News Video

Ini Dia Kesaksian Dua Wanita Penyedia Makanan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat

Dua wanita paruh baya berikan kesaksian mengenai pemberian makanan kepada para penghuni kerangkeng di kediaman pribadi Bupati Kabupaten Langkat

Penulis: Satia |

TRIBUN MEDAN.COM, BINJAI - Dua wanita paruh baya berikan kesaksian mengenai pemberian makanan kepada para penghuni kerangkeng di kediaman pribadi Bupati Kabupaten Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Senin (31/1/2022).

Kedua wanita tersebut, yakni Rudiyanti dan Rupunih.

Rudiyanti membantah makanan yang diberikan kepada para terduga pecandu narkoba hanya dua kali sehari.

"Kami sekeluarga kecewa, karena dibilang makannya cuman dua kali. Padahal, kami menyediakan 3 kali makan," katanya.

Bahkan, kata dia orang yang mendekam di kerangkeng tersebut juga meminta makan lebih kepadanya.

"Bahkan, mereka itu minta makan lagi kepada kami. Kami kasih, kenapa di media dibilang hanya dua kali," ungkapnya.

Ia yang sudah enam bulan berkerja itu mengatakan, seluruh makanan yang diberikan bergizi.

"Kami tidak terima, makanan mereka juga yang bergizi," ungkapnya.

Untuk hari Minggu, Senin, Selasa dan Rabu ia memberikan makanan ikan basah. Kemudian, Kamis tahu dan Tempeh.

"Hari Jumat daging, kemudian hari Sabtu telur ayam," ungkapnya.

Istri Terbit Rencana Peranginangin, Tiorita marah kepadanya bilamana memberikan makanan tidak sehat kepada penghuni kerangkeng.

"Kalau makanan ikan kemasan, ibu Tiorita langsung marah. Orang itu sakit harus dikasih makanan yang sehat," ucapnya.

Selain itu, kata dia Terbit dan istrinya juga memakan makanan sama, yang dimasak untuk penghuni kerangkeng.

"Makanan yang kami buat untuk pecandu juga dimakan oleh pak Terbit dan keluarga," ujarnya.

Sementara itu, Rupinih yang sudah 18 tahun bekerja dengan Terbit, juga menyatakan hal senada.

Di mana, selama memberikan makanan kepada para penghuni kerangkeng, tidak ada ikan ataupun sayur yang busuk. Semua, kata dia dalam keadaan segar.

"Saya sudah 18 tahun, dan memasak kepada mereka. Makanan bergizi. Sayur juga yang segar," ucapnya.

Rupinih juga mengaku, memberikan makan tiga kali sehari kepada para penghuni kerangkeng.

Terpisah, dalam laporan Migrant CARE, menyebut bahwa telah terjadi perbudakan modern di kediaman Terbit Rencana Peranginangin. Di mana, para penghuni kerangkeng dipekerjakan secara paksa oleh Terbit.

Tidak hanya itu, Terbit juga diduga menyiksa para penghuni kerangkeng. Temuan terbaru, ada yang meninggal akibat penyiksaan yang dilakukan oleh Algojo Terbit.

Sangking parahnya, para penghuni kerangkeng juga dicampakkan ke dalam kolam ikan, bilamana melawan karena dipukuli.

Selain itu, para penghuni dipekerjakan secara paksa dan tidak diberikan upah atau gaji oleh Terbit.

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak juga menyatakan, bahwa lebih dari 600 orang pernah mendekam dalam kerangkeng yang sudah didirikan selama 10 tahun itu.

(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved