News Video

PON 2024 Tinggal 2 Tahun Lagi, Gubernur Masih Mengurus Perubahan Status Tanah

Pelaksanaan PON 2024 tinggal 2 tahun lagi, Gubernur Sumut masih mengurus perubahan status tanah dalam pembangunan sport center

PON 2024 Tinggal 2 Tahun Lagi, Gubernur Masih Mengurus Perubahan Status Tanah

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara saat ini masih mengurus status lahan Sport Centre yang berada di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut.

Menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, pengurusan perubahan status tanah menjadi Hak Pengelolaan (HPL) penting, lantaran nantinya pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut akan melibatkan investor asing.

Sehingga saat ini belum ada progres pembangunan di kawasan yang akan menjadi sejumlah venue pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

"Perkembangan sport centre. Satu perubahan status lahan, rupanya yang kita urus kemarin itu statusnya harus HPL. HPL itu hak pengelolaan lain, karena ada orang luar yang ikut membangun di situ. Jadi status tanah yang bersifat hak milik harus diubah menjadi status HPL. Ini sedang dalam proses di BPN," ungkap Edy, Jumat (21/1/2022).

Sementara itu, saat ini sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut berada di Jakarta, mengadakan rapat dengan Kementerian PPN/Bappenas terkait pembangunan stadion utama di lahan Sport Centre.

Sedangkan venue cabang olahraga lainnya nantinya akan menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut.

Adapun anggaran untuk membangun sejumlah venue tersebut akan memakai APBD 2022 dan 2023.

"Khusus untuk stadion dirapatkan lagi dengan Bappenas. Kalau venue lain dibangun oleh Dispora, secara multiyears, APBD 2022 dan 2023," ucapnya.

Sedangkan untuk pembangunan Stadion Utama di Sport Centre, Edy berharap harus sudah selesai pada Januari 2024 mendatang.

"Stadion di Sport Centre harus dimulai karena waktunya tiga tahun. Dalam satu, dua bulan ini harus dimulai. Tapi status legalitas tanahnya dulu diselesaikan, bisa masuk penjara, senang lagi," sebutnya.

"2024 Januari, dia harus sudah selesai. Karena stadion tak bisa dibangun mendadak. Dia rumputnya saja 18 bulan. Cukup panjang," tambahnya.

Dan, bila pada rencana awal kapasitas penonton dari Stadion Utama sebanyak 75 ribu kursi. Maka nantinya total kapasitasnya hanya sebanyak 50 kursi penonton.

"Perlu saya sampaikan rencana awal 75 ribu dirubah menjadi 50 ribu. Tapi ada space, kalau kita punya uang, kita tambah 25 ribu. Terganjal anggaran," pungkasnya.

(ind/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved