Dua Tahun Alami OCD Ekstrim Hingga tak Muncul di TV, Aliando: Mandi Gue Hitungin Rambutnya

Karena gangguan OCD yang dialaminya, Aliando memutuskan untuk menghentikan sejenak aktivitasnya dari dunia hiburan.

(KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung)
Artis sinetron Aliando Syarief saat diabadikan di Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (24/1/2017). 

"Kalau OCD itu kan misalkan buku gak rapi, kebuka sedikit, gak enak, ditutup lagi. Ini tuh sampai mandi pun harus gue hitungin rambutnya kan kacau," ujarnya.

Diakui Aliando ini bukan kali pertama dirinya mengalami OCD.

"Dulu kelas 2 SD udah pernah kena OCD, habis itu selesai karena gue berpikir bodo amat, jangan dipikirin karena jiwa kita lebih besar dari penyakit ini.

Mungkin karena masih kecil jadi enggak terlalu banyak hal yang kita pikirin," ujarnya.

Aliando Syarief saat masih kecil
Aliando Syarief saat masih kecil (Ist)

Namun seiring bertambahnya usia, OCD yang dideritanya ternyata semakin parah.

"OCD nya ini cukup ekstrim, harus berantakan justru, tapi berantakannya itu tertata. Kayak misalnya mau buang sampah gak bisa, pas gue mau buang sampah langsung ada delusi, bukan imajinasi lagi.

Mau gak mau gue harus taro di tempat terdekat untuk gue berdiri tapi harus tertata," katanya.

Aliando bahkan menyusun sampah makanannya tertata rapi.

Baca juga: Prilly Latuconsina Tegaskan tak Pernah Berpacaran dengan Aliando Syarief, Cuma Teman Main Sinetron

"Gue pernah makan kuaci, kulitnya gak gue buang asal, gue letakin tertata rapi. Berantakan tapi gak boleh tersentuh satu sama lain," katanya.

Aliando pun kini masih menjalani terapi.

Ia pun mengedukasi para pengikutnya untuk lebih peduli dengan kesehatan mental. 

Bahkan ia menyarankan untuk mengunjungi psikolog jika merasa ada yang tak biasa. 

Artis sinetron Aliando Syarief saat diabadikan di Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (24/1/2017).
Artis sinetron Aliando Syarief saat diabadikan di Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (24/1/2017). ((KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung))

"Jangan pernah malu, kalau memang punya gangguan untuk bilang ke orang tua, teman yang mungkin dekat, psikolog, konsultasi sama apa yang dirasain," pungkasnya. (sep/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved