Jangan Beli Bitcoin, Ini 5 Kripto Ini yang Diprediksi Memiliki Tren Positif Pada Tahun 2022

TRIBUN-MEDAN.com - Kemerosotan kripto membuat para investor khawatir. Ditambah lagi dengan sejumlah negara yang mulai menolak bursa kripto. 

Bahkan, sejumlah pakar ekonomi melihat masa depan bitcoin suram. Pengamatan ini sesuai dengan harga bitcoin yang tengah hancur lebur.

Namun, kripto bukan saja bitcoin, ada sejumlah mata uang digital lain yang tersedia dengan tren positif. 

Maka, pada artikel ini memberikan gambaran tentang kripto yang kemungkinan menanjak pada tahun 2022.  

Aset kripto masih menjadi primadona bagi para investor, bahkan peningkatan tetap akan terjadi pada tahun 2022.

Terdapat lima kripto yang bullish, sehingga diprediksi terus meningkat dan menguat.

Kondisi itu akan mempermudah para investor kripto memilih aset investasinya.

• Iseng-iseng Beli Kripto, Pemuda Mojokerto Mendadak Miliarder, Kini Penghasilan 400 Juta Per Bulan

• Pemuda Batak Ini Lamar Kekasihnya dengan Mahar 1 Keping Bitcoin Senilai Rp 719 Juta

Berikut kripto yang diprediksi menguat pada tahun 2022.

1. OKB

Jika dilihat dari grafik harian, candle OKB masih terdorong naik dan masih bergerak diatas garis EMA/200 (302,828).

Selain itu, pembelian masih mendominasi market. Harga OKB sekarang bergerak di kisaran Rp 445 ribu – Rp 487 ribu.

2. Polygon (MATIC)

Sebagai solusi penskalaan Ethereum, ekosistem Polygon telah berkembang pesat tahun ini, dengan lebih dari tiga ribu aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di jaringannya.

Awal bulan ini, Polygon mengumumkan akan mendedikasikan hingga 250 juta token MATIC, senilai US$627,5 juta.

Ketika saat itu, untuk mengembangkan teknologi tanpa pengetahuan yang ditujukan untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi yang kompleks.

3. Solana (SOL)

Solana saat ini memegang open interest berjangka terbesar ketiga, yang merupakan metrik paling relevan dalam kontrak derivatif.

Indikator ini mengumpulkan jumlah total kontrak yang dipegang oleh pelaku pasar terlepas dari aktivitas perdagangan baru-baru ini.

4. AAVE

Aave adalah protokol keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan orang untuk meminjamkan dan meminjam kripto.

Saat ini, AAVE masih berada di support area Rp 2,6 juta, tetapi melihat dari RSI sudah naik dan MACD tampak golden cross.

Kripto Made In Indonesiaa

Kripto made in Indonesia, Realliq Ecosystem, resmi diluncurkan di Bali, Senin (20/12/2021).

“Realliq berdiri teguh dalam mendukung kebebasan finansial dan kebebasan yang secara global disediakan Bitcoin, sebagai salah satu teknologi paling transformatif sejak ditemukannya Internet, bagi siapa saja untuk berpartisipasi secara sukarela dalam jaringan terdesentralisasi (decentralized network),” ujar Difin Aris, Founder dan CEO Realliq Ecosystem.

Lewat Realliq Ecosystem, Difin Aris ingin mewujudkan gagasan besarnya merangkul komunitas Realliq Ecosystem. 

“Nilai investasi berbasis DeFi (Decentralized Finance) terus melonjak dengan prospek cerah semenjak pandemi Covid-19, apalagi diperkuat dengan perkembangan digital yang semakin masif, dengan blockchain sebagai salah satu bagian yang perkembangannya sangat diperhitungkan," ujarnya dalam keterangan pers tertulis.

Dia menjelaskan, platform Realliq lahir dari sebuah impian untuk bisa berkolaborasi antar sesama komunitas, yang kini menjadi usecase utama dari Realliq dan dipadukan dengan staking & farming.  

Pilar komunitas ini diharapkan menjadi titik awal yang baik dałam perkembangan kripto di Indonesia dan diharapkan membawa dampak ke dunia Internasional.

• Harga Bitcoin Terus Merosot Dibanding Kripto Lain dan Ramalan Masa Depan Bitcoin Suram

• Dua Platform Ini Kerjasama Bangun Pasar Kripto di Indonesia Akibat Pertumbuhan Investor yang Tinggi

Realliq bersama ekosistemnya mencoba menghadirkan sebuah fasilitas yang nyaman dengan keamanan esktra dalam setiap transaksi.

Dengan kekuatan komunitas yang telah terverifikasi seperti Kala Coin, Triton, Garuda Protocol, Clothbit.

Realliq diharapkan mampu membangun sebuah iklim investasi yang sehat, tanpa menghilangkan esensi dari kripto itu sendiri yaitu “freedom” dan tidak tersentralisasi.