desa/kel), banjir

(Muara Batang Angkola, Tanjung Sialang, Hutagodang Muda, Aek Garut).

14. Hutabargot (3 desa/kel), banjir

(Hutabargot Nauli, Kumpulan Setia, Huta Julu).

15. Naga Juang (2 desa/kel), banjir

(Tarutung Panjang, Tambiski).

16. Kotanopan (2 desa/kel), tanah longsor

(Simandolam, Muara Patontang).

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved