Agar Tetap Bersekolah, Kisah Nuraini Jadi Kuli Panggul Semen Sejak Kelas 3 SD hingga Kuliah

Mahasiswi Universitas Negeri Makassar, Nuraini sudah menjadi kuli panggul semen sejak SMP. 

Kompas.com
Nuraini, gadis kuli panggul semen 

Hal yang sama juga dialami istrinya.

Terlebih lagi, ayah dan ibu Nuraini tersebut merupakan penyandang disabilitas.

"Salah satu tangan saya kaku, sementara kaki istri saya (ibu Nuraini) pincang karena kecelakaan kerja beberapa tahun lalu. Kaki istri saya tertimpa semen dari atas mobil," ungkapnya.

Masdar menjelaskan, anak-anaknya ikut menjadi kuli panggul semen karena ingin terus bersekolah.

Ia mengaku tak kuasa melarang anaknya bekerja keras demi pendidikan.

"Intinya mereka harus tetap sekolah apapun pekerjaan kami," tandasnya.

Sudah terbiasa

Setelah bertahun-tahun menjalani pekerjaan ini, Nuraini mengaku sudah terbiasa memanggul sak semen yang beratnya bisa mencapai belasan hingga puluhan kilogram itu.

Ini berbeda dengan yang dirasakannya ketika pertama kali menjadi kuli panggul.

Kala itu, dia memandang kuli panggul adalah pekerjaan yang berat.

"Awalnya saya rasakan luka lecet di bagian bahu, pengaruh memanggul semen. Namun karena terbiasa, akhirnya bahu ini sudah keras, layaknya semen," candanya disambut tawa keluarganya.

Baca juga: Penjual Siomay Melapor ke Polisi, Mengaku Ditipu Pembeli Sampai Rp 4,2 Juta

Baca juga: Ashanty Dicibir Netter karena Positif Covid-19 Usai Liburan ke Luar Negeri, Ini Jawaban Istri Anang

(*/tribun-medan.com)

Sumber: kompas.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved