Blak-blakan Jumlah Sinamot Borunya, Ema Sitorus: Mungkin Banyak Uangku, Daripada Mamak Beliau

Asima Ema Sitorus ibu dari Yanti Nainggolan mengklaim bahwa tidak pernah mengenal dengan ibu dari Alex Siburian. 

HO / Tribun Medan
Ema Sitorus 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Asima Ema Sitorus ibu dari Yanti Nainggolan mengklaim bahwa tidak pernah mengenal dengan ibu dari Alex Siburian. 

Ia merasa tidak dianggap sebagai ibu kandung Yanti Nainggolan

Terkait tudingan perebutan sinamot (mahar), Ema Sitorus langsung membantah dan secara blak-blakan menyebut jumlah sinamot putrinya itu.  

"Mungkin lebih banyak uang saya daripada uangnya mamak beliau (Ibunya Alex Siburian). Jujur saya bilang kalau katanya karena uang, apalagi saya denger-denger sinamotnya itu hanya 10 juta, aduh maaf ya, masih ada suamiku, anak-anakku sudah bekerja loh. Ini mereka semua sudah bekerja," ujarnya.

"Saya sudah mengatakan saya tidak mengenal yang namanya mamak si Alex Siburian ini. Saya tidak pernah bertemu dengannya, saya tidak pernah berbicara dengannya. Jadi sama sekali sampai detik ini, saya tidak pernah mengenal yang namanya mamak Alex Siburian," ujar Ema Sitorus.

Ibu dari Yanti Nainggolan, Asima Ema Sitorus angkat bicara mengenai video viralnya yang membuat keributan di hari pernikahan Reftania dengan kekasihnya Alexander Siburian. 

Kepada wartawan Tribun Medan yang menyambangi kediamaannya di Medan Helvetia, Kamis (3/2/2022), Ema Sitorus menegaskan tidak ada masalah dengan jumlah sinamot seperti apa yang beredar di media sosial.

Ia menegaskan bahwa dirinya masih memiliki suami dan seluruh anaknya sudah bekerja sehingga anak-anaknya selain Reftania memberikan uang yang membuat dirinya menjadi tidak mempermasalahkan mengenai uang.

"Mereka adalah anak-anak yang takut dan penuh ketaatan kepada kami orangtuanya. Semua anakku adalah anak-anak yang takut akan Tuhan, semua mereka memberikan kami uang. Jadi saya gak pernah berpikirkan dengan uang," tambahnya.

Ema juga memberitahu alasan mengapa dirinya tidak menghadiri rangkaian proses adat sebelum pemberkatan pernikahan Reftania dengan Alex Siburian dikarenakan dirinya menganggap tidak dihargai sebagai orangtua kandung dari Reftania Yanti Nainggolan.

Dituding sengaja membuat kericuhan, Ema Sitorus pun mengatakan maksud kedatangannya ke Gereja HKBP Tanjung Mulia, Medan adalah hanya ingin bertemu dan memeluk anaknya di hari pernikahan sang putri sulungnya tersebut.

"Sebenarnya saya datang bukan mau ribut, kami datang hanya dengan 1 mobil cuma berapa orang. 4 orang saja. Jadi saya bilang memang sama ito-itoku semua, apapun ceritanya To, aku harus bertemu dengan bere kalian, aku harus peluk dia. Hanya ituloh yang saya rindukan. Hati seorang mamak hanya itu tidak lain," ungkapnya.

Tetapi karena niat baiknya yang hanya ingin bertemu dan memeluk anaknya tersebut tidak disambut dengan baik oleh pihak Siburian, dengan menangis tersedu-sedu Ema Sitorus menyampaikan isi hatinya melalui video klarifikasinya tersebut.

"Saya kan menangis terus, saya meronta dalam hati saya, kenapa dan apa salahku. Kenapa setega itu, tega kali. Gak bisa dipertemukan aku sama anakku, itu yang aku pengen, hanya untuk bertemu".

"Udah hampir 2 bulan anakku gak pernah kulihat. Bahkan di hari malam terakhir pun, mereka gak pernah mau kasih aku sama anakku bertemu, luar biasa kejam kalian memang".

"Itu yang saya katakan kepada Siburian. Sangat amat kejam kalian, kalian pun punya boru. Jangan sampai boru kalian nanti seperti itu, seperti yang kurasakan sakit loh. Sakit sekali kalian gak bisa kasih aku bertemu sama anak gadisku".

"Luar biasa kalian. Kejam kalian semua. Aku yang tau gimana sakitnya perjuangan anakku dari dia kecil sampai dia sarjana, dia hidup bersamaku terus".

"Tidak siapa pun yang mengambil alih dalam membesarkan anakku ini, kecuali pihakku marga Sitorus, itoku, edakku, mamakku, kakakku, merekalah yang selalu mendukung dan menguatkan aku memberi support baik memberi uang sekolah mereka," tangisnya.

Tak Terima Yanti Dicap Anak Durhaka

Namun, Ema Sitorus tetap tak terima anaknya dicap netizen sebagai anak durhaka karena peristiwa tersebut.

Bagi Asima Ema Sitorus, Yanti Siburian adalah anak yang baik, anak yang berbakti dan tahu kondisi ibunya. 

"Anak saya bukan durhaka. Saya tidak tahu pemikiran dia saat itu. Tapi sejauh saya bersama dia. Dia adalah orang yang baik," ujar Asima Ema Sitorus kepada Tribun Medan, Kamis (3/2/2022).

Ema pun menyampaikan supaya Netizen berhenti menghujat putrinya sebagai anak durhaka. "Reftania Yanti adalah sosok anak yang baik. Anak kami yang ceria," ujarnya.

Asima Ema Sitorus pun menyampikan doanya kiranya keluarga Yanti Nainggolan dengan suaminya Alexander Siburian langgeng.

"Saya berdoa kiranya keluarga anak saya jadi keluarga yang bahagia," jelasnya.

Klarfikasi Yanti Nainggolan

Pemberkatan pernikahan di HKBP Tanjung Mulia Medan geger setelah orangtua pengantin wanita datang melabrak beberapa waktu lalu.

Pernikahan ini adalah pernikahan pasangan Yanti Nainggolan dan Alexander Siburian.

Dalam berbagai video yang viral ibu kandung Yanti Nainggolan, Asima Ema Sitorus berteriak supaya dipertemukan dengan putrinya.

Seketika acara pernikahan tersebut pun menjadi sorotan para warganet. Apalagi ada video yang menunjukkan bahwa Yanti Nainggolan tidak mau menerima pelukan sang ibu.

Karena hal ini, Yanti Nainggolan pun dijuluki Netizen sebagai Anak Durhaka atau si Mardan Modern. 

Karena banyaknya hujatan yang disampikan kepada Yanti Nainggolan. Yanti pun membuat klarifikasi dan menjelaskan apa yang terjadi di keluarganya.

Dimana ternyata Ibu Kandung Yanti Nainggolan dengan suami keduanya marga Simanjuntak sangat berharap menerima mahar dari keluarga Alexander Siburian, namun secara adat tidak diperbolehkan.

Oleh karena itu Yanti Nainggolan pun menjadikan adek bapak kandungnya sebagai orangtua yang menerima mahar tersebut.

Sebelumnya kepada Tribun Medan, Yanti pun memulai menceritakan pilunya kisah hidupnya, yang diperlakukan tidak adil oleh ibu kandungnya sendiri.

Yanti menyampaikan bahwa pernikahan mereka sudah direncanakan jauh-jauh hari. Di mana mereka berencana pada tahun 2021 bahwa mereka mau melakukan pernikahan di awal tahun 2022.

"Jadi karena sudah direncanakan, lalu aku pamit ke mamak. Terus mamak bilang, oh bagus lah. Apalagi, kami pun berpacaran sudah jalan lima tahun. Lantas apalagi yang mau kami tunggu, sementara usia pun sudah cukup dan aku merasa sudah bisa membangun rumah tangga," ujar Yanti, Minggu (30/1/2022) malam di Gereja HKBP Tanjung Mulia Hilir.

Lalu, kepada Yanti ibunya bertanya. Yanti memberitau ibunya akan dilaksanakan awal tahun. Dan kemudian tibalah waktunya untuk menikah, dan Yanti memberitahu ibunya.

