TRIBUNWIKI

3 Warisan Tak Benda Suku Pakpak, Ada Genderang Sisibah hingga Kuliner Pelleng

Gendang ini dimainkan oleh delapan hingga sembilan pemusik, atau yang dikenal dengan sebutan pande (orang yang pintar dan bijaksana). 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Warisan tak benda dari Pakpak 

TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Dalam tradisi Pakpak, ada tiga warisan tak benda yang sudah mendapatkan pengakuan dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Pada ulasan kali ini, www.tribun-medan.com memberikan tiga warisan tak benda dari Pakpak, antara lain genderang Sisibah, moccak, dan pelleng. 

Pertama, genderang Sisibah. Genderang Sisibah merupakan seperangkat alat musik yang terdiri dari sembilan buah (sibah).

Baca juga: Penampakan Langka Bibi Kim Jong-un, Jarang Tampil setelah Suaminya Diberondong Senapan dan Dibakar

Gendang ini dimainkan oleh delapan hingga sembilan pemusik, atau yang dikenal dengan sebutan pande (orang yang pintar dan bijaksana). 

Ensembel musik ini mereka sebut merkata genderang (berbunyi genderang).

Sebab bunyi yang dihasilkan bukanlah bunyi semata, melainkan berupa kata-kata ungkapan dan permohonan pelaksana atau peserta upacara kepada Dibata (dewata) serta kekuatan lainnya dalam konteks kepercayaan masyarakat sekitar. 

Yang kedua, moccak. Moccak ini meruapakan seni beladiri khas suku Pakpak.

Moccak digunakan untuk betarung atau membela diri dari serangan lawan. 

Beladiri ini ternyata menggunakan kecepatan, ketangkasan, kekuatan, kelincahan dan mengandung tenaga dalam.

Sehingga, tidak sembarang orang yang mempelajarinya. Jenis moccak yang biasanya digunakan saat pertunjukan adalah Tatak Moccak. 

Baca juga: BERIKUT Penampakan Tol Binjai-Stabat yang bakal Diresmikan Presiden Jokowi Besok

Setelah membahas soal alat musik dan tarian, Pakpak juga memiliki kekhasaan di bidang kuliner.

Kuliner yang terkenal dari Pakpak adalah pelleng. Pelleng adalah makanan tradisional Pakpak yang disajikan pada acara adat maupun kekeluargaan yang bersifat sakral. 

Pelleng terbuat dari nasi yang berbentuk lunak dengan  campuran rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan bumbu lainnya. Bila dilihat sekilas, pelleng ini mirip nasi kuning.

Pelleng biasanya dilengkapi dengan daging sebagai lauknya.

Pada umunya, lauk yang digunakan adalah daging ayam. Ketiga warisan budaya tak benda ini masih dapat ditemukan hingga saat ini.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved