Kripto
Dominan Kripto Alami Kemerosotan, Hanya Terra dan XRP yang Bertahan, Bagaimana Nasib Bitcoin?
Pasar kripto pada akhir tahun ini semakin melemah. Bitcoin sebagai kapitalisasi terbesar anjlok cukup dalam. Para investor kripto mulai pusing.
TRIBUN-MEDAN.com - Pasar kripto pada akhir tahun ini semakin melemah. Bitcoin sebagai kapitalisasi terbesar anjlok cukup dalam. Para investor kripto mulai pusing.
Pada Senin (20/12/2021), harga 8 dari 10 kripto dengan kapitalisasi pasar utama kompak rontok pada Senin (20/12).
Mulai dari bitcoin, ethereum, solana, cardano, sampai avalanche, pendatang baru di 10 papan teratas.
Namun, masih ada dua kripto yang bertahan di zona hijau, yakni XRP dan terra.
Coinmarketcap.com melansir XRP meningkat 1,86 persen dalam 24 jam terakhir dibanderol sekitar US$0,8397 per keping.
Sedangkan terra meroket 6,73 persen menjadi US$77,33 per keping.
Sayangnya, bitcoin, kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi turun tipis 0,15 persen ke posisi US$46.685 per koin.
Diikuti ethereum yang melorot 0,18 persen menjadi US$3.981 per keping. Padahal, sepekan terakhir ethereum sudah bertahan di level US$4.000-an.
Selanjutnya, binance coin atau BNB jatuh 0,51 persen ke posisi US$530,15 per keping.
Lalu, tether turun tipis 0,02 persen menjadi US$1 per keping, dan solana rontok 1,58 persen menjadi US$179,5 per keping.
Cardano juga merosot 0,23 persen ke level US$1,24 per keping dan avalanche yang merupakan pendatang baru di 10 papan teratas terjun bebas 6,25 persen menjadi US$107,13 per keping.
Sebagai informasi, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia.
Kendati demikian, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

Masa depan bitcoin suram
Beberapa kabar kurang sedap datang menghampiri cryptocurrency.
Salah satunya soal ramalan segera tamatnya Bitcoin.
Seorang profesor senior kebijakan perdagangan internasional Cornell University mengatakan Bitcoin akan berumur pendek.
"Bitcoin sendiri mungkin tidak bertahan lebih lama," katanya dalam wawancara Squawk Box Europe, dikutip dari CNBC International, akhir pekan ini.
Harga Bitcoin sangat fluktuatif selama beberapa tahun terakhir.
Dalam sebulan terakhir harga satu koin telah turun dari sekitar US$58.000 menjadi kurang dari US$46.000.
Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi itu. Bitcoin kurang ramah lingkungan dan tidak efisien.
"Penggunaan Bitcoin atas teknologi blockchain sangat tidak efisien," kata penulis "The Future of Money: How the Digital Revolution is Transforming Currencies and Finance" itu.
"Jejak karbon Bitcoin lebih besar dari seluruh Selandia Baru."
Bitcoin juga dikatakannya tak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar. Ia berujar tak ada nilai fundamental.
"Mengingat bahwa Bitcoin tidak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar, saya tidak berpikir itu akan memiliki nilai fundamental selain dari keyakinan investor apa pun yang dimilikinya," kata Prasad lagi.
Ia yakin polisi Bitcoin akan tergerus ratusan kripto lain yang kini muncul dengan sejumlah keunggulan.
Namun, ia tak memungkiri Bitcoin telah memicu revolusi yang menguntungkan, langsung maupun tidak langsung.
Bukan hanya itu, kabar tak sedap lainnya juga datang dari Rusia. Bank sentral Negeri Beruang Merah menegaskan masa depan kripto suram.
Aset kripto, yang kerap menjadi alat kegiatan ilegal.
Seperti perdagangan senjata, narkotika, pencucian uang, dan sebagainya akan sulit diterima sebagai alat pembayaran yang sah.
"Kami tidak menyarankan pelaku ekonomi Rusia menggunakan atau berinvestasi mata uang kripto. Hal ini bisa dituangkan dalam kebijakan," tegas Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina, seperti dikutip dari Reuters.
Valeriy Lyakh, Kepala Divisi Penindakan Penyimpangan Pasar Keuangan Bank Sentral Rusia, menyatakan investasi aset kripto adalah murni penipuan dan piramida keuangan.
Pasar kripto tidak memiliki regulasi dan sangat volatil.
"Kami berpandangan negatif terhadap mata uang kripto. Kami tidak mendukung segala bentuk peredarannya di negara ini," kata Lyakh, sebagaimana diwartakan media tersebut.
Oleh karena itu, sejumlah sumber mengungkapkan Rusia segera bersiap untuk mengeluarkan aturan pelarangan terhadap aset kripto.
Seorang sumber menyatakan posisi bank sentral Rusia sepenuhnya menolak segala bentuk aset kripto.
• Dua Platform Ini Kerjasama Bangun Pasar Kripto di Indonesia Akibat Pertumbuhan Investor yang Tinggi
• Ikut Jejak Tesla, Perusahaan Ritel Terbesar di Meksiko Terima Pembayaran dengan Bitcoin
(*/tribun-medan.com)
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber: CNN