Keluarga dari ibunya juga telah diberitahu Yanti, yakni adik laki-laki ibunya. Dan saat itu, nantulangnya (istri adik kandung ibunya) senang mendengar kabar Yanti menikah dan meminta dijahitkan kebaya.

"Intinya, keluarga dari "Tulang" Sitorus paman saya sudah tahu dan sudah ada boa-boaku (pemberitahuan)," ujar Yanti.

Lalu, ibunya menelpon Yanti kembali ketika waktu untuk pesta pernikahan mendekati waktunya. Dalam pembicaraan itu, ibunya bertanya, "Jelasnya kau Yanti".

Lalu Yanti menjawab, "Jelaslah mak". Disambung pertanyaan oleh Yanti kepada ibunya, "siapa yang mangamai aku (siapa yang menggantikan ayahku pada pernikahanku".

"Ya Simanjuntaklah (ayah tirimu) kata mamak. Dan kubilang, enggak bisa loh mak," sebut Yanti.

Kata Yanti, ibunya mengatakan "siapa bilang enggak bisa". Dan Yanti menjawab ibunya,"enggak mungkin karena aku Boru Nainggolan".

Kekisruhan pun mulai lahir saat Ibunya memaksakan diri agar ayah tirinya bermarga Simanjuntak yang mengamai secara adat, bukan adik kandung almarhum ayahnya.

Bahkan, ibunya menyebut akan menemui 'raja parhata'. Tentu, Yanti yang merasa dirinya lahir dari Marga Nainggolan keberatan dipaksa menjadi Simanjuntak.

Yanti bersikeras, apalagi adik kandung ayahnya masih ada, serta Yanti tidak mau marga ayahnya diwakili marga lain ayah tirinya.

Lalu, pengakuan Yanti ibunya mulai membentaknya dan bilang "oh sudah hebat kau ya, kau bilang-bilang sama uda mu (adik kandung ayahhmu".

Dan Yanti menjawab, "kan aku Boru Nainggolan". Ibunya pun menurut Yanti semakin geram, dan menyebut sudah mengangap Yanti telah mati.

Yanti lalu disumpahi tidak bakal punya anak karena menolak permintaan ibunya agar Simanjuntak sebagai pengganti ayahnya pada pesta pemberkatan dan pesta adat itu.

Yanti pun gelisah, nyaris putus asa.  Setelah itu, Ibu Yanti mengadukan persoalan itu ke suadara laki-lakinya, selaku tulang keluarga Sitorus.

Yanti pun dihubungi melalui telepon dan dimarahi, lalu disuruh datang menghadapi adik kandung ibunya "tulang" Sitorus.

Yanti bersama perwakilan marga Nainggolan, lalu datang menemui pihak marga Sitorus tulangnya. Namun, di sana sudah terlebih dulu Ibunya bersama Simanjuntak ayah tirinya tiba.

Di hadapan tulang dan ayah tirinya, Yanti terkejut dimaki-maki oleh ibunya karena tetap bersikeras menjunjung marga Ayah kandung dalam pesta pernikahan maupun adat istiadatnya.

"Binatang si Yanti ini. Memang anak anjingnya ini, perempuan enggak ada otak. Gitu kata mamakku, kekmanalah aku mau ngomong baik sama dia," ujar Yanti.

Ibunya Asima Ema Sitorus lalu membentak dan mengatakan Yanti menganggarkan pendidikan sarjana. "Taunya aku enggak aku mengkuliahkan kau," ucap Yanti menirukan perkataan ibunya.

Karena berdebat, sebuah gelas kaca pun nyaris mendarat di kepalanya oleh ibunya yang emosi. Beruntung, istri adik kandung ibu "nantulangnya" mencegah.

Kepada Ibunya, Marga Nainggolan yang mendampingi Yanti juga sudah menawarkan bahwa Erna Sitorus tetap bersama barisan (odoran) keluarga Nainggolan sebagai ibu kandung.

Asalkan, Simanjuntak sebagai ayah tiri tidak mengambil peran sebagai ayah yang notabenenya tidak ada kaitan dengan Nainggolan.

"Nainggolan meminta, mamak ikut dan bahkan menerima sinamot. Asalkan, di uduran Nainggolan dalam perhelatan adat tanpa ada Simanjuntak agar tak menyalahi adat," terang Yanti.

Percakapan pun tak membuahkan hasil. Ibu dan tulangnya memaksa agar mertua Yanti datang menghadapi dia dan keluarga Sitorus pamannya.

"Jangan kau anggap lagi aku tulangmu dan jangan kau anggap ini mamakmu,"kata Yanti menirukan percakapan tulangnya kepada dia.

Berselang setelah itu, sekitar 12 Januari 2022 menjelang acara "partuppolon" pra nikah, Yanti didatangi tulangnya ke kantornya tempat dia bekerja.

Yanti menolak, karena dia khawatir serta curiga akan terjadi sesuatu pada dirinya sehingga menolak untuk bertemu.

Hal yang membuat Yanti sakit hati juga, saat kakek dari orang tua ibunya meninggal dia tidak dimasukkan dalam riwayat mendiang (jujur ni ngolu).

Melainkan marga Simanjuntak yang didaftarkan sebagai hela dan cucunya. Menurut Yanti, keluarga Sitorus terlalu berlebihan membela ayah tirinya Simanjuntak.

Dan anehnya, sebelumnya juga antara ibunya baik bapak tirinya marga Simanjuntak dulunya juga tidak harmonis.

Yanti sendiri juga jauh-jauh hari kurang dianggap di ruang lingkup keluarga tulangnya, Sitorus. Begitu pun, dia masih berusaha melapangkan dada, hingga akhirnya dia bingung sendiri.

Yanti kini banyak dibully netizen, padahal menurut Yanti netizen tidak tahu persoalan dan kebenarannya.

Menurutnya, netizen terlalu beropini sendiri dan menyalahkannya karena termakan giringan opini ibunya di media sosial.

"Tapi, semoga banyaklah rezekiku dari Tuhan atas hinaan orang-orang. Hanya itu yang aku minta dari Tuhan, dan semoga cepat dapat momongan. Dan kutukan mamak itu, semogabjadi berkat buat kami," kata Yanti.

Berkaitan dengan pernyataan ibunya sudah mengkuliahkan dirinya, Yanti memberi penjelasan.

Yanti tamat SMK tahun 2015, dan Yanti mulai lah stres akan melanjut ke mana.

Di kumpulan gereja, Yanti bertemu dengan temannya. Kepada Yanti, lalu ditawar berjualan tisu asalkan bisa menghasilkan duit yang menurut dia sudah dengan cara yang benar, dan 10 Juni 2015 Yanti telah bekerja.

Lalu, Yanti kuliah dan gaji pertamanya untuk 'DP' sepeda motor, serta biaya pertama masuk kuliah. Tiap bulan, Yanti membayar uang kuliah dari hasil kerja.

Begitu pun, walau sebatas SPG, Yanti tetap memberikan bulanan kepada ibunya sejak 2015 hingga November tahun 2021.

Walaupun banyak teman dan kerabat yang menyampaikan bahwa di tak seharusnya memberi uang tersebut, karena ibunya sudah menikah dengan marga Simajuntak.

"Jadi, walau pun aku sampai udah ngekost, aku tetap memberi sama mamak selama ini walau pun dia udah tanggung jawab Simanjuntak. Tapi karena aku anaknya, enggak ada yang salah kalau aku memberi mamak ," sebut Yanti.

Bahkan Yanti menceritakan mamaknya pernah meminjam uang kepada pacar adeknya, dan dialah membayarnya karena hal tersebut sangat membebani pikirannya. "Dia pernah minjam duit sama pacarnya adekku. 2,5 Juta kemarin kubayar," ujarnya.

Bahkan kata Yanti, adek-adeknya pun sebenarnya dia bantu. Karena tabungan adeknya kerap dipakai sang ibu. Padahal tabungan itu sebenarnya untuk keperluan kuliah sang adek.

"Adek ku kemarin pakai duitku untuk kuliahnya. Untuk PPL katanya. Aku kasih, aku bantu. Kata adek ku, tabunganya sering diambil mamak," ujarnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved