Cemburu, Seorang Suami di Air Joman Nekat Siram Istrinya Pakai Air Keras

Menurut keterangan korban, Sukesih, pelaku melakukan aksi penyiraman tersebut diduga akibat cemburu dengan dirinya yang bekerja di luar kota.

Alif / Tribun Medan
Korban mengalami perawatan di Puskesmas Air Joman, Mata dan Wajah melepuh terkena air keras.  

TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Kembali terjadi penyiraman air keras yang dilakukan seorang pria di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Kamis (6/1/2021). 

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Pelita, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.

Korban Sukesih (43) warga Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dan anaknya Kiko Pernanda Syahputra (13).

Dimana pelaku penyiraman tersebut merupakan NS (37) yang bukan lain suami dan ayah korban. 

Kanit Reskrim Polsek Air Joman, IPDA Adis Abeba menjelaskan korban saat dilakukan penyiraman tersebut korban bersama dengan anaknya mengendarai sepeda motor vario menuju sekolah anaknya untuk mengurus surat pindah. 

"Korban pergi dengan abang dan anaknya ke sekolah untuk mengurus surat pindah agar dibawa korban ke Lubukpakam," ungkap Adi, Jumat (6/1/2021). 

Namun, dalam perjalanan, korban yang tidak mengetahui sudah dibuntuti dengan pelaku. "Dengan sepeda motor RX King, pelaku mengejar korban dan langsung memecahkan air keras di kepala korban," ujarnya. 

Akibat dari percikan air tersebut di helm, mengakibatkan luka bakar di wajah korban dan mengenai bahu korban Koki. 

"Korban mengalami luka bakar di wajah, dan mengenai mata sebelah kanan yang mengakibatkan mata sebelah kanan kabur," pungkasnya.

Cemburu Kepada Sang Istri

Menurut keterangan korban, Sukesih, pelaku melakukan aksi penyiraman tersebut diduga akibat cemburu dengan dirinya yang bekerja di luar kota.

"Sayakan bekerja di Lubukpakam, suami saya di Kisaran. Namun, saya saat itu tidak pulang ke Kisaran. Baru sekali itu saya tidak pulang. Biasanya kalau saya libur, saya pulang ke Kisaran," katanya kepada tribun-medan.com melalui telepon seluler, Jumat(7/1/2022).

Korban mengaku, dirinya dengan suami belum berpisah, hanya saja masalah jarak antara keduanya. "Saya ke Kisaran untuk mengurus surat pindah sekolah anak saya," katanya.

Dalam penuturannya, pelaku memang memiliki sikap yang tempramen dan arogan, sehingga sering marah tanpa sebab. "Dia sikapnya memang seperti itu ya, dia itu arogan, dia tidak dapat berbicara bagus," tuturnya.

Ia mengaku hanya tidak pulang dalam sebulan, hal itupun dipilihnya akibat kelelahan bekerja. "Saya tidak pulang di bulan November kemarin itu saja, sebelum-sebelumnya saya balik," katanya.

Ia berharap suaminya tersebut segera ditangkap oleh pihak kepolisian, dan diberi ganjaran yang berat. "Karena dia itu telah membuat wajah saya cacat, mata saya juga jadi rusak. Jadi kabur," katanya.

(cr2/tribun-medan.com)
 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved