HEBOH Fenomena Artis Punya Boneka Arwah, Begini Tanggapan MUI, Buya Yahya hingga Psikiater

Beberapa waktu terakhir jagat maya dihebohkan dengan fenomena spirit dolls atau boneka arwah.

Editor: Liska Rahayu
Instagram @ivan_gunawan
Ivan Gunawan menggendong dua bonekanya yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Beberapa waktu terakhir jagat maya dihebohkan dengan fenomena spirit dolls atau boneka arwah.

Bermula dari Ivan Gunawan yang mengakui dua boneka arwah sebagai anaknya, publik pun geger.

Tak sedikit pula yang menyebut Ivan Gunawan tengah mengalami guncangan psikologis bahkan dituding memuja setan.

Bukan hanya Ivan, deretan artis seperti Ruben Onsu, Celine Evangelista hingga Nora Alexandra pun ternyata juga memiliki spirit doll.

Fenomena ini menimbulkan munculnya pro kontra dari netizen.

Hingga akhirnya MUI, Buya Yahya sampai psikiater pun turut memberikan tanggapan tentang boneka arwah ini.

Apa tanggapan mereka? Yuk simak di sini.

Baca juga: Reaksi Rafathar Saat Diperkenalkan Bayi Ivan Gunawan, Raffi Ahmad Langsung Tolak Usul Putranya

Baca juga: Ditawari Ayu Ting Ting Anak, Ivan Gunawan Terlanjur Anggap Bonekanya Bayi, Ternyata Berisi Arwah

Belakangan ini viral sejumlah publik figur, artis dan pesohor yang mengadopsi boneka arwah atau 'Spirit Dolls' seperti memperlakukan boneka tersebut layaknya bayi sungguhan.

Layaknya seorang bayi, boneka arwah tersebut bahkan dirawat dan diberikan nama.

Boneka tersebut bahkan diberi baju seperti anak kecil pada umumnya, hal ini tentu menjadi perbincangan bagi masyarakat.

Terkait hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah, Cholil Nafis pun memberikan tanggapannya.

Menurut Cholil, mempunyai boneka tidak masalah. Hanya saja boneka tersebut tidak boleh dipersepsikan sebagai tempat arwah.

"Punya boneka mainan itu boleh tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus," ujarnya saat dihubungi oleh Tribun, Senin (3/1/2022).

Selain itu, kata Cholil boneka juga tidak boleh disembah karena dalam Islam, hal ini adalah perilaku musyrik, tapi jika bermaksud berteman, berarti berteman dengan jin.

"Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin. Ya, tidak boleh anak dari benda mati," kata Cholil.

Di sisi lain, Cholil pun menghimbau pada masyarakat agak tidak terjebak dalam hal mistis.

Sebaiknya uang yang dimiliki disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.

"Agar masyarakat tak terjebak mistis dan menuhankan selain Allah. Baiknya, uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak Yatim dan dhuafa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," kata Cholil.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengatakan bahwa saat membahas mengenai fenomena boneka arwah dari perspektif agama Islam, tentunya hanya mengacu pada apa yang menjadi keyakinan agama Islam saja.

Ia menegaskan, tidak boleh memiliki boneka yang menyerupai manusia atau patung dan ditujukan untuk kalangan dewasa.

"Kami akan bicara dalam keluarga muslim, (jika) anda seorang muslim, urusan boneka bagi orang dewasa tidak ada perbedaan pendapat, boneka dalam bentuk manusia kalau anda punya di rumah, kalau anda beli untuk yang dewasa nggak boleh," ujar Buya Yahya.

Namun jika boneka diberikan untuk hiburan bagi anak-anak, tanpa ada penyematan maksud maupun arti sebagai 'spirit dolls', melainkan hanya sekadar mainan dan tidak menyerupai bentuk patung maupun manusia, tentu diizinkan.

"Adapun untuk anak kecil, itu tanpa embel-embel spirit dolls dan yang lainnya, hanya sekadar boneka," kata Buya Yahya.

Sementara itu terkait keyakinan adanya arwah atau roh (spirit) dalam boneka tersebut, tentunya sebagai seorang muslim, tidak boleh meyakini hal tersebut.

"Kemudian masalah keyakinan-keyakinan, apakah bisa ada roh dan sebagainya, kita ini punya iman, dari segi keimanan kita nggak boleh meyakini yang demikian," tegas Buya Yahya.

Lebih lanjut Buya Yahya menekankan bahwa boneka merupakan benda dan tidak boleh dikaitkan dengan arwah atau roh mereka yang telah meninggal.

"Boneka adalah boneka, orang yang sudah meninggal sudah punya urusan di alam barzah, anak kecil dia akan diberi kenikmatan oleh Allah di alam barzah, tidak ada siksa. Nggak ada anak kecil jahat kemudian masuk menjadi roh jahat, nggak ada, yang ada jin, setan yang terkutuk, jin-jin jahat," papar Buya Yahya.

Sementara itu, terkait roh para bayi yang meninggal sebelum akil baligh telah memiliki tempat mulia dan diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.

Baca juga: Artis Cantik Bantah Langsing Demi Nikah Lagi, Nekat Potong Usus Disebut Gemuk sampai Turun 11 Kg

Baca juga: Pilunya Nasib Artis Ini, Berjuang Obati Anak Sakit Uangnya Tak Cukup, Hal Tak Terduga Terjadi

"Adapun roh-roh bayi-bayi kecil yang mati sebelum akil baligh, maka dia adalah bayi-bayi yang dimuliakan walaupun anak orang yang tidak beriman.

Nggak perlu dia masuk-masuk boneka gitu, nggak ada keyakinan kita, ngapain masuk boneka-boneka itu, lebih enak dia di alam barzah sana," pungkas Buya Yahya.

Belum Tentu Gila

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS EMC Alam Sutera, dr Andri SpKJ FAPM mengatakan populernya boneka arwah dilandasi oleh peran publik figur yang memamerkannya di media sosial.

"Ya karena yang memilikinya dan memamerkannya itu figur publik yang punya akses ke media sosial, jadi makin banyak yang lihat," kata dokter Andri.

Menurutnya, fenomena boneka arwah sudah sejak lama ada, di mana boneka menjadi media bagi arwah.

Fenomena ini bahkan sempat diangkat ke layar lebar, Chuky hingga Annabelle. Sementara, di Indonesia siapa yang tak mengenal Jelangkung.

"Saya ingat cerita nenek saya dulu di kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang, ada Patung Tua Pekong Sumpah. Buat yang ada perselisihan maka bisa sumpah di depan patung itu, jika ada yang berbohong, tidak lama setelah keluar dari kelenteng bisa mati muntah darah, serem kan spirit Doll," kata dia.

Lebih jauh ia mengatakan, seseorang yang memiliki boneka arwah belum tentu mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, boneka kerap dimainkan anak perempuan dalam keseharian mereka.

Andri menegaskan, selama orang tersebut waras dan sadar, dapat membedakan nyata dan tidak, maka orang tersebut tidak mengalami gangguan jiwa.

"Jadi apakah orang yang percaya spirit doll itu alami gangguan jiwa, silakan kembali ke definisi saja.

Gangguan jiwa, gangguan pada perilaku, perasaan, perilaku yang menimbulkan penderitaan dan ketidakmampuan pada orang itu sehingga mengganggu kehidupan sehari-harinya," ujarnya.

Ivan Gunawan menggendong dua bonekanya yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan.
Ivan Gunawan menggendong dua bonekanya yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan. (Instagram @ivan_gunawan)

Ia pun beranggapaan, fenomena boneka arwah ini merupakan fenomena sesaat yang sangat mungkin didasari pemikiran dan kebudayaan yang dipercaya pemiliknya.

Untuk itu, masyarakat diharapkan tak perlu memberikan perhatian maupun reaksi berlebihan atas fenomena ini.

"Kalau ternyata merawat spirit doll hanyalah bagian dari fenomena sesaat atau juga lebih karena ada pemikiran khusus sesuai kebudayaan yang dia percaya ya biarkanlah, asalkan tidak mengganggu dan menurunkan kualitas hidupnya. Tidak usah diberi perhatian berlebihan juga," pesan dokter Andri.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di GridFame.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved