Dugaan Penyiksaan dan Pemerasan
Penyidik Polsek Medan Kota Diduga Minta Uang Rp 25 Juta, Tahanan Narkoba Mati Mengenaskan
Tahanan narkoba bernama Zailani tewas dalam kondisi mengenaskan, setelah sempat menderita luka-luka ketika ditahan di Polsek Medan Kota
Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadhan ketika dikonfirmasi terkait kematian Zailani dan kasus dugaan pemerasan ini tengah sibuk mengurus pendidikannya di kepolisian.
"Gue lagi di Polda (Sumut) ngurus sekolah. Ntar Kanit (Reskrim) gue suruh jelasin dan liatin ya," katanya singkat.
Sebelumnya, kasus serupa juga pernah dialami tahanan Polsek Medan Kota lainnya bernama Aryes Prayudi Ginting.
Pada Agustus 2021, Aryes Prayudi Ginting yang ditangkap petugas Polsek Medan Kota juga tewas lebam-lebam.
Menurut istri Aryes Prayudi Ginting, Fitri, suaminya sempat dimintai uang oleh penyidik Polsek Medan Kota.
Jumlah uang yang diminta Rp 25 juta.
Uang itu merupakan sogokan, agar Aryes Prayudi Ginting bisa bebas.
Namun, karena keluarga tak bisa memenuhi permintaan penyidik, Aryes Prayudi Ginting kemudian meninggal dunia dalam kondisi lebam-lebam.
Terkait kasus ini, Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadhan sebelumnya sempat dikabarkan diperiksa Propam Polda Sumut.
Bahkan, sejumlah penyidik juga sempat diperiksa.
Sayangnya, kasus ini tak juntrung kejelasannya.
Bahkan apa hasil pemeriksaan Propam Polda Sumut terhadap pejabat dan penyidik di Polsek Medan Kota juga tak jelas.
Tak pelak, kasus-kasus semacam ini terus berulang dan jadi tontonan masyarakat.
Kasat Tahti Bilang Sakit
Kasat Tahti Polrestabes Medan, AKP Asen Samosir berdalih bahwa Zailani meninggal karena sakit biasa.
Dia mengatakan, bahwa Zailani sempat menjalani perawatan selama satu minggu di RS Bhayangkara Tingkat II Medan.