Kripto

Harga Bitcoin Terus Merosot Dibanding Kripto Lain dan Ramalan Masa Depan Bitcoin Suram

Harga bitcoin turun pada Senin (20/12/2021), menyusul kekhawatiran terhadap penyebaran varian Omicron yang semakin meluas.

Unsplash
Rusia larang pasar kripto 

Dalam sebulan terakhir harga satu koin telah turun dari sekitar US$58.000 menjadi kurang dari US$46.000.

Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi itu. Bitcoin kurang ramah lingkungan dan tidak efisien.

"Penggunaan Bitcoin atas teknologi blockchain sangat tidak efisien," kata penulis "The Future of Money: How the Digital Revolution is Transforming Currencies and Finance" itu.

"Jejak karbon Bitcoin lebih besar dari seluruh Selandia Baru."

Bitcoin juga dikatakannya tak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar. Ia berujar tak ada nilai fundamental.

"Mengingat bahwa Bitcoin tidak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar, saya tidak berpikir itu akan memiliki nilai fundamental selain dari keyakinan investor apa pun yang dimilikinya," kata Prasad lagi.

Ia yakin polisi Bitcoin akan tergerus ratusan kripto lain yang kini muncul dengan sejumlah keunggulan.

Namun, ia tak memungkiri Bitcoin telah memicu revolusi yang menguntungkan, langsung maupun tidak langsung.

Bukan hanya itu, kabar tak sedap lainnya juga datang dari Rusia. Bank sentral Negeri Beruang Merah menegaskan masa depan kripto suram.

Aset kripto, yang kerap menjadi alat kegiatan ilegal.

Seperti perdagangan senjata, narkotika, pencucian uang, dan sebagainya akan sulit diterima sebagai alat pembayaran yang sah.

"Kami tidak menyarankan pelaku ekonomi Rusia menggunakan atau berinvestasi mata uang kripto. Hal ini bisa dituangkan dalam kebijakan," tegas Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina, seperti dikutip dari Reuters.

Valeriy Lyakh, Kepala Divisi Penindakan Penyimpangan Pasar Keuangan Bank Sentral Rusia, menyatakan investasi aset kripto adalah murni penipuan dan piramida keuangan.

Pasar kripto tidak memiliki regulasi dan sangat volatil.

"Kami berpandangan negatif terhadap mata uang kripto. Kami tidak mendukung segala bentuk peredarannya di negara ini," kata Lyakh, sebagaimana diwartakan media tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved