Gerhana Bulan Total

Waktu yang Tepat untuk Melihat Gerhana Bulan Total atau Blood Moon 7 September 2025

Fenomena gerhana bulan total atau blood moon akan terjadi pada 7 September 2025.

Editor: Array A Argus
Pinterest/Pixabay
GERHANA BULAN- Ilustrasi gerhana bulan total atau blood moon dengan warna merah menyala.(Pinterest/Pixabay) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Fenomena alam gerhana bulan total atau blood moon akan berlangsung pada 7 September 2025.

Masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana bulan total ini dengan mata telanjang.

Tidak seperti gerhana matahari total yang membutuhkan kacamata khusus, gerhana bulan total dapat disaksikan tanpa kacamata.

Agar lebih jelas, Anda bisa melihat gerhana bulan total ini dengan kamera, teleskop, atau teropong kecil.

Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025, Lakukan Salat Kusuf

Penjelasan Ilmuan

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, gerhana bulan total (GBT) kerap disebut blood moon atau bulan merah darah.

Alasannya, karena ketika fenomena ini terjadi, bulan menunjukkan warna cerah menyala.

“Disebut demikian karena saat gerhana, bulan tertutup bayangan Bumi. Namun bulan tidak pernah benar-benar gelap total,” ujar Thomas, Rabu (3/9/2025) dikutip dari Kompas.com.

Super blood moon, gerhana bulan total akan terjadi 28 Juli 2018 nanti. (Hoaxorfact.com)
Super blood moon, gerhana bulan total akan terjadi 28 Juli 2018 nanti. (Hoaxorfact.com) (Hoaxorfact.com)

Baca juga: Daftar 16 Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Tips Aman untuk Melihatnya

Fenomena gerhana bulan total adalah kejadian alam astronomi di mana Bulan berada dalam bayangan inti (umbra) Bumi secara keseluruhan.

Hal ini terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat berada dalam satu garis lurus yang sama (sejajar), dengan Bumi di tengah, sehingga sinar Matahari tidak mampu menyinari permukaan Bulan secara langsung.

Saat gerhana bulan total, seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan umbra Bumi, sehingga Bulan tampak gelap dan berubah warna menjadi merah tembaga atau kemerahan yang sering disebut dengan istilah "Bulan Darah" (Blood Moon).

Warna merah ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru dan memungkinkan cahaya merah mencapai Bulan.

Baca juga: Hari Ini Ada Gerhana Matahari di Pengujung Ramadan 2024, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Khusuf

Gerhana bulan total bisa berlangsung selama sekitar satu hingga dua jam, melewati berbagai fase mulai dari Bulan mulai memasuki bayangan penumbra, memasuki umbra, puncak gerhana total, hingga keluar dari bayangan tersebut.

Fenomena ini dapat diamati dari wilayah Bumi yang sedang mengalami malam hari pada saat gerhana berlangsung dan bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa alat pelindung khusus.

Secara ilmiah, gerhana bulan total adalah demonstrasi yang nyata dari hubungan dan gerak relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan dalam tata surya kita.

Waktu yang Tepat Menyaksikan Gerhana Bulan Total

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, gerhana bulan total ini bisa diamati secara jelas di seluruh wilayah Indonesia pada Minggu malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved