Nasib Ibu Rahmadhoni Korban Begal yang Ditolak RS Imelda, Wali Kota Medan Bertindak
Nasib korban begal, seorang ibu petugas kebersihan honorer Pemko Medan ditolakl saat akan berobat di RS Imelda.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Nasib korban begal, Rahmadhoni Hasibuan(53) seorang ibu petugas kebersihan Pemko Medan yang ditolak berobat di RS Imelda.
Rahmadhoni akhirnya dilarikan ke RS Pirngadi Medan.
Ibu tersebut mengalami luka-luka, kondisinya tak berdaya di pinggir jalan.
Perampok begal lantas membawa kabur sepeda motor korban, Honda Beat.
Saat dijumpai di RS Pringadi, Ramadhoni mengaku bahwa usai dibegal dirinya mendatang RS Imelda untuk mendapatkan pertolongan.
Namun setibanya di RS Imelda, dirinya tidak bisa mendapat pelayanan lantaran pihak RS tidak menerima pembayaran melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Derita Ibu Petugas Kebersihan Dibegal, Honda Beatnya Dirampas, Sempat Ditolak Rumah Sakit
"Jadi pukul 05.15 Subuh saya pergi dari rumah di Pasar 8, kemudian saya berjalan melewati Letjan sujono untuk bekerja, tapi ketika di Jalan Pinus, Komplek DPRD Kota Medan saya di begal," cerita Rahmadhoni kepada Tribun Medan.
Sebelum dibegal, Rahmadhoni mengaku dirinya dipukul menggunakan balok sehingga terjatuh.
"Saya dipukul dari belakang dengan menggunakan balok langsung saya terjatuh dan mereka langsung mengambil motor saya," papar Ramadhoni.
Karena tidak bisa mendapatkan perawatan di RS Imelda, akhirnya Rahmadhoni mencoba ke RS Pringadi Kota Medan.
"Akhirnya disini saya diterima dan sekarang saya mendapat perawatan," tuturnya.
Baca juga: Begal di Medan Menggila, Seorang Ibu Petugas Kebersihan Dihajar hingga Masuk RS, Motornya Dirampas
Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mendatangi petugas kebersihan tersebut.
Dari amatan Tribun Medan terlihat Bobby menanyakan kronologi kejadian penolakan dari RS Imelda.
Usai menjenguk, Bobby pun menyatakan sangat menyayangkan pelayanan dan sikap rumah sakit Imelda.
"Namanya Rumah Sakit untuk melayani seluruh masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Kita inginnya semua dilayani tanpa ada melihat jenjang statusnya terlebih dahulu," papar Bobby usai menjenguk pasien tersebut.